tirto.id - Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) Jawa Barat Dr. dr. Gaga Irawan Nugraha, Sp.GK, MGizi mengatakan, mereka yang mengalami obesitas sangat rentan terserang virus Covid-19.
Menurut dia, sejak awal corona ini menyerbu berbagai negara, orang yang mengalami obesitas adalah salah satu dari orang yang cukup berisiko terkena corona, demikian seperti dilansir dari laman Satgas Penanganan Covid-19.
Dr. Gaga mencontohkan, setelah kasus corona di Amerika Serikat pada April 2020, lebih dari 42 persen kasus kematian di New York adalah mereka yang mengalami obesitas. Menurut dia, kasus obesitas ini setelah penyakit hipertensi.
Ia mengatakan, salah satu penyebabnya adalah karena orang dengan obesitas memiliki lemak lebih besar pada permukaan sehingga reseptor menempel virus lebih luas. Menurut dia, kondisi itulah yang menyebabkan orang obesitas mudah terkena Covid-19.
"Lemak tubuh mereka yang mengalami obesitas itu tersebar di mana-mana, jantung banyak lemak, juga perut. Sehingga ketika terinfeksi COVID-19 sulit bernafas akibatnya paru-paru lebih kecil karena jantung tertimbun lemak," ungkap Dr. Gaga.
Maka daripada itu, Dr. Gaga menyarankan agar orang mengalami obesitas harus menjaga gaya hidup dan pola makan sehat. Caranya, dengan menghindari gula dalam makanan, permen, cokelat, kecuali pada bumbu masakan. Selain makanan manis, makanan yang dbuat dari tepung terigu, kanji, atau tepung beras pun dihindari.
“Semua camilan sekarang terbuat dari tepung terigu. Itulah yang paling meningkatkan gula darah dan memudahkan obesitas," jelas Dr Gaga yang masih aktif menjadi dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung.
Cara melakukan diet sehat bagi obesitas adalah menjaga pola makan secara teratur tiga kali sehari. Sebab, makan tiga kali sehari akan membuat nutrisi utamanya terjaga, lebih dari 80 persen zat gizi yang diperlukan tubuh sudah terpenuhi. Namun, harus menghindari mengkonsumsi camilan.
"Setop semua camilan yang mengandung gula dan tepung. Makan buah-buahan yang berair banyak," ujarnya.
Berkenaan dengan strategi menekan angka Covid-19, pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sedang melakukan kampanye untuk memakai masker, menjaga Jarak dan menghindari kerumuman atau yang disebut dengan Gerakan 3M.
Cara Menerapkan 3M
Berikut adalah cara menerapkan perilaku 3M untuk mencegah penularan virus Corona sesuai anjuran Satuan Tugas Penanganan COVID-19:
1. Panduan Memakai Masker
- Semua orang harus memakai masker, terutama jika di luar rumah.
- Sebelum memakai masker, cuci tangan pakai sabun dan air mengalir (minimal 20 detik).
- Bila tidak tersedia air, gunakan cairan pembersih tangan (minimal alkohol 60%).
- Pasang masker untuk menutupi mulut dan hidung.
- Pastikan tidak ada sela antara wajah dan masker.
- Hindari menyentuh masker saat digunakan.
- Bila menyentuh masker, cuci tangan pakai sabun dan air mengalir minimal 20 detik, atau bila tidak ada, gunakan cairan pembersih tangan (minimal alkohol 60%).
- Jangan sentuh atau buka-tutup masker saat digunakan.
- Ganti masker yang basah atau lembab dengan masker baru.
- Masker medis hanya boleh digunakan satu kali saja.
- Buang segera masker 1x pakai di tempat sampah tertutup atau kantong plastik usai dipakai.
- Masker kain 3 lapis dapat dipakai berulang, tapi harus dicuci dengan deterjen usai dipakai.
- Saat membuka masker: lepaskan dari tali belakang dan jangan sentuh bagian depan masker.
- Cuci tangan setelah menyentuh atau membuang masker.
- Perlu diingat, penggunaan masker yang keliru justru meningkatkan risiko penularan.
2. Panduan Mencuci Tangan
- Basahi tangan dengan air mengalir.
- Sabuni tangan.
- Gosok semua permukaan tangan, termasuk telapak dan punggung tangan, sela-sela jari dan kuku, selama minimal 20 detik.
- Bilas tangan sampai bersih dengan air mengalir.
- Keringkan tangan dengan kain bersih atau tisu pengering tangan yang harus dibuang ke tempat sampah segera setelah digunakan.
- Sering cuci tangan pakai sabun, terutama sebelum makan, usai batuk atau bersin, sebelum menyiapkan makanan, dan setelah ke kamar mandi.
- Biasakan mencuci tangan pakai sabun setelah dari luar rumah atau sebelum masuk sekolah dan tempat lain.
- Bila sabun dan air mengalir tidak ada, gunakan cairan pembersih tangan berbahan alkohol (minimal 60%).
3. Panduan Menjaga Jarak
- Selalu menjaga jarak fisik lebih dari 1 meter dengan orang lain.
- Kalau mengalami demam, merasa lelah dan batuk kering, lakukan isolasi diri.
- Semua orang harus melakukan physical distancing untuk mencegah penularan COVID-19
- Jaga jarak harus lebih ketat jika untuk melindungi orang yang berisiko
- Orang yang berisiko, yaitu: berusia 60 tahun lebih; atau memiliki penyakit penyerta seperti sakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes, kanker, asma dan paru; ibu hamil.
____________________
Artikel ini diterbitkan atas kerja sama Tirto.id dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Editor: Agung DH