tirto.id - Pengertian takabur dijelaskan dalam beberapa hadis serta ayat dalam Al-Qur'an. Ciri ciri takabur di antaranya merasa paling hebat dan tidak mau belajar. Lalu, apa contoh sifat takabur?
Takabur adalah salah satu sifat tercela, dan Allah SWT membenci orang takabur. Sifat takabur adalah sifat yang sering disebutkan dalam Al-Qur'an. Sifat ini memiliki kecenderungan memandang diri lebih baik dari orang lain.
Sifat takabur sebaiknya dijauhi. Sebab, akan membuat orang takabur berkeinginan untuk terus menampakkan dirinya hebat dan berbangga diri di hadapan orang lain.
Pengertian Takabur
Pengertian takabur atau sombong adalah membanggakan diri sendiri. Orang takabur akan melihat diri sendiri lebih besar dari yang lain. Ciri ciri takabur salah satunya memandang dirinya lebih sempurna dibandingkan siapa pun.
Dikutip dari buku Akidah Akhlak Kelas X yang diterbitkan Kementerian Agama (2013), sombong atau takabur adalah anak dari ujub, akar dari sombong itu adalah ujub.
Jadi, ujub itu melahirkan kesombongan. Namun, terdapat perbedaan antara ujub dengan sombong. Adapun ujub tidak memerlukan orang lain, sedangkan sombong membutuhkan orang lain sebagai pembandingnya.
Adapun dampak negatif perilaku takabur ialah sebagai berikut:
- Menjadi penghalang masuk surga, karena tidak memiliki akhlak seorang mukmin. Akhlak mukmin adalah pintu surga dan kesombongan menjadi penutup pintu surga;
- Mendapatkan hukuman di dunia karena kesombongannya;
- Membuat orang lain membenci perilakunya.
Ciri-Ciri Orang Takabur
Orang takabur memiliki tanda khas yang membedakannya dari orang lain. Mengenai ciri ciri takabur ialah sebagai berikut:
- Merasa apa yang datang dari dirinya sendiri semua serba hebat dan agung;
- Takabur membuat seseorang kurang sadar terhadap kedudukan dirinya, menyanjung dirinya sendiri, dan menganggap suci dirinya serta bersih dari segala dosa;
- Seseorang yang takabur tidak mau belajar kepada orang lain sebab ia sudah merasa pandai;
- Jika usahanya gagal akan melemparkan kesalahannya kepada orang lain;
- Bangga dan gembira kalau segala sesuatu timbul dari gagasannya dan suka sekali memopulerkan apa yang ada pada dirinya, dan sebaliknya tidak suka kesejahteraan yang dicapai oleh orang lain;
- Membuat orang lain membencinya;
- Hilangnya rasa saling hormat dan menghormati.
Ada sejumlah sebab kenapa orang takabur. Adapun beberapa sebab seseorang menjadi takabur adalah sebagai berikut:
- Merasa apa yang diucapkan benar, sehingga menganggap orang lain salah;
- Gila pujian. Jika mengetahui banyak orang memujinya, ia girang bukan main dan bertambah keangkuhannya;
- Merasa banyak ilmu, banyak harta. Namun, lebih fatalnya ada orang tidak kaya, tetapi dia bersikap sombong;
- Amal dan ibadah. Ia merasa nanti hidupnya selamat sampai di akhirat sedangkan orang lain dianggap tidak selamat;
- Karena nasab (garis keturunan) dan kelebihan fisik yang dimiliki.
Apa Saja Contoh dari Takabur?
Seperti dikutip dari “Takabbur dalam Perspektif Al-quran dan Hadits” oleh Emi Suhemi yang dimuat dalam Jurnal UIN Ar-Raniry, beberapa contoh sifat takabur menurut pendapat ulama yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-har ialah sebagai berikut:
- Suka memuji diri dan membanggakan diri, harta, ilmu, keturunan selalu ingin dipuji;
- Memandang dirinya lebih sempurna dibanding siapa pun;
- Meremehkan atau merendahkan orang lain;
- Memalingkan muka ketika bertemu orang lain;
- Suka mencela dan mengkritik orang lain dengan maksud menjatuhkannya;
- Berlebih-lebihan dalam berpakaian;
- Berlagak dalam berbicara;
- Pemboros dalam harta benda;
- Selalu membanggakan dirinya;
- Selalu mengecilkan orang lain;
- Sakit hati jika ada yang menyinggung.
Cara Menghindari Sifat Takabur
Sifat takabur adalah salah satu sifat yang dibenci Allah SWT. Agar tidak menjadi orang takabur, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, yakni sebagai berikut:
1. Memiliki Sifat Percaya Diri
Manusia jika sudah memasuki ketakaburan dan menganggap orang lain rendah, inilah yang dikatakan ciri ciri takabur yang dilarang agama. Hal ini harus dihindari dengan cara menyadari bahwa kita tetap punya sisi lemah, orang lain juga mempunyai potensi, dan kita harus menghargai potensi orang lain tersebut.
2. Rendah Hati
Orang takabur atau sombong dengan kekuatannya, maka Allah SWT yang akan menghancurkannya. Sebab, Allah SWT tidak menyukai orang-orang takabur. Maka, rendah hatilah.
3. Ilmu yang Dimiliki Sangat Sedikit
Sesungguhnya ilmu kita lebih sedikit dibandingkan dengan orang-orang yang di sekitar kita. Apalagi jika dibandingkan dengan ilmu Allah SWT. Kita hanya paham sesuatu yang pernah dilihat, dibaca, dan didengarkan. Selebihnya kita tidak mengerti.
4. Semuanya adalah Anugerah
Kita harus sadar bahwa fisik yang gagah, wajah yang tampan rupawan atau cantik jelita adalah anugerah Allah SWT. Ketampanan atau kecantikan sifatnya hanyalah sementara, yaitu ketika masih usia muda. Karena yang menentukan kemuliaan adalah ketakwaannya.
5. Harta Hanya Titipan
Kita harus ingat bahwa harta yang dimiliki adalah titipan Allah SWT. Segala yang dititipkan haruslah dijaga dan digunakan dengan benar, karena harta yang ada tersebut bukan untuk disombong-sombongkan.
Demikian pula dengan jabatan, kedudukan dan leluhur yang bangsawan tidak pantas untuk dijadikan alasan seseorang untuk sombong. Semua adalah amanah dan anugerah dari Allah SWT.
Editor: Fitra Firdaus
Penyelaras: Ibnu Azis