Menuju konten utama

PDIP Tetap Dukung Azwar Anas Meski Muncul Foto-foto "Masa Lalu"

PDIP belum berniat menarik dukungan kepada Azwar Anas dari Pilgub Jatim meski muncul foto-foto "masa lalu" yang dianggap bisa merugikan Bupati Banyuwangi itu.

PDIP Tetap Dukung Azwar Anas Meski Muncul Foto-foto
Saifullah Yusuf bersama Abdullah Azwar Anas didampingi Sekjen DPP PKB Abdul Kadir Karding dan Wasekjen PDIP Ahmad Basarah dan Dewan Syuro PKB KH Ghofur saat konferensi pers, Minggu (15/10/2017). ANTARA FOTO/Reno Esnir

tirto.id - Foto laki-laki mirip Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang sedang memegang paha seseorang di dalam mobil beredar luas. Nasib Azwar Anas di Pilkada Jawa Timur, yang diusung bersama Saifullah Yusuf atau Gus Ipul oleh PKB dan PDIP, menjadi tidak pasti. Pasangan ini sebelumnya telah dipastikan maju sebagai Cagub-cawagub sejak Oktober lalu.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP, Andreas Hugo Pareira, mengatakan setelah foto itu beredar partainya memikirkan ulang siap Cawagub yang lebih cocok mendampingi Gus Ipul--panggilan karib Saifullah Yusuf.

"PDIP akan merespons," kata Andreas kepada Tirto, Jumat (5/1/2018).

Dalam penyerahan mandat kepada 10 Cagub dan Cawagub PKB sore tadi, untuk Pilkada Jatim hanya tertulis nama Saifullah Yusuf sebagai cagub. Sementara kolom Cawagub dikosongkan.

Azwar Anas sendiri sudah memberikan pernyataannya terkait peredaran foto tersebut. Ia tidak membantah ataupun mengiyakan, apakah benar tokoh dalam foto tersebut dirinya. Ia hanya mengatakan, dirinya banyak dikirimi "gambar-gambar di masa lalu" menjelang Pilgub Jatim 2018.

"Saya juga dikirimi macam-macam gambar di masa lalu untuk mencegah saya mengambil kebijakan-kebijakan tertentu. Tapi kan saya tetap lanjutkan apa yang baik bagi orang banyak,” kata Anas dalam keterangan kepada media, Jumat (5/1/2017).

Menurut dia hal itu merupakan proses pembunuhan karakter yang dipakai untuk mengambatnya dalam mengambil kebijakan politik.

"Ada sejumlah upaya pembunuhan karakter, termasuk teror yang kerap saya diterima dan keluarga. Jadi terkait apa yang menjadi desus-desus itu, saya sudah biasa," kata Azwar.

Beredarnya foto tersebut tentu saja merugikan partai pengusung dan Gus Ipul. Wakil Gubernur Jawa Timur sejak tahun 2009 ini mengakuinya sendiri. Terlebih berdasarkan daftar Komisi Pemilihan Umum (KPU) waktu pendaftaran kandidat hanya tinggal tiga hari lagi.

"Saya kena imbas buruknya. Apapun agenda yang ada di belakang ini, kita kena imbasnya," kata Gus Ipul di DPP PKB, Raden Saleh, Jakarta Pusat, Jumat (5/1/2018).

Versi Gus Ipul, pasca foto tersebut beredar luas, Azwar berencana akan mundur. Namun demikian ia belum memastikan langsung kepada pasangannya itu. Azwar sempat mengirim pesan kepadanya ingin bertemu empat mata, tetapi belum terpenuhi.

"Soal mundur dan alasan-alasannya apa tentu yang paling bisa menjelaskan adalah Anas sendiri," kata Gus Ipul, ketika ditanya apakah motivasi pengunduran diri tersebut semata karena beredarnya foto tersebut.

Langkah strategis yang akan dia lakukan ke depan adalah berkonsolidasi dengan partai pengusung. Ia mengaku tawakkal dan mengatakan ini semua "telah digariskan."

"Saya akan diskusikan dengan PKB, dengan PDIP, sambil menunggu hasil pendalaman terhadap isu-isu yang berkembang," katanya.

Menyerahkan Keputusan Pada PDIP

Kini keputusan ada di tangan PDIP, mengingat Azwar Anas dicalonkan oleh partai tersebut dalam Pilgub Jatim, meski ia sendiri merupakan kader PKB.

"Kalau toh harus mencari Cawagub baru ya kita harus lakukan kajian, kira-kira sejalan enggak dengan rencana yang selama ini sudah kita siapkan?" kata Gus Ipul.

Dalam konteks ini, sebetulnya muncul satu nama yang disebut-sebut akan menggantikan Azwar, yaitu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Namun, Gus Ipul enggan berkomentar apakah hal tersebut benar demikian atau sekadar spekulasi.

"Yang pasti saya akan senang kalau kemudian muncul Cawagub yang punya elektabilitas, pularitas, dan bisa bersinergi apalagi saling memperkuat," ujarnya.

Senada dengan Gus Ipul, Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, juga masih menunggu kepastian dari PDIP terkait status Azwar. Sekali lagi, meski Azwar adalah kadernya, akan tetapi partai yang mengusungnya adalah PDIP, sementara posisi PKB dalam hal ini adalah pengusung Cagub.

"Kita tunggu saja pengumumannya dari Diponegoro atau Teuku Umar," kata Muhaimin.

Terlepas dari nama-nama yang mungkin menggantikan Azwar, Muhaimin memastikan koalisi PKB-PDIP di Jawa Timur tidak akan bubar. Hal ini ia utarakan setelah kemarin (4/1) dirinya bertemu Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDIP.

Ia mengatakan bahwa tersebarnya foto Azwar adalah "dinamika politik biasa".

Belum Dicabut

Dalam waktu yang bersamaan dengan penyerahan mandat Cagub dan Cawagub PKB, sejumlah elite PDIP melakukan rapat tertutup di rumah Megawati, di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, selama lebih kurang tiga jam.

Di sini status Azwar lebih jelas. Sekjen PDIP Hasto Kristianto meyatakan partainya tidak akan menarik Azwar dari posisinya semula, atau berbeda dengan pernyataan sebelumnya yang dikeluarkan Andreas. Menurut Hasto perlu alasan mendesak untuk mengganti Cawagub yang sudah ditunjuk, seperti meninggal dunia atau tidak mendapat izin orangtua.

Beredarnya foto yang secara norma umum tidak diterima tidak masuk dalam hitungan.

"Jadi sekali lagi sikap PDIP kokoh ketika ada seseorang yang mencoba mencalonkan dan memiliki potensi yang sangat kuat," kata Hasto di Teuku Umar.

PDIP, kata Hasto, akan melakukan pembelaan terhadap beredarnya foto Azwar, terlebih foto itu belum bisa dipastikan kebenarannya.

"Sekiranya [foto] itu benar, apakah kemudian mengadili secara sepihak? Apakah kita tidak mendengarkan suara yang bersangkutan yang justru jadi korban?" kata Hasto. Ia menduga foto itu adalah taktik kotor lawan politik demi menjatuhkan kredibilitas calon mereka.

Terkait pernyataan Azwar yang kabarnya ingin mundur juga dibantah Hasto. "Terakhir saya ketemu Azwar tidak ada pembahasan pengunduran diri. Kami konsolidasi dan bahas masa depan Jawa Timur. Tidak ada pembahasan foto," kata Hasto.

Hasto tidak mempermasalahkan keluhan Gus Ipul soal imbas buruk tersebarnya foto tersebut. "Itu hak Gus Ipul. Kami akan bicarakan sebaik mungkin," katanya.

Kombinasi yang Pas

Keengganan PDIP untuk mengganti Azwar Anas bisa jadi karena pasangan ini dinilai ideal dan mampu menarik suara masyarakat Jatim.

Saat Megawati mendeklarasikan pasangan Ipul-Azwar pada 15 Oktober 2017, ia mengatakan pasangan ini adalah kombinasi yang paling sesuai untuk memimpin Jatim selama lima tahun mendatang karena saling melengkapi. Ipul seorang nahdliyyin dan Azwar nasionalis.

Presiden ke-5 Indonesia itu mengatakan Ipul mempunyai "darah biru" sebagai cicit dari pendiri PBNU, dan dengan demikian akan diterima baik oleh masyarakat. Alasan lain adalah karena Ipul dinilai berpengalaman di pemerintahan.

Sementara soal Azwar, PDIP melihat Bupati Banyuwangi itu terkenal lincah. Azwar dinilai telah menerapkan konsep "Trisakti" Soekarno dalam membangun Banyuwangi. Hal itu misalnya dilihat dari hidupnya pasar tradisional dan pelarangan ritel modern di Banyuwangi.

Baca juga artikel terkait PILGUB JATIM 2018 atau tulisan lainnya dari M. Ahsan Ridhoi

tirto.id - Politik
Reporter: M. Ahsan Ridhoi
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Rio Apinino