Menuju konten utama

Apa Itu B2B? Pengertian, Contoh, dan Keunggulannya

B2B adalah salah satu model bisnis yang dilakukan antar perusahaan. Pelajari apa itu B2B, cara kerja, kelebihan, dan contoh perusahaan B2B di Indonesia.

Apa Itu B2B? Pengertian, Contoh, dan Keunggulannya
ilustrasi kerjasama bisnis. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Memahami apa itu B2B menjadi langkah awal dalam mengenal dunia bisnis dan perdagangan modern. B2B adalah model bisnis yang mengandalkan kerja sama antar perusahaan dan pastinya saling menguntungkan. Jadi, apa itu B2B dan apa saja contoh perusahaan B2B?

Dalam dunia usaha, terdapat beberapa model bisnis yang umum diterapkan oleh perusahaan, dua di antaranya adalah B2B dan B2C. B2B merupakan singkatan dari Business-to-Business, sedangkan B2C adalah singkatan untuk Business-to-Consumer.

B2B dan B2C adalah model bisnis yang banyak berkembang, termasuk di Indonesia. Secara sederhana, B2B adalah kerja sama antar perusahaan, sementara B2C adalah bisnis yang dilakukan oleh perusahaan dengan cara menjual produknya secara langsung ke konsumen akhir, contohnya toko ritel, restoran, dan lain-lain.

Mengingat target pasar yang berbeda, tentunya produk dan cara pemasarannya pun berbeda. Di sisi lain, B2B memiliki keunggulan tersendiri bagi perusahaan yang menerapkan model bisnis seperti ini.

Apa Itu B2B?

Ilustrasi Perseroan Terbatas

Ilustrasi Perseroan Terbatas. foto/IStockphoto

Business-to-Business atau B2B adalah model bisnis yang melibatkan kerja sama dan transaksi antar satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Dalam model ini, produk atau layanan yang ditawarkan oleh suatu perusahaan dirancang untuk mendukung operasional, produksi, atau kebutuhan lain dari perusahaan pelanggan.

Hal ini berbeda dengan model B2C yang target pasarnya adalah konsumen akhir. Pada B2B, target pasarnya adalah perusahaan lain yang membutuhkan produk/jasa tertentu agar bisnisnya tetap berjalan.

Karena berorientasi untuk mendukung bisnis lain, maka produk yang dihasilkan oleh perusahaan B2B tidak ditujukan bagi konsumen. Adapun contoh produk yang umum dijual oleh perusahaan B2B antara lain bahan baku, suku cadang mesin atau kendaraan, layanan iklan/pemasaran, perangkat lunak, hingga layanan pengembangan web perusahaan.

Sebagai contoh, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang produksi baja tidak akan menjual produknya langsung ke konsumen akhir. Perusahaan baja akan menjalin kerja sama dengan perusahaan lain, misalnya produsen mobil yang memang membutuhkan bahan baku baja dalam proses pembuatannya.

Contoh B2B lain yang lebih sederhana adalah ketika kita beternak ayam. Apabila menerapkan model B2B, maka kita bisa menjual produk ayam (daging atau telurnya) ke pelaku usaha lain yang membutuhkan bahan baku ayam, misalnya restoran atau perusahaan makanan beku.

Guna memahami model B2B lebih jelas, berikut beberapa karakteristik atau ciri-ciri model bisnis B2B:

  • Proses jual beli yang lebih kompleks karena ada tahap evaluasi, negosiasi, pengajuan proposal, hingga kontrak formal.
  • Transaksi dalam skala besar
  • Target pasar tersegmentasi
  • Kemitraan yang berkelanjutan atau jangka panjang
  • Biasanya melibatkan banyak SDM, mulai dari tim penjualan, marketing, hingga pengadaan barang

Cara Kerja B2B

ilustrasi kerjasama bisnis

ilustrasi kerjasama bisnis. FOTO/iStockphoto

Setelah mengetahui apa itu B2B, pahami juga bagaimana cara kerjanya. Cara kerja B2B melibatkan serangkaian proses yang menghubungkan satu perusahaan dengan perusahaan lain yang umumnya jauh lebih kompleks dibandingkan B2C.

Secara umum, berikut cara kerja model bisnis B2B:

1. Tahapan Awal

Perusahaan yang bertindak sebagai pembeli/klien mulai mengidentifikasi kebutuhan bisnisnya, misalnya bahan baku, layanan konsultasi, atau kebutuhan lain yang berkaitan dengan operasional. Di pihak lain, perusahaan yang bertindak sebagai penyedia (vendor) juga bisa melakukan pemasaran untuk mendapatkan klien.

2. Seleksi Vendor

Perusahaan klien mulai mencari vendor yang dapat memenuhi kebutuhannya. Di tahap ini akan ada proses panjang, mulai dari riset pasar hingga evaluasi reputasi vendor.

3. Negosiasi

Jika perusahaan klien menemukan vendor yang potensial, kedua belah pihak akan melakukan negosiasi. Negosiasi ini meliputi penawaran harga, volume pembelian, dan syarat-syarat lainnya. Di tahap ini, vendor juga akan mengajukan proposal resmi untuk menawarkan produk mereka ke perusahaan klien.

4. Membuat Kontrak Kerja

Jika kesepakatan tercapai, kontrak formal mulai disusun untuk mengatur hak dan kewajiban masing-masing pihak. Kontrak ini juga mencakup detail seperti harga, jumlah, waktu pengiriman, metode pembayaran, serta hal-hal detail lainnya terkait transaksi jual beli antar perusahaan.

