Menuju konten utama

Pelita Jaya Tundukkan Satria Muda Juarai IBL 2017

Tim Pelita Jaya (PJ) akhirnya merasakan gelar juara IBL 2017. Sebelum menjuarai kompetisi bola basket tertinggi musim ini, PJ sudah mengemas tiga kali sebagai runner up.

Pelita Jaya Tundukkan Satria Muda Juarai IBL 2017
Pemain Pelita Jaya bersama official meluapkan kegembiraan usai mengalahkan Satria Muda dalam Final IBL 2017 game ketiga di Britama Arena, Jakarta, Minggu (7/5). Pelita Jaya berhasil manang dalam game penentuan itu dengan skor 72-62 untuk memastikan gelar juara IBL 2017. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay.

tirto.id - Juara Indonesia Basketball League (IBL) 2017 akhirnya berhasi direbut tim Pelita Jaya (PJ) setelah dalam pertandingan penentuan, mampu mengalahkan Satria Muda (SM) Pertamina di Britama Arena, Kelapa Gading, Jakarta, Minggu (7/5/2017), dengan skor 72-62.

Menggunakan sistem best of three, anak asuh Johanir Winar ini mampu unggul 2-1. Kemenangan pertama Amin Prihantono diraih di kandangnya yaitu Bandung dengan skor 63-57. Namun, d ipertandingan kedua SM mampu menyamakan kedudukan setelah PJ kalah dengan skor 63-83.

Dengan kemenangan ini, penantian yang sudah bertahun-tahun yang dialami PJ terwujud. Sebab, selama ini PJ dikenal sebagai tim spesialis runner up. Sebelum menjuarai kompetisi bola basket tertinggi musim ini, PJ sudah mengemas tiga kali sebagai runner up.

Sebagaimana dilansir dari Antara, pertandingan yang disaksikan langsung Menpora Imam Nahrawi dan ribuan penonton ini langsung ketat sejak awal kuarter pertama. Sebagai tim tuan rumah, SM memang langsung panas dan bahkan bisa unggul 7-0. Kondisi ini membuat pelatih PJ, Johanis Winar memutar otak dengan mengubah formasi. Akhirnya, White Kore mampu memecah kebuntuan. Momen ini ternyata mampu dijaga sehingga PJ bisa berbalik unggul 11-10.

PJ yang sudah haus dengan kemenangan terus menjadi ritme permainan. Respati Ragil Pamungkas yang selama ini menjadi motor serangan mulai menemukan ketajamannya. Bahkan pemain dengan nomor punggung 0 ini mampu mengemas lemparan tiga poin sehingga membawa timnya unggul di kuarter pertama dengan 18-13.

Masuknya Fictor Roring dijajaran pelatih PJ benar-benar berdampak cukup signifikan. Peran mantan pelatih SM ini membuat kepercayaan diri Amin Prihantono dan kawan-kawan meningkat. Terbukti meski ditekan oleh pemain lawan, PJ tetap mampu mempertahankan diri. White Kore tetap menjadi andalan. Pemain dengan nomor punggung 33 ini menjadi mesin utama dan dibuktikan mampu mengemas 15 poin hingga kuarter kedua usia. PJ tetap mampu menjaga keunggulan dan bahkan lebih jauh karena unggul 36-26.

Pada kuarter tiga, SM mencoba bangkit. Upaya pemain asingnya, Carlos Smith langsung menambah pundi poinnya. Namun, apa yang dilakukan anak asuh Youbel Sondakh ternyata direspons dengan cepat oleh sang lawan. Laju poinnya langsung bisa dihentikan dan PJ menjauh dengan skor 48-36.

Sementara itu, Arki Dikania Wisnu yang merupakan pemain terbaik IBL musim ini ternyata cukup kesulitan mengembangkan permainan. Kondisi ini membuat permainan SM terlihat tidak maksimal. Dukungan pendukung fanatiknya, ternyata belum mampu menambah semangat untuk memperkecil ketertinggalan karena pada kuarter tiga justru tertinggal jauh dengan skor 48-63.

Di kuarter terakhir, SM yang tidak ingin malu di kandang langsung menyentak. Perolehan poin langsung mengecil yaitu 52-63. Lagi-lagi SM tidak bisa mendapatkan momen. Bahkan, Arki harus keluar lapangan setelah lima kali fouls. Kondisi ini membuat PJ merajalela dan mengakhiri pertandingan dengan skor 72-62.

Ketatnya persaingan dalam laga ini diapresiasi oleh Menpora Imam Nahrawi. Menurut dia, perkembangan olahraga di Indonesia terutama basket cukup pesat dan animo masyarakat untuk memberikan dukungan juga luar biasa.

"Perkembangan basket cukup luar biasa. Ini menunjukkan industri olahraga mulai bangkit. Masuknya pemain asing juga berpengaruh besar dalam perkembangan basket di Indonesia," kata Menpora Imam Nahrawi di sela pertandingan final IBL 2017.

Selain menpora, pada pertandingan final sarat gengsi ini juga dihadiri ketua KOI yang juga pemilik tim SM, Erick Thohir hingga ketua umum Perbasi Danny Kosasih. Mereka menjadi saksi lahirnya juara baru setelah pada kompetisi musim sebelumnya direbut oleh CLS Knight Surabaya.

Baca juga artikel terkait BASKET atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Olahraga
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari