Menuju konten utama

Pidato Lengkap Presiden Jokowi di Musra Relawan, Apa Isinya?

Berikut adalah isi lengkap pidato Presiden Jokowi dalam acara Musra Relawan.

Pidato Lengkap Presiden Jokowi di Musra Relawan, Apa Isinya?
Presiden Joko Widodo menyampaikan pengarahan saat Pencanangan Pelaksanaan Sensus Pertanian Tahun 2023 di Istana Negara, Senin (15/5/2023).ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/tom.

tirto.id - Presiden Jokowi memberikan pidato yang cukup berapi-api dalam acara Musra Relawan di Jakarta, Minggu, 15 Mei 2023. Lantas, apa saja isi pidato lengkap Jokowi?

Sebelum sampai ke sana, acara di Gedung Istora, Jakarta itu dihadiri sejumlah tokoh nasional. Selain itu, sejumlah anggota kabinet juga turut hadir dalam acara tersebut.

Di antaranya ialah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, Kepala Staf Presiden Moeldoko, dan Menparekraf Sandiaga Uno.

Andi Gani Nena Wea, Dewan Pengarah Musra Indonesia turut menyebutkan 3 nama calon presiden kepada Jokowi pada puncak acara.

"Yang pertama, Mas Ganjar Pranowo, yang juga capres PDI Perjuangan. Kedua, Pak Prabowo Subianto, Ketua Umum Gerindra. (Ketiga) Pak Airlangga Hartaro, Ketua Umum Golkar," ujar Andi Gani seperti dikutip laman Antara News.

Tokoh lain yang ikut hadir ialah Wakil Ketua MPR RI Arsul Sani, Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto, anggota Wantimpres Sidarto Danusobroto, anggota Wantimpres Putri Wardhani, Wakil Menteri Tenaga Kerja Afriansyah Noor, hingga Kepala Sekretariat Negara Heru Budi Hartono.

Apa Saja Isi Pidato Jokowi?

Berikut ini adalah sejumlah poin-poin yang disampaikan Presiden Jokowi dalam pidato di Musra Relawan:

  • Calon Pemimpin yang Tepat

Jokowi menyebutkan, Indonesia membutuhkan pemimpin yang tepat. Dalam pidatonya, ia menyampaikan sejumlah kriteria, yakni pemberani demi rakyat, pemimpin yang paham dalam memajukan negara, dan mengerti potensi serta kekuatan negara.

  • Indonesia Maju 2036

Menurut Jokowi, Indonesia akan maju dalam 13 tahun mendatang. Dari sisi demografi, Indonesia diperkirakan bisa menjadi sebuah negara maju pada tahun 2030-an atau 2036.

Oleh sebab itu, kata dia, ini adalah kesempatan untuk memilih pemimpin dengan hati-hati dan bisa melanjutkan estafet kepemimpinannya.

"Oleh sebab itu sekali lagi, memilih pemimpin di tahun 2024 sangat krusial sangat penting sekali harus tepat dan benar. Oleh sebab itu, saya bolak-balik menyampaikan jangan grusa-grusu (terburu-buru). Jangan tergesa-gesa, karena begitu keliru kita tidak bisa minta kembali lagi. Nggak bisa," ujar Jokowi.

  • Hilirisasi Produk Mentah

Jokowi juga menekankan tentang pentingnya hilirisasi produk mentah. Baginya, pemimpin yang akan datang wajib "mengindustrikan bahan-bahan mentah" tersebut.

Meskipun pemerintahannya sempat mendapatkan gugatan dari Uni Eropa terkait nikel, ia mewanti-wanti kepada penerusnya agar bisa membuat industri olahan bahan mentah, seperti tembaga, timah, batubara, hingga bauksit.

"Kalau pemimpinnya tidak berani pasti mundur minta ampun. Digugat mundur langsung minta ampun. Ya itu jangan bermimpi negara ini jadi negara maju. Itu baru bahan satu saja," kata mantan Walikota Solo itu.

  • Nama Capres Pemilu 2024

Jokowi tidak menyebutkan secara jelas siapa calon Pilpres 2024 yang terbaik. Namun, dia bilang, sejumlah parpol sudah menyampaikan beberapa calon dari masing-masing pihak.

"... Dan tadi di ruang tunggu para ketua menyampaikan kepada saya beberapa nama yang terekam kuat. Saya sudah mendengar. Tapi saya ingin resmi. Tadi yang disampaikan oleh Pak Panel Barus itu resmi. Belum saya buka. Belum saya buka. Jadi saya terus terang, ini harus kita berikan waktu kepada partai atau gabungan partai untuk menyelesaikan urusan capres dan cawapresnya seperti apa," terangnya.

Pidato Lengkap Presiden Jokowi di Musra Relawan

Berikut ini adalah isi pidato lengkap Presiden Jokowi di Musra Relawan pada Minggu, 14 Mei 2023, di Jakarta:

Assalamualaikum wr wb.

Selamat siang. Salam sejahtera bagi kita semuanya. Shalom om swastiastu namo buddhaya salam kebajikan.

Yang saya hormati ketua Wantimpres beserta seluruh anggota dan pimpinan wantimpres yang hadir di sini. Bapak Wiranto, Bapak Sidharto, Ibu Putri.

Yang saya hormati ketua dan seluruh jajaran pengurus dari organ-organ relawan yang hadir pada siang hari ini selamat siang.

Yang saya hormati, dewan pengarah bapak Andi Gani, penanggung jawab Musra bapak Budi Arie, ketua OC Bapak Panel Barus.

Yang saya hormati Gubernur DKI Jakarta bapak Heru Budi.

Yang saya hormati ketua-ketua partai dan sekjen partai yang hadir.

Bapak ibu sekalian saudara-saudara sekalian yang saya hormati dan yang saya banggakan seluruh relawan Jokowi.

Biar adil saya nengok kesana gantian.

Selamat siang semuanya.

Hari ini adalah puncaknya Musra, puncaknya Musyawarah Rakyat Indonesia.

Saya ingat dulu pertama kali diadakan di Bandung di bulan Agustus 2022.

Dan saya hadir saat itu. Dan saya tahu motivasi apa diadakannya Musra ini. Karena sudah dilakukan 29 kali di lokasi provinsi-provinsi yang berbeda dan bahkan sekali di Hong Kong.

Saya sangat mengapresiasi, saya sangat menghargai upaya ini. Saya tahu saudara-saudara semuanya ingin merawat demokrasi di akar rumput. Kita ini ingin merawat demokrasi di akar rumput, bukan di elit tapi di akar rumput.

Saya tahu saudara-saudara ingin menyerap aspirasi rakyat, bener? Siapa sih yang dinginkan rakyat. Jangan sampai keliru. Dan saya tahu saudara-saudara ingin mencari ingin menemukan capres dan cawapres yang benar dan tepat. Karena yang kita dengarkan adalah suara rakyat suara akar rumput bukan suara elit.

Kenapa ini dilakukan? Kenapa Musra ini dilakukan? Karena kita semuanya cinta negara ini. Karena kita semuanya cinta bangsa ini. Jadi kalau capek-capek 29 kali dari provinsi ini pindah ke provinsi ini pindah ke provinsi ini ke hongkong. Kenapa capek-capek ya karena tadi.

Oleh sebab itu, saya sangat berhargai sangat berhargai saya sangat mengapresiasi kegiatan Musra yang dilakukan oleh para relawan Jokowi ini.

Saya kembali menengok kesana. Agak miring sedikit.

Bapak ibu saudara sekalian yang saya hormati, negara ini adalah negara besar. Bangsa ini adalah bangsa besar penduduk kita sudah 288 juta kurang lebih. Ini negara besar ini bangsa besar. Dan rakyat kita rakyat Indonesia butuh pemimpin yang tepat butuh pemimpin yang benar, yang dekat dengan rakyat. Yang paham hati rakyat, yang tahu kebutuhan rakyat, yang mau bekerja keras untuk rakyat. Itu yang dibutuhkan.

