Menuju konten utama

Pangeran Arab Saudi Sebut Pemimpin Iran sebagai Hitler Timur Tengah

Muhammad bin Salman menyarankan agar ekspansi Republik Islam di bawah Ayatollah Ali Khamenei perlu ditentang.

Pangeran Arab Saudi Sebut Pemimpin Iran sebagai Hitler Timur Tengah
Muhammad bin Salman. FOTO/REUTERS

tirto.id - Pangeran Mahkota Arab Saudi menyebut pemimpin spiritual Iran sebagai "Hitler baru Timur Tengah." Pernyataan ini dilontarkan Muhammad bin Salman dalam sebuah wawancara dengan New York Times yang dipublikasikan pada Kamis (23/11/2017).

Muhammad bin Salman, yang juga Menteri Pertahanan Saudi, menyarankan agar ekspansi Republik Islam di bawah Ayatollah Ali Khamenei perlu ditentang.

"Tapi kami belajar dari Eropa bahwa pendiaman tidak berjalan. Kami tidak ingin Hitler baru di Iran mengulangi apa yang terjadi di Eropa di Timur Tengah," demikian tulis surat kabar tersebut mengutip ucapan Salman.

Pernyataan ini menandai kian meluasnya perang kata-kata antara Iran dan Saudi. Arab Saudi yang mayoritas Sunni dan Iran yang mayoritas Syiah selama ini berseteru dalam berbagai perang dan krisis politik di seluruh Timur Tengah.

Ketegangan meningkat bulan ini ketika sekutu Saudi, Perdana Menteri Lebanon Saad Hariri, mengumumkan mundur lewat televisi Saudi, seraya membeberkan alasan ada pengaruh Hizbullah dukungan Iran dan nyawanya terancam.

Hizbullah menyebut langkah itu sebagai pernyataan perang yang dirancang Saudi, namun kemudian dibantah Saudi. Hariri kemudian menunda pengunduran dirinya.

Saudi telah meluncurkan ribuan serangan udara dalam perang selama 2,5 tahun melawan tetangganya, Yaman, demi mengalahkan milisi Houthi dukungan Iran yang pernah menguasai sebagian besar wilayah Yaman.

Bin Salman berkata kepada New York Times bahwa perang di Yaman tengah bergerak ke arah kemenangan Saudi di mana sekutunya disebut sudah menguasai 85 persen wilayah Yaman.

Namun Houthi masih berkuasa di tempat-tempat berpenduduk padat kendati menghadapi koalisi militer pimpinan Saudi yang menerima bantuan intelijen dan wahana perang dari AS. Sekitar 10.000 orang tewas akibat konflik Yaman ini.

Houti meluncurkan sebuah peluru kendali balistik ke bandara ibu kota Saudi di Riyadh pada 4 November yang disebut Saudi sebagai pernyatan perang oleh Iran.

Mei silam Bin Salman menyatakan Saudi akan memastikan setiap sengketa di masa depan antara kedua negara akan mencapai bumi Iran.

Khamenei sendiri menyebut Wangsa Saud yang sedang berkuasa di Saudi sebagai "pohon terkutuk", sedangkan pemerintah Iran menuding Saudi sebagai pihak yang menyebarluaskan terorisme.

Baca juga artikel terkait IRAN-ARAB SAUDI atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Politik
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari