tirto.id - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengaku sempat merayu Presiden Jokowi untuk menyampaikan hasil Musyawarah Rakyat (Musra) kepadanya. Akan tetapi, Jokowi yang menerima hasil survei relawannya itu mengaku belum membuka hasil Musra.
"Tadi bapak presiden kemarin mengatakan beliau sudah terima amplop tapi belum dibuka. Tadi pagi saya tanya belum dibuka juga," kata Airlangga saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (15/5/2023).
Airlangga pun berterima kasih masuk dalam daftar kandidat capres yang direkomendasikan dalam Musra. Ia pun mengutip pernyataan Jokowi soal pengusungan capres ada di tangan partai.
"Kalau salah satu yang diusulkan ya tentu berterima kasih kepada Musra, kepada yang telah bekerja di 29 tempat dan tentu yang menjadi kemarin juga pidato bapak presiden koalisi antar-partai ini yang harus terus dimatangkan," jelas Airlangga.
Airlangga mengaku komunikasi Partai Golkar dengan Koalisi Gerindra-PKB terus berjalan. Saat ini tim teknis masih bekerja. Ia belum menerima rekomendasi meski Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengklaim sudah tinggal menunggu waktu.
"kita tim teknis dulu. Rekomendasinya belum naik," tuturnya.
Di sisi lain, Airlangga mengakui bahwa ada pertemuan dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. Ia menilai komunikasi berjalan baik.
"Kita kan komunikasi dengan semua pimpinan lancar. Jadi aman-aman saja," ucap dia.
Panitia Musra mengumumkan ada 3 kandidat capres hasil musyawarah di 29 provinsi. Ketiga nama yang kuat antara lain Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Jokowi sudah menerima secara resmi hasil Musra, tetapi belum membuka dan mengetahui secara sah.
"Nama tadi yang diserahkan ke saya kan masih terisolasi. Belum saya buka. Saya enggak bisa komentar apa apa," imbuh Jokowi usai acara Musra di Jakarta, Minggu (14/5/2023).
Jokowi mengaku, pencalonan capres dan cawapres adalah wewenang partai atau gabungan partai sesuai amanat konstitusi. Jokowi menegaskan posisi relawan berbeda dengan partai, tetapi pandangan relawan harus diperhatikan. Oleh karena itu, Jokowi berupaya menyerap aspirasi relawan tersebut.
"Kita ini relawan ya. Itu harus tahu dulu yang itu. Tapi relawan itu juga memiliki pandangan, memiliki gagasan, memiliki ide untuk misalnya tadi membuat Musra untuk menjaring aspirasi di bawah seperti apa, yang diinginkan siapa, akar rumput menginginkan siapa, rakyat menginginkan siapa, itu yang ingin kita dengar dan ingin saya tahu," pungkas Jokowi.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Fahreza Rizky