Menuju konten utama
Rencana Kenaikan Tiket

Naik ke Candi Borobudur Bayar Rp750.000, Wisatawan Dapat Apa?

Direktur Utama PT TWC, Edy Setijono sebut, harga tiket khusus tersebut sudah termasuk dengan pemandu wisata (guide).

Naik ke Candi Borobudur Bayar Rp750.000, Wisatawan Dapat Apa?
Petugas Balai Konservasi Borobudur (BKB) memeriksa sebaran abu vulkanis erupsi gunung Merapi di candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (21/6/2020). ANTARA FOTO/Anis Efizudin/hp.

tirto.id - Pemerintah tengah mengkaji tiket khusus bagi wisatawan lokal yang ingin naik ke Candi Borobudur sebesar Rp750.000 per orang. Sementara untuk wisatawan mancanegara dikenakan tarif 100 dolar AS atau setara Rp1,4 juta per kunjungan.

Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWC), Edy Setijono menuturkan, harga tiket khusus tersebut sudah termasuk dengan pemandu wisata (guide). Para pemandu memiliki sertifikat kompetensi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta sertifikat hospitality dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

“Di samping akan menggunakan alas kaki khusus, wisatawan yang membeli tiket khusus naik ke bangunan Candi Borobudur akan didampingi oleh pemandu wisata (guide) yang disiapkan khusus," kata Edy kepada reporter Tirto, Selasa (7/6/2022).

Edy menekankan kebijakan tiket khusus ini hanya bagi wisatawan yang berkeinginan untuk naik bangunan Candi Borobudur. Sementara wisatawan dalam negeri yang akan berkunjung ke Taman Wisata Candi Borobudur harga tiket masuknya tetap Rp50.000, dan untuk anak/pelajar Rp25.000.

Sedangkan untuk tiket wisatawan mancanegara dewasa/umum 25 dolar AS, dan tiket wisatawan mancanegara anak/pelajar 15 dolar AS. Adapun tiket tersebut membolehkan wisatawan untuk berwisata sampai batas pelataran/halaman Candi Borobudur. Atau dengan kata lain tidak diperkenankan untuk naik ke bangunan Candi Borobudur.

“Atas keputusan rapat koordinasi tersebut, PT TWC sedang mempersiapkan standar operasional prosedur (SOP) teknis pelaksanaannya dan akan berkoordinasi dengan Balai Konservasi Borobudur (BKB)," jelasnya.

Edy menambahkan, bagi wisatawan miliki tiket khusus naik ke candi akan ditetapkan kuota 1.200 orang per hari. Jumlah tersebut setara dengan 10-15 persen rata-rata per hari jumlah wisatawan ke Candi Borobudur sebelum masa pandemi.

Hal ini diputuskan untuk menjaga dan melestarikan bangunan Candi Borobudur yang mulai terdampak. Ini karena adanya kunjungan wisatawan dalam jumlah banyak di masa sebelum pandemi.

“Jadi landasannya adalah kepentingan konservasi. Kebijakan kuota ditetapkan dengan jumlah maksimal 1.200 orang per hari yang boleh naik bangunan Candi Borobudur," katanya.

Ia menambahkan, “Kebijakan kuota dengan tiket khusus ini akan diterapkan melalui sistem reservasi online.”

Dihubungi terpisah, Ketua Ikatan Cendekiawan Pariwisata (ICPI), Azril Azahari justru menyarankan kepada pihak pengelola candi maupun pemerintah agar menggunakan teknologi khusus. Sebab, tingginya harga tiket khusus tersebut harus sepadan dengan diterima oleh wisatawan.

“Pengembalian itu harus engan teknologi dong. Ada tidak QR? Kita tab bercerita tidak dia sejarahnya bagaimana begitu di klik menjelaskan sejarah. Ada tidak? Yidak ada," katanya saat dihubungi.

Baca juga artikel terkait CANDI BOROBUDUR atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Abdul Aziz