tirto.id - Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia memperkirakan, nilai tambah hilirisasi industri baterai mobil yang dilakukan oleh LG akan mencapai 5,18 miliar dolar AS. Sedangkan total nilai proyek investasi industri baterai listrik terintegrasi ini mencapai 9,8 miliar dolar AS atau setara Rp142 triliun.
"Investasi hilirisasi dilakukan oleh LG ini memberikan nilai tambah sebesar USD5,18 miliar dan akan menyerap hingga 20.000 tenaga kerja Indonesia," kata Bahlil dalam Seremoni Implementasi Rencana Tahap Kedua Industri Baterai Listrik Terintegrasi pada Rabu pagi di Kawasan Industri Terpadu Batang (KIT Batang), Jawa Tengah, Rabu (8/6/2022).
Bahlil menuturkan proyek investasi industri baterai listrik terintegrasi ini dimulai dari pertambangan dan peleburan (smelter) nikel yang berlokasi di Halmahera, Maluku Utara hingga industri pemurnian (refinery), industri prekursor dan katoda, serta perluasan industri sel baterai yang akan dibangun di KIT Batang, Jawa Tengah, hingga industri daur ulang baterai listriknya.
Sebelumnya, implementasi tahap pertama proyek industri baterai listrik terintegrasi ini telah terwujud melalui groundbreaking pembangunan pabrik sel baterai kendaraan listrik di Karawang, Jawa Barat pada September 2021 lalu.
”Hari ini kita melakukan groundbreaking terhadap suatu investasi Indonesia harus menjadi salah satu negara pemain terbesar ekosistem baterai mobil listrik. Indonesia sudah saatnya berpikir untuk dikenal karena mempunyai sumber bahan baku sel baterai untuk kendaraan listrik," ujar Bahlil.
Dalam kesempatan sama, Presiden LG Energy Solution, Lee Bang Soo menyampaikan, penghargaan sepenuhnya atas dukungan dari Presiden Joko Widodo dan Menteri Investasi. Lee juga mengungkapkan bahwa proyek ini menempati area seluas 275 hektare di KIT Batang dengan menerapkan teknologi terbaru milik konsorsium LG.
“Saya hadir di sini dengan visi besar untuk mengembangkan KIT Batang menjadi kawasan industri kendaraan listrik terpenting di Asia Tenggara. Melalui Konsorsium LG, LG Energy Solution akan mendukung KIT Batang menjadi pusat baterai listrik dunia,” tegas Lee dalam sambutannya.
Proyek industri baterai listrik terintegrasi ini merupakan hasil dari kunjungan kerja Presiden Joko Widodo pada November 2019 lalu, yang ditindaklanjuti dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kementerian Investasi/BKPM dengan LG Energy Solution untuk investasi Grand Package pada 18 Desember 2020.
Pelaksanaan seremoni ini merupakan tindak lanjut dari Penandatanganan Nota Kesepahaman dan Framework Agreement antara Konsorsium LG dan PT IBC untuk Pengembangan Ekosistem Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi pada 14 April 2022 lalu.
Kerja sama investasi konsorsium LG dan konsorsium BUMN IBC ini beranggotakan LG Energy Solution, LG Chem, Huayou, LX International, Posco, Mind ID, Antam, Pertamina Power, PLN.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Maya Saputri