tirto.id - Gedung Putih menjatuhkan sanksi baru kepada delapan entitas, satu kapal, dan satu orang atas dugaan memasok mesin untuk industri pertahanan Iran.
Menteri Keuangan Amerika Serikat, Scott Bassent, mengatakan, sanksi ini dijatuhkan kepada para pihak tersebut karena Presiden AS, Donald Trump, tak ingin Teheran mendapatkan pasokan teknologi, komponen, maupun alat pertahanan yang dapat mendukung pengembangan rudal balistik, kendaraan udara nirawak dan senjata asimetris negara tersebut.
“Departemen Keuangan akan terus melemahkan kemampuan Iran untuk memproduksi dan menyebarkan senjata-senjata mematikan ini, yang mengancam stabilitas regional dan keamanan global,” kata dia, sembari mengumumkan sanksi baru itu, dikutip Reuters, Sabtu (21/6/2025).
Sementara itu, dua dari delapan entitas yang terkena pukulan sanksi AS atas pengiriman mesin untuk industri pertahanan Iran adalah Unico Shipping Co Ltd dan Athena Shipping Co Ltd yang berkantor pusat di Hong Kong.
Selain pasok mesin ke industri pertahanan, pada Jumat (20/6/2025), Departemen Perdagangan AS juga memukul sanksi kepada Houthi Yaman yang diduga bersekutu dengan Iran karena memasok menjalankan perdagangan dan pengiriman minyak secara ilegal. Sanksi tersebut menargetkan empat individu, 12 entitas, dan dua kapal atas minyak impor dan barang terlarang lainnya untuk mendukung Houthi.
Pada saat yang sama, Trump juga menjatuhkan sanksi kepada dua kapal, serta pemilik dan operatornya yang melanggar sanksi AS dengan mengirim minyak mentah ke Houthi.
“Tindakan hari ini – yang paling signifikan hingga saat ini terhadap kelompok tersebut – menggarisbawahi komitmen kami untuk mengganggu jaringan pipa keuangan dan pengiriman Houthi yang memungkinkan perilaku sembrono mereka di Laut Merah dan wilayah sekitarnya,” kata Wakil Menteri Keuangan, Michael Faulkender, dalam sebuah pernyataan, dikutip Anadolu Ajansi.
Di sisi lain, kelompok Houthi telah menargetkan kapal-kapal di Laut Merah dan Laut Arab, Selat Bab al-Mandab, dan Teluk Aden sejak November 2023 sebagai bentuk solidaritas dengan warga Palestina di Jalur Gaza, tempat Israel telah menewaskan lebih dari 50.700 orang dalam serangan brutal.
Baru-baru ini, mereka menargetkan Israel atas serangannya terhadap Iran.
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Abdul Aziz