Dan pemberani yang berani, pemberani demi rakyat. Rakyat butuh pemimpin yang paham, yang ngerti bagaimana memajukan negara ini. Karena pemimpin itu, harus paham dan tahu potensi serta kekuatan negara ini kekuatan bangsa ini apa, dia harus ngerti dia harus tahu.

Dan pemimpin itu harus tahu dan paham bagaimana memajukan negara ini dari sisi mana dan mampu memanfaatkan peluang yang ada. Bukan rutinitas, bukan rutinitas. Bukan hanya duduk di istana dan rutinitas, bukan duduk di sana dan tanda tangan, bukan itu. Dia harus tahu bagamaina membangun strategi negara, strategi ekonomi, strategi politiknya. Dia harus tahu semua.

Karena kita berhadapan dengan negara lain bersaing dengan negara lain. Kita bersaing dengan negara lain, kita berkompetisi dengan negara lain.

Peluang kita menjadi negara maju itu ada dalam 13 tahun ke depan. Ini disampaikan oleh para pakar dalam negeri maupun luar. Kesempatan kita itu hanya ada di 13 tahun ke depan ini. Bonus demografi kita akan muncul di tahun 2030-an. Dan dalam sejarah peradaban-peradaban negara yang saya lihat, memang kesempatannya hanya sekali dalam sejarah sebab peradaban bangsa.

Begitu kita keliru, memilih pemimpin yang tepat untuk 13 tahun ke depan, hilanglah kesempatan untuk menjadi negara maju. Hati-hati mengenai ini. Hati hati. Sejarah saya pelajari, sejarah di Amerika Latin tahun 50-an, tahun 60-an dan tahun 70an mereka sudah berada di posisi negara berkembang sudah masuk ke middle income.

Tetapi sudah 60 tahun sudah 50 tahun mereka tetap menjadi negara berkembang. Karena apa? tidak bisa memanfaatkan peluang yang ada saat itu. Dan mengejarnya lagi sudah tidak ada kesempatan lagi.

Ini juga akan terjadi di negara kita. Begitu kita tidak bisa memanfaatkan waktu 13 tahun ini, ada yang namanya bonus demografi dan kita tidak bisa memanfaatkan, kita akan menjadi negara berkembang terus. Kesempatan itu tidak akan muncul dua kali dalam sejarah sebuah peradaban negara.

Oleh sebab itu sekali lagi, memilih pemimpin di tahun 2024 sangat krusial sangat penting sekali harus tepat dan benar. Oleh sebab itu, saya bolak-balik menyampaikan jangan grusa-grusu. Jangan tergesa-gesa, karena begitu keliru kita tidak bisa minta kembali lagi. Nggak bisa.

Sekali lagi, dan sekarang kita tahu keadaan dunia ketidakpastian global, sampai diperkirakan sampai 5 sampai 10 tahun yang akan datang itu masih akan terjadi.

Sehingga sekali lagi nahkodanya itu harus nahkoda yang pemberani, berani mengambil resiko untuk kepentingan negara ini untuk kepentingan bangsa ini.

Kita tahu, Indonesia negara kita ini memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah besar. Bukan hanya urusan tambang, bukan hanya bahan mineral tambang bukan, produk SDA laut sangat melimpah. Komoditas pertanian, komoditas perkebunan semuanya juga melimpah. Tetapi bertahun-tahun selalu kita ekspor dalam bahan mentah.

Ini kekeliruan yang tidak boleh kita ulang lagi. Pemimpin yang akan datang harus berani mengindustrikan bahan-bahan mentah itu. Sehingga hilirisasi itu harus dilakukan. Apapun resikonya.

Sekarang kita baru digugat oleh Uni Eropa, urusan baru satu urusan saja. Nikel, digugat. Padahal bahan mineral kita bahan tambang kita bukan hanya nikel. Ada nikel, tembaga, timah, ada batubara, ada bauksit. Apakah kita mau berhenti karena digugat Uni Eropa?

