Menuju konten utama

Pesan Hari Pahlawan 2022: Quotes Ir. Soekarno sampai Bung Tomo

Berikut ini adalah beberapa quotes pesan perjuangan dari para pahlawan Indonesia untuk memperingati Hari Pahalwan 2022.

Pesan Hari Pahlawan 2022: Quotes Ir. Soekarno sampai Bung Tomo
Logo Hari Pahlawan. foto/Kemensos

tirto.id - Quotes atau pesan perjuangan dari para pahlawan Indonesia bisa menjadi pemecut semangat dalam peringatan Hari Pahlawan 2022. Pesan-pesan perjuangan itu diungkapkan oleh para pahlawan, seperti Ir. Soekarno, R.A Kartini hingga Bung Tomo.

Hari Pahlawan sendiri merupakan hari nasional yang ditetapkan pemerintah Indonesia dan diperingati pada tanggal 10 November setiap tahunnya.

Hari Pahlawan hadir atas peristiwa bersejarah Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan melalui gerakan Revolusi Nasional Indonesia pada Pertempuran Surabaya yang meletus tanggal 10 November 1945.

Sementara itu, pesan-pesan perjuangan dari para pahlawan ini bisa digunakan untuk menulis caption di sosial media, seperti Instagram, Twitter dan Facebook sebagai salah satu bentuk memperingati Hari Pahlawan 2022.

Quotes Pesan Perjuangan dari para Pahlawan Indonesia

Berikut ini adalah beberapa quotes pesan perjuangan dari para pahlawan Indonesia yang cocok digunakan untuk memperingati Hari Pahalwan, seperti dikutip dari Panduan Peringatan Hari Pahlawan 2022 yang dirilis Kemensos:

1. Ir. Soekarno

“Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Dan berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.”

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.”

(Pidato Hari Pahlawan 10 November 1961)

“Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka."

(Pidato HUT Proklamasi 1963)

2. Moh. Hatta

“Pahlawan yang setia itu berkorban, bukan buat dikenal 16. namanya, tetapi sematamata untuk membela cita-cita.”

“Jatuh bangunnya negara ini, sangat tergantung dari bangsa ini sendiri. Makin pudar persatuan dan kepedulian, Indonesia hanyalah sekedar nama dan gambar seuntaian pulau di peta. Jangan mengharapkan bangsa lain respek terhadap bangsa ini, bila kita sendiri gemar memperdaya sesama saudara sebangsa, merusak dan mencuri kekayaan Ibu Pertiwi.”

3. Silas Papare

"Jangan sanjung aku, tetapi teruskanlah perjuanganku.”

(Disampaikan pada saat memperjuangkan Irian Barat/Papua agar terlepas dari belenggu kolonialisme Belanda dan kembali bergabung dengan NKRI)

4. Teuku Nyak Arif

“Indonesia merdeka harus menjadi tujuan hidup kita bersama.“

(Disampaikan pada pidato bulan Maret 1945, dimana Teuku Nyak Arif menjadi Wakil Ketua DPR seluruh Sumatera).

5. I Gusti Ngurah Rai

“Kami sanggup dan berjanji bertempur terus hingga cita-cita tercapai.”

(Surat I Gusti Ngurah Rai kepada Letnan Kolonel Termeulen, seperti tersalin dalam Bali Berjuang)

6. Supriyadi

“Kita yang berjuang jangan sekali-kali mengharapkan pangkat, kedudukan ataupun gaji yang tinggi."

(Disampaikan pada saat Supriyadi memimpin pertemuan rahasia yang dihadiri beberapa anggota Peta untuk melakukan pemberontakan melawan Pemerintah Jepang).

7. R.A. Kartini

“Tahukah engkau semboyanku? Aku mau! 2 patah kata yang ringkas itu sudah beberapa kali mendukung dan membawa aku melintasi gunung keberatan dan kesusahan. Kata “Aku tidak dapat!” melenyapkan rasa berani. Kalimat “Aku mau!” membuat kita mudah mendaki puncak gunung”.

8. Jenderal Sudirman

“Tempat saya yang terbaik adalah di tengah-tengah anak buah. Saya akan meneruskan perjuangan. Met of zonder Pemerintah TNI akan berjuang terus”.

(Disampaikan pada jam Yogyakarta dan jam terakhir sebelum jatuhnya Jenderal Sudirman dalam keadaan sakit, ketika menjawab pernyataan Presiden yang menasihatinya supaya tetap tinggal di kota untuk dirawat sakitnya).

9. Moh. Yamin

“Cita-cita persatuan Indonesia itu bukan tetapi benarbenar didukung oleh kekuatan omong kosong, kekuatan yang timbul pada akar sejarah bangsa kita sendiri."

(Disampaikan pada konggres II di Jakarta tanggal 27 Oktober 1928 yang dihadiri oleh berbagai perkumpulan pemuda dan pelajar, 28 di mana ia menjabat sebagai sekretaris).

10. Bung Tomo

“Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih merah dan putih maka selama itu tidak akan kita mau menyerah kepada siapapun juga.”

(Pidato Bung Tomo di radio pada saat pertempuran menghadapi Inggris d i Surabaya bulan November 1945)

Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Maria Ulfa

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Maria Ulfa
Editor: Yantina Debora