tirto.id - Ujian nasional berbasis komputer (UNBK) yang dijalani pelajar SMP Negeri 12 Kota Bengkulu sempat terganggu karena jaringan internet sempat terputus. Akibatnya, pelaksanaan ujian terhenti selama 30 menit.
"Jaringan sempat terputus beberapa saat dan petugas langsung mengontak petugas PT Telkom dan kondisi bisa segera diatasi," kata Kepala SMP Negeri 12 Kota Bengkulu, Susnaini Julita di Bengkulu, Rabu (3/5/2017).
Sementara itu, para pelajar SMP Negeri 12 Kota Bengkulu menumpang ke SMA Negeri 2 Kota Bengkulu untuk melaksanaan UNBK, sebab fasilitas di sekolah mereka belum memadai.
Terdapat tiga ruangan yang dipakai untuk pelaksaaan ujian nasional yang diikuti 249 orang pelajar sekolah menengah pertama tersebut yang dibagi ke dalam tiga sesi.
Ketersediaan sarana dan prasarana di SMA Negeri 2 Kota Bengkulu membuat SMP tersebut membawa siswa-siswanya ke sekolah itu untuk mengikuti UNBK sebab fasilitas komputer di SMP Negeri 12 masih minim.
"Sekolah kami belum punya fasilitas jadi menumpang ke SMA Negeri 2 yang memiliki 105 unit komputer," ujarnya.
Menurut dia, kondisi jaringan internet di luar kendali penyelenggara ujian, dan insiden tersebut seharusnya menjadi bagian dari evaluasi menyeluruh pelaksanaan UNBK tahun ini.
Ia mengatakan, pelaksanaan UNBK tidak bisa hanya diserahkan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tapi juga menggandeng Kementerian Komunikasi dan Informatika serta PT PLN.
Sementara Ketua Panitia Ujian Nasional Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu, Raden Wahyu Dharma Priatna mengatakan secara umum pelaksanaan UNBK dan ujian berbasis kertas pensil yang diikuti 42 ribu pelajar SMP sederajat di daerah ini berjalan lancar.
"Hanya sedikit kendala soal jaringan dan sudah bisa diatasi langsung oleh tim," kata Raden.
Ia mengatakan ada 26 SMP sederajat yang untuk pertama kali menggelar UNBK di daerah itu. Dari 26 sekolah tersebut, 13 sekolah terdapat di Kota Bengkulu dan sisanya tersebar di sejumlah kabupaten.
Selain di Bengkulu, pelaksanaan UNBK SMP di Kota Surabaya juga sempat mengalami gangguan teknis jaringan internet pada hari pertama kemarin, Selasa (2/5/2017).
Kepala SMP Kristen YBPK I Surabaya Erwin Darmogo, menjelaskan gangguan teknis terjadi saat UNBK menginjak sesi ketiga saat salah satu siswanya mengalami log out otomatis.
"Dari 16 anak, satu yang bermasalah, akhirnya kami pakai modem cadangan sekolah baru berjalan lancar," kata pria yang juga Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah ( MKKS) SMP Swasta Surabaya Timur ini, sebagaimana dikutip dari Antara.
Menurutnya, gangguan jaringan ini tak hanya terjadi di sekolahnya, tapi juga terjadi hampir di semua sekolah di Surabaya. Dia menjelaskan, berdasarkan pantauan grup sesama SMP Swasta sejumlah sekolah juga mengalami gangguan seperti klient komputer error dan blank. Karea itu, siswa harus login dan memasukkan token ujian kembali.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Surabaya Ikhsan menjelaskan sejumlah gangguan teknis itu terjadi karena di sejumlah wilayah di Surabaya jangkauan internetnya tidak lancar.
Namun, kata Ikhsan, sejumlah gangguan itu bisa diatas dengan adanya modem. Sehingga pihak proktor dan teknisi sudah bisa menangani tanpa laporan dan meminta bantuan proktor utama.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari