tirto.id - Sebuah insiden terjadi dalam rapat Parlemen Serbia pada Selasa, 4 Maret 2025. Para anggota parlemen Serbia yang sedang didemo malah berkelahi dan saling lempar granat asap dan nyalakan flare. Apa sebabnya?
Dalam video yang ramai beredar di media sosial, ketegangan dipicu saat seorang anggota partai oposisi berlari ke arah ketua parlemen yang memimpin sidang saat itu. Anggota partai oposisi itu menolak dan memprotes apa yang telah diputuskan dalam rapat.
Secara tiba-tiba anggota parlemen lain melempar granat asap dan menyalakan flare. Akibat aksi ini, sebanyak tiga orang anggota parlemen terluka, dan satu orang mengalami stroke yang kini dalam kondisi kritis.
Penyebab Ricuh Parlemen Serbia
Penyebab ricuh rapat di Parlemen Serbia pada Selasa kemarin karena Partai Oposisi membela mahasiswa-mahasiswa yang sedang melakukan demo sejak empat bulan yang lalu. Sedangkan di dalam parlemen berisi mayoritas Partai Progresif Serbia (SNS) yang mendukung kebijakan-kebijakan Pemerintah.
Dilansir Reuters (5/3), demo mahasiswa di Serbia dipicu sebuah peristiwa memilukan, sebanyak 15 orang meninggal dunia saat atap stasiun kereta api runtuh pada November 2024 lalu.
Mahasiswa menganggap Pemerintah harus bertanggung jawab atas kejadian naas tersebut. Mereka menuding telah terjadi korupsi yang merajalela dalam pemerintahan. Selain itu, para mahasiswa yang didukung oleh para guru dan petani ini juga menganggap pemerintahan Presiden Aleksandar Vucic tidak lagi cakap dalam memimpin Serbia. Presiden Aleksandar Vucic saat ini sudah 10 tahun berkuasa di Serbia.
Selain menuntut adanya pemilihan umum yang adil dan jujur, mereka juga menuntut adanya kenaikan pendanaan pada mahasiswa. Dalam sidang parlemen, salah satu tuntutan itu, yaitu kenaikan pendanaan mahasiswa disetujui, namun tidak dengan tuntutan yang lain.
Hal itulah yang memicu ketegangan pada kubu oposisi. Mereka lantas saling lempar granat asap, menyalakan flare, dan membawa semprotan merica. Pihak oposisi meminta masyarakat dan mahasiswa untuk turun ke jalan dan melakukan aksi demo besar-besaran pada 15 Maret 2025.
Tanggapan Pemerintah pada Insiden di Parlemen dan Kondisi Korban Saat Ini
Presiden Aleksandar Vucic akan meminta pihak berwenang untuk menyelidiki insiden ini dan menindak mereka yang kemudian terbukti bersalah.
Untuk diketahui, anggota Parlemen di Serbia memiliki keistimewaan yakni kebal terhadap hukum. Namun keistimewaan ini dapat dicabut apabila mereka terbukti telah melakukan kejahatan yang serius.
Menteri Kesehatan Serbia, Zlatibor Loncar, salah satu anggota parlemen yang mengalami stroke saat insiden saling lempar granat asap itu berlangsung bernama Jasmina Obradovic dari partai SNS. Kondisinya saat ini masih kritis dan sedang mendapatkan perawatan yang intensif di sebuah rumah sakit.
Editor: Prihatini Wahyuningtyas & Dipna Videlia Putsanra