Kalau pemimpinnya tidak berani pasti mundur minta ampun. Digugat mundur langsung minta ampun. Ya itu jangan bermimpi negara ini jadi negara maju. Itu baru bahan satu saja. Belum nanti sumber daya alam laut, komoditas perkebunan, dan perkebunan juga bukan hanya satu bukan hanya kelapa sawit. Ada kopi, kakao dan banyak sekali yang masih bisa jadi sebuah potensi dan kekuatan kita. Dan yang kita harapkan adalah semua nilai tambah itu ada di dalam negeri. Kalau bangsa kita, kalau kita belum bisa mengolah sendiri, ya cari patner dari luar nggak apa-apa.

Negara itu yang paling penting bisa mendapatkan pajak dari itu, mendapatkan Pph, bea ekspor, dari PnBP. Bisa mendapatkan dari situ. Kalau mentahan kita mendapat apa. Dan yang paling penting bisa membuka lapangan kerja yang seluas-luasnya untuk negara ini. Tapi kalau digugat nggak berani, kalau digugat melempem ya nggak akan sampai kita menjadi negara maju.

Saya nanti akan titip kepada pemimpin berikut, jangan takut digugat oleh negara manapun.

Kalau digugat, ya cari pengacara, cari lawyer yang terbaik agar gugatan kita menang. Tapi tahun kemarin gugatan kita kalah.

Kalah pun juga saya sampaikan kepada menteri tidak boleh mundur. Naik banding. Saya minta naik banding. Udah naik banding. Sambil industrinya diselesaikan. Begitu nanti gugatannya rampung, industrinya sudah rampung. Artinya sudah bisa mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi. Itu yang namanya strategi negara ya seperti itu. Bukan rutinitas.

Oleh sebab itu sekali lagi ke depan negara ini butuh kepemimpinan yang kuat. Oleh sebab itu, ke depan negara ini butuh kepemimpinan yang kuat dan mampu menghadapi ketidakpastian dunia, mampu menghadapi ketidakpastian global. Setuju?

Kita butuh kepemimpinan yang kuat, setuju?. Itu yang baru saya usahakan. Oleh sebab itu, kepemimpinan yang kuat itu dibutuhkan. Yang memiliki komitmen yang kuat untuk anti korupsi, yang memiliki komitmen yang kuat untuk merawat demokrasi. Penting. Jangan nanti ada yang mau Musra dilarang.

Inilah yang dibutuhkan oleh negara kita ke depan. Dan tadi di ruang tunggu para ketua menyampaikan kepada saya beberapa nama yang terekam kuat. Saya sudah mendengar. Tapi saya ingin resmi. Tadi yang disampaikan oleh pak Panel Barus itu resmi. Belum saya buka. Belum saya buka. Jadi saya terus terang, ini harus kita berikan waktu kepada partai atau gabungan partai untuk menyelesaikan urusan capres dan cawapresnya seperti apa.

Kemudian dari disampaikan oleh tadi Pak Panel Barus, saya akan, udah tahu kan maksudnya? Karena menurut konstitusi itu yang bisa mencalonkan itu adalah partai atau gabungan partai. Betul? Sehingga, itu bagian saya untuk memberikan bisikan kuat kepada partai-partai yang sekarang ini juga koalisinya belum selesai.

Jadi kalau saya ngomong sekarang, untuk apa? Itu yang namanya strategi ya itu, jangan tergesa-gesa. Jangan grusa-grusu, jangan pengen cepet-cepetan. Karena Belanda masih jauh. Tetapi sekali lagi saya sangat menghargai apa yang sudah dilakukan oleh Musra dalam menjaring nama-nama yang diinginkan oleh rakyat kita.

Terakhir, saya sangat bangga. Saya sangat bangga bahwa seluruh relawan, saudara-saudara semuanya masih solid dan kompak. Ini penting. Karena kalau kita nggak solid dan kompak, kita ini akan dilecehkan. Mau dilecehkan? Mau dilecehkan?

Kalau kita kompak dan solid, kita akan diperhitungkan. Setuju? Setuju? Nanti pada saatnya, pada waktu yang tepat saudara-saudara semuanya akan saya bisikin satu per satu entah berapa juta. Tak bisikan satu-satu nanti. Saya rasa itu yang ingin saya sampaikan.

Terima kasih. Selamat siang.

Wassalamualaikum wr wb. Merdeka! Terima kasih.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Politik
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Alexander Haryanto