Menuju konten utama

Pemerintah Kejar Target Pembangunan IKN Meski Minim Investasi

Danis Sumadilaga menuturkan tetap mengejar target pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) meski minim investasi asing.

Pemerintah Kejar Target Pembangunan IKN Meski Minim Investasi
Progres pembangunan Bandara Ibu kota Nusantara (IKN) di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (3/6/2024). (FOTO/Dok. BKIP Kemenhub)

tirto.id - Ketua Satgas Pelaksana Pembangunan IKN, Danis Sumadilaga, menuturkan tetap mengejar target pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) meski minim investasi asing. Danis mengatakan, peningkatan arus investasi akan terus diupayakan.

Hal ini juga tidak menghambat pembangunan yang ditargetkan bakal digunakan untuk Upacara Kemerdekaan pada 17 Agustus 2024.

"Sedang diupayakan untuk ditingkatkan investasi yang masuk," ujar Danis saat dihubungi Tirto, Jumat (14/6/2024).

Pembangunan juga dilanjutkan meski ada temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait pembangunan yang tidak sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

Laporan BPK dalam Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) II Tahun 2023 mengungkapkan pembangunan infrastruktur IKN yang belum memadai yakni menyangkut persiapan lahan infrastruktur yang masih terkendala seluas 2.085,62 hektare dan pendanaan swasta yang belum terealisasi.

"(Tetap) dilanjutkan, saat ini progres batch 1 (target pembangunan IKN) sekitar 84 persen," ujarnya.

Saat Upacara Kemerdekaan, Danis menjelaskan, rombongan para menteri, pejabat negara, delegasi internasional, termasuk juga Presiden Joko Widodo akan menggunakan Bandara Ibu kota Nusantara (IKN) di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, yang juga ditargetkan rampung dalam waktu dekat.

Diketahui, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menargetkan bandara tersebut bisa beroperasi pada 1 Agustus 2024 mendatang.

Ketika ke Nusantara, Budi Karya mengunjungi beberapa titik, seperti lokasi landas pacu dan gedung terminal. Menurutnya, progres pembangunan di dua lokasi ini dan sejumlah fasilitas lainnya secara garis besar sudah baik dan sesuai rencana.

“Untuk landas pacu dan gedung terminal perubahannya signifikan dan terlihat jelas, jika dibandingkan saat saya terakhir kali ke sini pada akhir April lalu. Kemajuan ini tentu sangat menggembirakan,” ujar Budi Karya dalam keterangan resmi, Senin (3/6/2024).

Di samping itu, dia juga mengapresiasi dan berterima kasih kepada semua pihak, khususnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan para pekerja atas kerja kerasnya selama ini. Dia berharap pembangunan proyek tersebut dapat mewujudkan komitmen untuk menyelesaikan Bandara IKN pada tanggal 1 Agustus 2024.

Sebelumnya, Founder dan Chairman Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Dino Patti Djalal, menegaskan bahwa pembangunan ibu kota suatu negara merupakan pekerjaan yang luar biasa rumit. Sebab itu, dia berpendapat bahwa pembangunan Nusantara tidak perlu terburu-buru.

“Pembangunan IKN yang praktis baru dimulai tiga tahun lalu, tidak harus digeber agar bisa siap pakai sebelum pergantian pemerintahan di bulan Oktober 2024. Karena hal ini dapat menimbulkan resiko-resiko yang tidak perlu,” ujar dia dalam unggahan video di Instagram @dinopattidjalal, dikutip Jumat.

Dia juga menyoroti terdapat pekerjaan yang tidak mudah, dari segi perencanaan, pendanaan, pembangunan infrastruktur, kependudukan, transisi birokrasi, dan lain sebagainya. Hal ini perlu menjadi penekanan untuk tidak terlalu menggenjot pembangunan yang ditargetkan rampung dalam waktu singkat.

Lebih lanjut, Nusantara sebagai ibu kota baru harus tumbuh dengan wajar, bebas dari dinamika politik, dan tanpa dikejar target, yang mana saat ini justru dikebut dalam tiga atau empat tahunan.

Baca juga artikel terkait IKN atau tulisan lainnya dari Faesal Mubarok

tirto.id - Flash news
Reporter: Faesal Mubarok
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Anggun P Situmorang