Menuju konten utama

Pengertian Permintaan Potensial Beserta Contoh dan Penjelasannya

Apa yang dimaksud dengan permintaan potensial? Berikut ini penjelasan tentang pengertian permintaan potensial beserta contohnya.

Pengertian Permintaan Potensial Beserta Contoh dan Penjelasannya
Calon pembeli memilih produk yang dijajakan di salah satu peserta program Banda Aceh Great Sale (BAGS) 2021 yang memberikan diskon besar di Plaza Aceh Beurawe, Banda Aceh, Aceh, Selasa (27/4/2021). ANTARA FOTO / Irwansyah Putra/aww.

tirto.id - Teori permintaan termasuk topik utama dalam ilmu ekonomi. Konsep ini menggambarkan hubungan antara penjual dan pembeli yang muncul saat ada kebutuhan akan barang/jasa disertai daya beli. Dalam ilmu ekonomi, dikenal sejumlah jenis permintaan, salah satunya permintaan potensial.

Permintaan potensial merupakan salah satu dari tiga jenis permintaan berdasarkan daya beli. Dua jenis lainnya ialah permintaan efektif dan absolut.

Jenis permintaan potensial tidak hanya menggambarkan kebutuhan konsumen, tapi juga alasan keputusan mereka untuk membeli barang/jasa. Memahami potential demand atau permintaan potensial bisa menjadi kunci keberhasilan sebuah strategi pemasaran produk.

Pengertian Permintaan Potensial

Permintaan potensial adalah permintaan terhadap barang/jasa dari konsumen yang sudah mempunyai daya beli tetapi belum melakukan pembelian karena tidak adanya kebutuhan atau keinginan. Jadi, kesimpulan bahwa ada permintaan potensial didasari oleh prediksi.

Mengutip dari buku Ekonomi Mikro (2020) karya Ahmad Syafii dkk, kalimat ringkas untuk mengggambarkan pengertian permintaan potensial adalah "permintaan yang disertai oleh kemampuan membeli, tetapi belum terealisasi."

Jenis ini menjadi contoh permintaan ekonomi yang bisa dianalisis guna menentukan siapa sasaran iklan produk. Sebab, dalam permintaan potensial, permintaan barang/jasa ada di kalangan konsumen pemilik daya beli yang belum mau melalukan pembelian. Konsumen belum membeli karena ada alternatif barang/jasa atau hasrat belinya masih rendah.

Dalam konteks ini, konsumen menunda pembelian bisa karena beragam faktor penyebab atau alasan. Maka dari itu, untuk mendorong keputusan konsumen membeli barang/jasa, caranya bisa dengan mengandalkan iklan, diskon, dan program promosi lainnya.

Contoh Permintaan Potensial Berdasarkan Daya Beli

Banyak contoh permintaan potensial dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini beberapa contoh permintaan potensial berdasarkan daya beli:

1. Contoh pertama

Banyak pekerja memiliki uang untuk membeli smartphone terbaru. Namun, mereka masih belum memutuskan pembelian karena menanti gaji ke-13 atau THR cair.

Dalam kasus ini, konsumen memiliki kemampuan finansial untuk membeli ponsel pintar keluaran terbaru. Namun, penundaan dilakukan karena faktor waktu. Maka itu, pemilihan waktu perilisan produk smartphone terbaru bisa menyesuaikan dengan jadwal gaji ke-13 atau THR cair.

2. Contoh kedua

Banyak pasangan suami-istri dengan kapasitas finansial memadai sebenarnya ingin beli mobil baru. Namun, sebagian masih menunda pembelian karena ingin meneliti berbagai model mobil yang cocok dengan kebutuhan keluarga.

Di kasus contoh permintaan potensial berdasarkan daya beli ini, konsumen masih belum memutuskan membeli mobil karena masih ingin meriset produk. Untuk mendorong para konsumen jenis ini membeli, menggencarkan iklan produk bisa menjadi solusi.

3. Contoh ketiga

Seorang mahasiswa ingin membeli laptop baru untuk melengkapi perlengkapan kuliahnya. Hanya saja, meski sudah memiliki dana memadai, ia menahan diri untuk membeli laptop karena menanti momentum harga turun.

Jenis permintaan potensial dalam contoh ini dipengaruhi prinsip ekonomi dari konsumen, yakni membeli barang berkualitas dengan harga terjangkau. Untuk konsumen seperti ini, motivasi membeli bisa didorong dengan program diskon.

4. Contoh keempat

Banyak orang ingin membeli motor listrik keluaran terbaru. Namun, sekalipun banyak dari mereka telah mempunyai dana cukup, niat membeli ditunda sebab menunggu testimoni pengguna lain. Misalnya, mereka menunggu ulasan konsumen lain terkait kondisi motor listrik setelah beberapa bulan pemakaian.

Dalam kasus contoh permintaan potensial di atas, konsumen menunda pembelian motor listrik karena faktor minimnya informasi. Untuk mendorong pembelian, produsen dapat mencoba strategi promosi lewat advetorial, pameran, hingga mengajak youtuber bidang otomotif untuk mereview produknya secara obyektif.

Perbedaan Permintaan Potensial, Efektif, dan Absolut

Memahami jenis-jenis permintaan berdasarkan daya beli akan membantu pelaku bisnis lebih mudah memetakan konsumen. Selain jenis permintaan potensial, ada permintaan absolut dan permintaan efektif.

Apa saja perbedaan tiga jenis permintaan berdasarkan daya beli konsumen tersebut?

Permintaan absolut adalah jenis permintaan yang terjadi ketika konsumen ingin membeli barang/jasa, tetapi tidak memiliki dana untuk melakukan pembelian. Contoh permintaan ekonomi jenis absolut terlihat ketika banyak orang ingin beli rumah tetapi terkendala oleh tingginya harga yang terus melonjak dari tahun ke tahun.

Sebaliknya, permintaan efektif adalah jenis permintaan yang muncul saat konsumen ingin membeli barang/jasa, dan mampu merealisasikannya karena punya daya beli. Dalam hal ini, permintaan segera terwujud menjadi transaksi pembelian.

Di sisi lain, permintaan potensial ada di tengah-tengah dua jenis di atas. Jenis permintaan potensial telah memenuhi syarat agar terealisasi, yakni ada kebutuhan dan daya beli. Akan tetapi, realisasi pembelian barang/jasa tertunda karena berbagai alasan.

Ahmad Subagyo dalam Studi Kelayakan: Teori dan Aplikasi (2007) menerangkan, dalam berbagai kondisi, jenis permintaan potensial dapat berubah menjadi permintaan efektif.

Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor, seperti penurunan harga barang atau jasa, peningkatan kebutuhan, dan keinginan yang semakin besar untuk membeli. Faktor-faktor tersebut dapat mendorong konsumen untuk melakukan pembelian alih-alih menundanya.

Kesimpulannya, permintaan potensial mewakili permintaan yang memiliki peluang untuk menjadi permintaan nyata di masa depan. Perubahan situasi dan kecermatan para pelaku bisnis dalam membaca motivasi konsumen bisa mengubah permintaan potensial menjadi jenis permintaan efektif.

Baca juga artikel terkait ILMU EKONOMI atau tulisan lainnya dari Ruhma Syifwatul Jinan

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ruhma Syifwatul Jinan
Penulis: Ruhma Syifwatul Jinan
Editor: Addi M Idhom