tirto.id - PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko telah menyiapkan langkah antisipasi untuk melindungi bangunan Candi Borobudur dari dampak erupsi Gunung Merapi.
Hal ini dikatakan oleh Sekretaris Perusahaan PT TWC Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Ahmad Muchlis, Minggu (27/5/2018).
"Semenjak ada instruksi BPPTKG menaikkan aktivitas Gunung Merapi dari normal ke waspada pada 21 Mei 2018, kami bersama Balai Konservasi Candi Borobudur telah menyiapkan langkah pengamanan dan antisipasi untuk melindungi bangunan Candi Borobudur," katanya dilansir Antara.
Sebelumnya, BPPTKG Yogyakarta menaikkan status aktifitas Gunung Merapi dari tingkat Normal menjadi Waspada, pada Senin 21 Mei 2018 pukul 23.00 WIB.
Peningkatan status Normal menjadi Waspada tersebut disebabkan terjadinya beberapa kali letusan freatik disertai gempa vulkanik tektonik serta gempa tremor yang berulangkali.
Ahmad juga menjelaskan sejak Gunung Merapi terjadi erupsi freatik beberapa hari lalu tidak ada pengaruhnya terhadap pengunjung yang datang ke Candi Borobudur.
"Tidak ada pengaruh yang terhadap pengunjung ke Candi Borobudur, baik wisatawan nusantara dan wisatawan manca negara," katanya.
Ahmad mengatakan, untuk antisipasi kenaikan status Gunung Merapi, PT TWC terus berkoordinasi dengan Balai Konservasi Borobudur yang bersama sama sudah menyiapkan mitigasi bencana dengan mengikuti perkembangan status Gunung Merapi.
"Termasuk kapan akan memasang parasit untuk melindungi Candi Borobudur," katanya.
Ia mengatakan, upaya tersebut sebagai usaha menyelamatkan Candi Borobudur yang akan didahulukan
"Harapan kami kondisi Gunung Merapi aktivitasnya kembali normal dan tidak sampai berdampak terhadap Candi Borobudur," katanya.
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yulaika Ramadhani