5. Proses Pembelian, Pengadaan, dan Pembayaran

Setelah kontrak ditandatangani, maka proses transaksi dapat berlangsung. Perusahaan klien akan memesan produk dari vendor, sedangkan vendor menyediakan produk serta melakukan pengiriman sesuai jadwal yang ditentukan. Perusahaan klien juga akan melakukan pembayaran kepada vendor sesuai kesepakatan.

6. Evaluasi

Setelah transaksi selesai, perusahaan klien biasanya akan melakukan evaluasi, baik terkait produk yang dibeli maupun terhadap perusahaan vendor yang diajak transaksi. Jika memuaskan, hubungan bisnis dapat dilanjutkan untuk transaksi jangka panjang.

Keunggulan B2B

Ilustrasi jaringan global

Ilustrasi jaringan global di tangan Teknologi dan struktur jaringan dan komunikasi pertukaran data. FOTO/iStockphoto

Setelah mengetahui B2B adalah dan contohnya, mari membahas apa saja kelebihan B2B dibandingkan model bisnis lainnya. Kelebihan yang dimiliki oleh B2B bahkan membuat banyak pelaku usaha ikut menerapkan model bisnis ini meskipun mereka bisa menjual produknya langsung ke konsumen akhir.

Berikut adalah beberapa keunggulan dari model bisnis bisnis B2B:

1. Transaksi dalam Jumlah Besar

Transaksi dalam model bisnis B2B biasanya dilakukan dalam skala besar karena melibatkan pembelian barang atau jasa untuk keperluan produksi atau operasional perusahaan. Hal ini memungkinkan perusahaan vendor untuk mendapatkan pendapatan yang lebih signifikan dibandingkan dengan penjualan ritel/eceran seperti pada model B2C.

2. Hubungan Jangka Panjang

Bisnis B2B dapat membangun hubungan jangka panjang dengan mitra bisnis mereka. Kerja sama yang dilakukan terus-menerus akan menciptakan kepercayaan dan loyalitas antar perusahaan. Hal ini berujung pada hubungan bisnis yang berkelanjutan dan menguntungkan dua belah pihak.

3. Potensi Keuntungan yang Stabil

Model B2B melibatkan kontrak atau kesepakatan jangka panjang sehingga perusahaan yang menerapkan B2B, khususnya pihak vendor, dapat menikmati pendapatan yang lebih stabil. Berbeda halnya ketika menerapkan model bisnis B2C yang cenderung fluktuatif.

4. Kompetisi Pasar Lebih Terkontrol

Perusahaan yang terlibat dalam model bisnis B2B memiliki target pasar yang tersegmentasi atau spesifik. Hal ini menurunkan tingkat kompetisi dalam perdagangan saat perusahaan vendor mencari pembeli atau klien.

5. Peluang Kolaborasi dan Inovasi

Dinamika pasar dan hubungan yang terjalin antar perusahaan B2B sering membuka peluang kolaborasi. Kolaborasi yang dimaksud bisa berupa kerja sama dalam mengembangkan produk atau layanan baru yang memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak.

Contoh perusahaan B2B di Indonesia

Ilustrasi Pabrik Mobil

Ilustrasi pabrik mobil. Getty Images/Istockphoto

Perusahaan B2B adalah perusahaan yang menjalankan model business-to-business, baik itu pihak penjual maupun pembeli. Di Indonesia, banyak perusahaan yang menjalankan bisnis B2B dan bergerak di berbagai bidang, mulai dari energi dan pertambangan, logistik, otomotif, farmasi, hingga telekomunikasi.

Guna memahami lebih jauh apa itu B2B, berikut beberapa contoh perusahaan B2B di Indonesia:

1. Astra Otoparts

Astra Otoparts merupakan perusahaan produsen sekaligus penyuplai komponen otomotif, baik untuk motor maupun mobil. Perusahaan ini menerapkan model B2B dengan memasok suku cadang ke perusahaan otomotif lain, misalnya Toyota, Honda, Hyundai, Suzuki, Nissan, dan masih banyak lagi.

2. Adaro Energy

Adaro Energy adalah perusahaan tambang batu bara di Indonesia yang juga menerapkan model B2B dalam bisnisnya. Adaro Energy bertindak sebagai klien dan bekerja sama dengan PT Pertamina dalam hal pemenuhan kebutuhan bahan bakar minyak. Di sisi lain, Adaro Energy juga memasok batu bara untuk PLTU dan industri baja.

3. Perusahaan Logistik/Ekspedisi

Ada sejumlah perusahaan logistik di Indonesia, misalnya JNE, J&T, SiCepat, dan masih banyak lagi. Selain melayani konsumen akhir (B2C), jasa pengiriman ini juga menerapkan model bisnis B2B dan bekerja sama dengan perusahaan e-commerce dalam hal pengiriman barang berskala besar.

4. Kalbe Farma

Kalbe Farma merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang farmasi yang memproduksi obat-obatan, suplemen, hingga produk kesehatan lain. Kalbe Farma diketahui telah menjalin kerja sama dan memasok produknya lewat apotek dan rumah sakit sehingga produk tersebut sampai ke tangan konsumen.

5. WIKA Beton

Anak perusahaan PT Wijaya Karya Beton ini merupakan perusahaan yang memproduksi beton di Indonesia. WIKA Beton telah bekerja sama dengan berbagai perusahaan untuk membangun jalan tol, jembatan, gedung, hingga fasilitas industri.

Mengetahui apa itu B2B sangat penting bagi para pelaku bisnis yang ingin mengembangkan perusahaannya. Model bisnis yang satu ini tidak hanya tentang menjual produk atau layanan, tetapi juga membangun hubungan strategis yang dapat mendukung pertumbuhan jangka panjang.

Baca juga artikel terkait ILMU EKONOMI atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Bisnis
Penulis: Erika Erilia
Editor: Erika Erilia & Yulaika Ramadhani