Menuju konten utama

Orang Tua Korban Penganiayaan Satria Mahathir Buka Peluang Damai

Nyangnyang Haris Pratamura, orang tua korban penganiayaan seleb TikTok Satria Mahathir memilih jalan damai.

Orang Tua Korban Penganiayaan Satria Mahathir Buka Peluang Damai
Satria Mahathir. Instagram/satriamahathier_

tirto.id - Nyanyang Haris Pratamura, orang tua korban penganiayaan yang dilakukan artis Tiktok Satria Mahathir dan ketiga rekannya, membuka peluang damai terkait kasus yang terjadi terhadap anaknya, RA (16).

Nyanyang mengatakan penyelesaian melalui restorative justice tersebut dapat terlaksana setelah pihaknya melakukan pertemuan dengan keluarga para pelaku.

"Iya benar, lagi proses dan ada kemungkinan untuk damai. Kita sudah membuat janji dengan orang tua mereka semua, kami bicarakan dulu. Intinya saya tinggal bertemu dengan keluarga mereka dulu," kata Nyanyang di Batam, Selasa (9/1/2024) dilansir dari Antara.

Sementara itu, terkait salah satu orang tua tersangka merupakan Ketua DPC PPP Kota Batam Erizal Kurai, Nyanyang mengaku juga sudah mengetahui hal tersebut. Nyanyang sendiri diketahui merupakan Anggota DPRD Kepulauan Riau dari Fraksi Gerindra.

"Iya di situ ada juga. Saya juga sudah berjumpa dengan dia [Erizal]," ujar dia.

Sebelumnya, selebritas media sosial TikTok, Satria Mahathir, ditahan polisi atas kasus dugaan penganiayaan terhadap anak anggota DPRD Provinsi Kepulauan Riau berinisial RAT (16).

Kepala Satreskrim Polresta Barelang Kompol Dwi Ramadhanto di Batam (5/1), mengatakan Satria beserta tiga rekannya, yakni berinisial DJ, RSP, dan AD, telah ditahan bersama barang bukti.

"Satria bersama rekan-rekannya melakukan penganiayaan terhadap korban yang masih di bawah umur," kata Dwi. Dwi menjelaskan peristiwa tersebut terjadi di salah satu kafe di kawasan Tiban I, Sekupang, Batam, pada Senin (1/1), sekitar pukul 01.00 WIB.

Satria Mahathir dikenal sebagai selebritis TikTok dengan jumlah pengikut yang mencapai lebih dari 209 ribu. Akun Instagram pribadinya, @satriamahatier, juga memiliki followers melebihi angka 54,4 ribu.

Panggilan "cogil" alias cowok gila melekat pada Satria karena ia sering berbagi pengalaman kontroversial dalam kehidupan pribadinya, misalnya memamerkan kegemaran sering mabuk-mabukan, sering berganti pasangan, dan lainnya.

Satria Mahathir adalah anak dari pasangan Almarhum Irjen Pol (Purn) Dr. Yuskam Nur dan Anita Agnes Alexandra. Diketahui sang ayah merupakan mantan Jenderal Polisi Bintang 2, sedangkan sang ibu adalah seorang mantan model.

Yuskam Nur lahir di Makassar pada 20 Agustus 1958 dan telah meninggal dunia pada Oktober 2023.

Selama mengemban tugas di kepolisian, Yuskam pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan Badan Intelijen Negara (BIN) dan Anjak Wassidik Bareskrim Polri dengan pangkat Brigadir Jenderal.

Pensiun dari kepolisian, Yuskam beralih ke dunia politik. Ia pernah menjadi Sekretaris Jenderal Partai Swara Rakyat Indonesia dan Ketua DPW Berkarya Jakarta.

Selain itu, ia juga pernah mencalonkan diri sebagai Hakim Agung pada 2016 dan menjadi Calon Anggota legislatif pada Pemilu 2019 bersama Partai Amanat Nasional (PAN).

Yuskam pun aktif dalam kegiatan organisasi, salah satunya adalah jabatan anggota Dewan Kehormatan Kongres Advokat Indonesia dan Ketua Dewan Pembina Saknas Tanggap Bencana.

Baca juga artikel terkait KASUS PENGANIAYAAN SATRIA MAHATHIR

tirto.id - Hukum
Sumber: Antara
Editor: Bayu Septianto