tirto.id - Khutbah Jumat Ramadhan 2025 pada 14 Maret dapat mengambil tema "Hikmah Wahyu Pertama Nuzulul Quran". Menjelang peringatan Nuzulul Quran yang pada bulan Ramadhan 1446 H ini bertepatan dengan Minggu, 16 Maret malam hingga Senin (17/3), kita dapat merenungi bahwa hikmah wahyu pertama Surah Al-Alaq 1-5 adalah perintah Allah agar umat manusia untuk "iqra" atau membaca, yang dapat dimaknai lebih dalam lagi, yaitu "memahami".
Nuzulul Quran dipahami sebagai peristiwa turunnya Al-Quran pertama kali dari Allah kepada Nabi Muhammad saw. melalui perantaraan malaikat Jibril. Dalam peristiwa ini, wahyu pertama yang disampaikan Jibril kepada Rasulullah saw. adalah Surah Al Alaq ayat 1 hingga 5. Peristiwa ini diperkirakan berlangsung pada Agustus 610 M. Di Indonesia, umumnya umat Islam meyakini tanggal 17 Ramadhan sebagai peringatan turunnya wahyu pertama tersebut.
Al-Qur'an turun sebagai bacaan mulia dan diterima oleh Nabi Muhammad saw. yang didefinisikan sebagai ummi atau tidak bisa membaca dan menulis. Namun, pada dasarnya, di depan Al-Qur'an yang penuh dengan makna tersembunyi, umat manusia juga merupakan "ummi". Mereka mesti memahami kandungan kitab suci untuk memahami betapa dekatnya Allah dan betapa kecil dan tidak berartinya makhluk.
Khutbah Jumat Ramadhan 2025: Hikmah Wahyu Pertama Nuzulul Quran
Assalamualaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuh
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ نَوَّرَ قُلُوْبَ أَوْلِيَائِهِ بِأَنْوَارِ الْوِفَاقِ، وَرَفَعَ قَدْرَ أَصْفِيَائِهِ فِيْ الْأَفَاقِ، وَطَيَّبَ أَسْرَارَ الْقَاصِدِيْنَ بِطِيْبِ ثَنَائِهِ فِيْ الدِّيْنِ وَفَاقَ، وَسَقَى أَرْبَابَ مُعَامَلَاتِهِ مِنْ لَذِيْذِ مُنَاجَتِهِ شَرَابًا عَذْبَ الْمَذَاقِ، فَأَقْبَلُوْا لِطَلَبِ مَرَاضِيْهِ عَلَى أَقْدَامِ السَّبَاقِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْبَرَرَةِ السَّبَاقِ، صَلَاةً وَسَلَامًا اِلَى يَوْمِ التَّلَاقِ
أَشْهَدُ أَنْ لَااِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةً صَفَا مَوْرِدُهَا وَرَاقَ، نَرْجُوْ بِهَا النَّجَاَةَ مِنْ نَارٍ شَدِيْدَةِ الْإِحْرَاقِ، وَأَنْ يَهُوْنَ بِهَا عَلَيْنَا كُرْبُ السِّيَاقِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَشْرَفُ الْخَلْقِ عَلَى الْاِطْلَاقِ، اَلَّذِيْ أُسْرِيَ بِهِ عَلَى الْبُرَاقِ، حَتَّى جَاوَزَ السَّبْعَ الطِبَاقَ
أَمَّا بَعْدُ، أَيُّهَا الْاِخْوَانُ أُوْصِيْكُمْ وَاِيَايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ، بِامْتِثَالِ أَوَامِرِهِ وَاجْتِنَابِ نَوَاهِيْهِ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ. وَقَالَ أَيْضًا: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Jemaah Masjid Al Hikmah yang dirahmati Allah,
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Dzat yang telah menurunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk hidup bagi umat manusia. Pada kesempatan ini, khatib mengingatkan kita untuk terus meningkatkan ketakwaan kepada Allah. Kita hanyalah debu di gurun pasir, setetes air di samudera luas. Hanya keimanan dan ketakwaan kepada Allah semata yang akan menyelamatkan kita di kehidupan yang akan datang.
Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad saw., yang membawa cahaya Ilahi di tengah kegelapan dunia ini, kepada keluarga dan sahabatnya yang mulia. Semoga kita termasuk umat yang beruntung bisa berpegang teguh pada ajaran Islam hingga maut menjemput, lantas mendapatkan syafaat dari Rasulullah pada Yaumul Akhir.
Jemaah Masjid Al Hikmah rahimakumullah.
Hari ini, kita diberi kesempatan untuk menjalankan puasa pada bulan Ramadhan yang mulia. Pada bulan ini, kita tidak hanya menjalankan ibadah menahan lapar dan haus sepanjang siang. Kita juga dipanggil untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan membaca Al-Qur'an. Pada Ramadhan inilah wahyu pertama turun kepada Nabi Muhammad saw. melalui perantaraan Jibril, yaitu Surah Al Alaq ayat 1 hingga 5 sebagai berikut.
اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ
Iqra' bismi rabbikal-lażī khalaq(a).
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan!
خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ
Khalaqal-insāna min ‘alaq(in).
Dia menciptakan manusia dari segumpal darah.
اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ
Iqra' wa rabbukal-akram(u).
Bacalah! Tuhanmulah Yang Maha Mulia,
الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ
Allażī ‘allama bil-qalam(i).
yang mengajar (manusia) dengan pena.
عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ
‘Allamal-insāna mā lam ya‘lam.
Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.
Nuzulul Qur'an bukan hanya peristiwa sejarah yang terjadi pada 14 abad lampau, tetapi merupakan simbol turunnya cahaya Ilahi ke dalam jiwa umat manusia. Al-Qur'an, dalam adalah wahyu yang menuntun kita untuk mengenal Allah lebih dalam dan lebih dekat. Firman Allah, "Sesungguhnya Kami menurunkan Al-Qur'an pada malam yang penuh berkah." (QS. Ad-Dukhan: 3). Nuzulul Qur'an adalah malam yang penuh berkah, karena pada malam ini Allah menurunkan wahyu-Nya yang menjadi petunjuk hidup yang tidak akan pernah pudar atau usang.
Dalam tasawuf, Al-Qur'an dipandang sebagai cermin yang memantulkan keindahan dan kebenaran Tuhan. Ketika kita membaca Al-Qur'an, kita sedang berusaha untuk mencerminkan cahaya-Nya ke dalam jiwa kita. Al-Qur'an bukan sekadar teks, tetapi adalah percikan Ilahi yang membimbing kita untuk mengenal esensi hidup yang hakiki, yaitu mengenal Allah dengan penuh keikhlasan dan ketulusan.
Jama'ah yang dimuliakan Allah,
Al-Qur'an diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. yang ummi. Jika ini dibandingkan dengan kita sebagai umat manusia, kita pun masuk dalam definisi ummi tersebut. Kehidupan dunia membuat tidak mengenal siapa Allah, tidak mengetahui mengapa ada di tempat ini, dan tidak paham pula kapan akan berpulang kepada-Nya.
Kita ibarat seorang buta yang hendak mendefinisikan bentuk gajah. Jika kita memegang ekornya, kita mengira gajah itu kecil dan panjang. Jika memegang telinganya, kita sebut gajah itu pipih dan lebar. Padahal, gajah yang sebenarnya tidaklah demikian. Al-Qur'an ibarat obat ajaib yang dapat membuat mata kita melihat gajah tadi seutuh-utuhnya.
Al-Qur'an adalah cermin yang menampilkan cahaya Ilahi dalam kehidupan kita. Setiap ayat yang kita baca membawa kita lebih dekat kepada-Nya. Al-Qur'an adalah wahyu yang mengajarkan kita untuk menapaki jalan menuju Tuhan, dengan memperhalus jiwa dan membersihkan hati. Ingatlah Rasulullah saw. bersabda, "Orang yang membaca Al-Qur'an dengan baik, akan dipermudah baginya untuk memasuki surga, dan Al-Qur'an akan memberi syafa'at pada hari kiamat." (HR. Muslim).
Hadis ini mengingatkan kita bahwa Al-Qur'an bukan sekadar bacaan, tetapi ia juga memberikan petunjuk. Firman Allah dalam Surah Al-Baqarah ayat 2, "Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa." Oleh karena itu, di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, marilah kita menambah kecintaan kita terhadap Al-Qur'an, dengan membaca, memahami, dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Jama'ah yang berbahagia,
Nuzulul Qur'an mengingatkan kita bahwa petunjuk Ilahi itu adalah cahaya yang harus kita jaga dan pelihara dalam kehidupan kita. Cahaya ini akan menuntun kita keluar dari kegelapan hawa nafsu dan kebingungan duniawi. Kita adalah pengembara tersesat yang mencari cahaya Ilahi, dan Al-Qur'an adalah peta yang menunjukkan jalan kepada-Nya.
Khutbah Jumat Kedua Ramadhan 2025 & Doa Tulisan Arab
Hadirin Masjid Al Hikmah yang dirahmati Allah,
Pada khutbah kedua ini, mari kita renungkan kembali bahwa setiap ayat yang kita baca dalam Al-Qur'an adalah cahaya yang menuntun kita kepada Tuhan. Membaca Al-Qur'an bukan hanya sekadar membaca teks, tetapi sebuah perjalanan spiritual untuk menemukan Tuhan dalam setiap kata dan huruf-Nya. Setiap ayat adalah cermin yang memantulkan wajah Allah yang maha indah, dan dengan membacanya, kita diundang untuk mengenal-Nya lebih dalam.
Jama'ah yang mulia,
Mari kita ambil hikmah dari malam Nuzulul Qur'an ini untuk memperbaiki diri, memperbanyak membaca Al-Qur'an, dan mendekatkan diri kepada Allah. Jangan biarkan bulan Ramadhan ini berlalu tanpa kita meningkatkan amal ibadah dan merenungkan makna Al-Qur'an dalam hidup kita. Semoga Allah memberi kita petunjuk dan kekuatan untuk mengamalkan wahyu-Nya dengan sebaik-baiknya.
اللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِيْ العَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اللهم اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ. اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَن، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَةً، اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
عِبَادَ اللهِ، اِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاءِ ذِيْ الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرُكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
Editor: Iswara N Raditya