tirto.id - Adaro Energy Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang menjalankan bisnis di sektor pertambangan besar batu bara dalam negeri. Perusahaan ini terdaftar sebagai emiten di IDX, dituliskan dengan kode panggilan emiten "ADRO".
Adapun perusahaan yang menjual batu bara dan berbagai hasil tambang mineral lain ini memunyai nama lengkap Adaro Energy Indonesia Tbk. Istilah Tbk. yang tercantum pada akhir nama perusahaan memiliki arti “Terbuka”.
Tbk menjadi pertanda bahwa Adaro Energy Indonesia bisa mendapatkan modal dari berbagai macam pihak. Sementara itu, penanaman modal untuk perusahaan pertambangan ini bisa dilakukan melalui Bursa Efek Indonesia atau BEI.
Lantas, bagaimana profil perusahaan Adaro Energy dan siapa pemiliknya?
Profil Adaro Energy dan Pemiliknya
Adaro Energy Indonesia adalah perusahaan yang berdiri pada 2 November 1982. Perusahaan ini berkantor pusat di Menara Karya lantai 23, Jalan Rasuna Said, Blok X-5, Kavling 1-2 Jakarta.
Perusahaan Adaro Energy Indonesia menjalankan bidang usaha di sektor pertambangan. Usaha pertambangan Adaro Energy Indonesia mencakup pertambangan minyak, gas, dan batubara. Namun, sektor pertambangan utama yang dijalankan perusahaan ini adalah batubara.
Adaro Energy berkode ADRO juga punya bisnis di bidang pengolahan mineral dan infrastruktur pendukungnya. Kemudian produksi energi terbarukan, tidak terbarukan, maupun utilitas tertentu.
Saat ini, tercatat ada beberapa anak perusahaan Adaro Indonesia yang bergerak di bidang serupa. Anak perusahaan Adaro yang bergerak di bidang tambang antara lain, PT Adaro Minerals Indonesia Tbk, PT Alam Tri Abadi, dan PT Saptaindra Sejati.
Lantas, siapa pemilik Adaro Energy Indonesia? Berdasarkan dokumen laporan tahunan Adaro 2023, pemilik saham utama Adaro Energy terdiri dari beberapa perusahaan, termasuk di antaranya PT Adaro Strategic Investment dan PT Trinugraha Thohir.
PT Trinugraha Thohir adalah perusahaan yang didirikan oleh Teddy Thohir, ayah dari Menteri BUMN Erick Thohir. Saat ini perusahaan tersebut dikelola oleh keluarga Thohir, termasuk kakak sang menteri, Garibaldi Thohir alias Boy Thohir.
Sebagai salah satu pemegang saham utama, Boy Thohir menempati jabatan strategis di Adaro Energy. Menurut laman resmi perusahaan, Boy Thohir saat ini menjabat sebagai Presiden Direktur dan Chief Executive Officer (CEO).
Mengutip Forbes, Boy Thohir memperoleh Adaro Energy Indonesia Tbk. berkat akuisisi atas pembelian saham tahun 2005.
Adapun susunan kepengurusan di bawahnya terdiri dari Christian Ariano Rachmat (Wakil Presiden Direktur), Michael William, Mohammad Syah Indra Aman, Julius Aslan dan Iwan Dewono (Para Direktur) Adaro Energy.
Saham Adaro Energy Indonesia
Perusahaan Adaro Energy Indonesia secara resmi IPO (Initial Public Offering) atau mengedarkan sahamnya kepada publik, mulai 16 Juli 2008. Beberapa perusahaan maupun individu pun ikut menaruh modal di bisnis pertambangan ini.
Mengutip informasi dari Lembar Saham, pemegang saham Adaro Energy Indonesia yang berjumlah di atas lima persen mencakup tiga pihak. Ketiganya adalah PT Adaro Strategic Investment 43,91 persen, Garibaldi Thohir 6,18 persen, dan lainnya senilai 46,78 persen.
Berdasarkan sumber rujukan serupa, perusahaan Adaro Energy Indonesia memunyai jumlah saham yang beredar sebanyak 30.758.665.900 lembar atau senilai Rp30,76 miliar.
Beberapa komisaris juga tercatat andil dalam penanaman modal atau berperan sebagai investor Adaro Energy. Adapun menurut catatan terakhir iDX per 19 November 2024, ada juga saham masyarakat non-warkat senilai 33,729 persen.
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Yonada Nancy & Iswara N Raditya