Menuju konten utama

Pemerintah Indonesia Evakuasi 97 WNI dari Iran Lewat Jalur Darat

Sugiono sebut per Sabtu (21/6/2025) pagi, pemerintah telah mengevakuasi 97 WNI di Iran lewat Azerbaijan.

Pemerintah Indonesia Evakuasi 97 WNI dari Iran Lewat Jalur Darat
Menteri Luar Negeri Sugiono memberikan pemaparan saat Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri (PPTM) di Gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat(10/1/2025). ANTARA FOTO/Muhammad Ramdan/nz

tirto.id - Serangan Israel terhadap Iran masih terus berlangsung, sehingga membuat ketegangan di Teheran semakin meningkat. Dengan kondisi ini, Menteri Luar Negeri Indonesia, Sugiono, mengatakan sampai Sabtu (21/6/2025) pagi, pemerintah telah mengevakuasi 97 Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Iran.

“Pada pagi hari ini, saya ingin menyampaikan update mengenai perkembangan evakuasi Warga Negara Indonesia yang berada di Iran. Per hari ini, 97 orang Warga Negara Indonesia, yang terdiri dari 93 WNI, kemudian 3 staf kedutaan, dan 1 warga negara asing (warga negara Iran yang merupakan pasangan dari WNI)” kata dia, dalam keterangan resminya, dikutip Sabtu.

Setelah menempuh perjalanan sekitar 16 jam, 97 orang tersebut sudah melewati perbatasan Iran-Azerbaijan dan saat ini sedang beristirahat di Baku, Azerbaijan. Kendati membutuhkan waktu lama, perjalanan berjalan cukup aman dan lancar, mengingat situasi perbatasan juga yang sedikit agak ramai daripada biasanya.

“Kemudian dalam waktu yang bersamaan juga, kita telah berhasil mengevakuasi 4 orang WNI melalui Jordan," imbuhnya.

Menurut Sugiono, seluruh warga yang berhasil dievakuasi dalam kondisi baik. Namun, dengan meningkatnya eskalasi di Iran, pemerintah akan terus melakukan komunikasi dengan para WNI yang masih berada di Iran.

“Dan saya akan memonitor terus proses evakuasi ini. Alhamdulillah sampai sejauh ini, tahap pertama yang kita lakukan berjalan dengan baik," ujar dia.

Sementara itu, menurut Sugiono, meningkatnya eskalasi antara Israel dengan Iran juga telah menjadi salah satu hal yang dibahas dalam Konferensi Tingkat Menteri (KTM) Organisasi Kerjasama Islam (OKI) ke-51 yang dihelat di Istanbul, Turki. Dengan pembahasan ini, dia berharap akan ada kebijaksanaan untuk bisa membawa ketegangan konflik ini ke meja perundingan.

“Kami berharap dukungan dan doa dari saudara-saudara sekalian agar proses evakuasi saudara-saudara kita bisa berjalan dengan lancar, dan situasi ini segera mereda,” kata Sugiono.

Israel dan Iran kembali saling serang setelah perundingan nuklir yang dilakasanakan di Jenewa, Swiss dan difasilitasi oleh negara-negara Eropa pada Jumat (20/6/2025) tak membuahkan hasil. Mengutip Reuters, pada sekitar pukul 02.30 dini hari waktu setempat, militer Israel memperingatkan adanya serangan rudal dari Iran.

Sirine serangan udara pun mulai terdengar di beberapa bagian Israel tengah, termasuk Tel Aviv, serta di sebagian wilayah Tepi Barat yang diduduki Israel.

“Intersepsi terlihat di langit Tel Aviv, dengan ledakan bergema di seluruh wilayah metropolitan saat sistem pertahanan udara Israel merespons," tulis laporan Reuters, dikutip Sabtu (21/6/2025).

Pada saat yang sama, Israel juga melancarkan gelombang serangan baru terhadap lokasi penyimpanan rudal dan infrastruktur peluncuran di Iran. Menurut layanan darurat medis, ambulans, dan layanan darah nasional Israel, Magen David Adom (MDA), serangan ini mengakibatkan sirine juga berbunyi di Israel selatan.

Dari catatan Kantor Berita Aktivis Hak Asasi Manusia, organisasi hak asasi manusia yang berpusat di AS yang memantau Iran, serangan udara Israel sampai saat ini telah menewaskan 639 orang di Iran. Korban tewas termasuk pejabat tinggi militer dan ilmuwan nuklir.

Sebaliknya, di Israel, menurut pihak berwenang, 24 warga sipil tewas dalam serangan rudal Iran.

Baca juga artikel terkait ISRAEL VS IRAN atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Politik
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Abdul Aziz