Menuju konten utama

Menteri Katakan Batu Bara Bisa Jadi Energi Ramah Lingkungan

Batu bara yang berkalori rendah dapat digunakan sebagai sumber energi yang ramah lingkungan seperti Jerman yang telah mengoptimalkan batu bara untuk industri petrokimia dan pembangkit listrik.

Menteri Katakan Batu Bara Bisa Jadi Energi Ramah Lingkungan
Alat berat dioperasikan di pertambangan Bukit Asam yang merupakan salah satu area tambang terbuka (open-pit mining) batu bara terbesar PT Bukit Asam Tbk. di Tanjung Enim, Lawang Kidul, Muara Enim, Sumatra Selatan, Sabtu (5/11). PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berencana menaikan produksi dari 25,75 juta ton menjadi 32,18 juta ton atau sebesar 25 persen pada 2017. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi.

tirto.id - Batu bara yang berkalori rendah dapat digunakan sebagai sumber energi yang ramah lingkungan. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mencontohkan, negara maju seperti Jerman, telah mengoptimalkan batu bara untuk industri petrokimia dan pembangkit listrik.

“Batu bara kalori rendah merupakan potensi Indonesia yang dapat dioptimalkan ke depannya,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat acara CIMB Niaga Economic Forum 2017 di Jakarta, Kamis (26/1/2017), dalam keterangan pers yang dilaporkan Antara.

Lebih lanjut, ia menjabarkan Jerman memiliki industri dengan power plant dari batu bara. Mereka bisa menghasilkan batu bara dengan kalori terendah dan kapasitas 1,6 giga watt 2x800 MegaWatt.

Sebelumnya, perusahaan asal Jerman, PT Zemag Clean Energy Techology GmbH, akan menjajaki pengembangan gasifikasi batu bara di Indonesia. Perusahaan tersebut akan menggandeng perusahaan lokal dalam pengembangan bisnisnya.

Di samping itu Dirjen Industri Kimia, Tekstill, dan Aneka Kementerian Perindustrian, Achmad Dwiwahjono, mengatakan, pengembangan gasifikasi batu bara di Indonesia memiliki potensi yang besar.

Menurut dia, dibutuhkan investasi sekitar Rp 13 triliun untuk menghasilkan 1.000 metrik ton turunan gasifikasi batu bara. Lokasi pabrik, rencananya akan dibangun di wilayah Kalimantan.

Industri batu bara di Indonesia masih menarik bagi investor asing di tengah perlambatan ekonomi global. Jika dihitung, dalam masa pengujian dapat mengubah 100.000 ton batubara menjadi 3.600 million metric british thermal unit (mmbtu) gas per hari, ungkapnya.

Baca juga artikel terkait BATU BARA atau tulisan lainnya dari Mutaya Saroh

tirto.id - Bisnis
Reporter: Mutaya Saroh
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh