Menuju konten utama

Mentan: Vaksin PMK dari Brasil hingga Perancis Datang Pekan Depan

Vaksin PMK dari Brasil hingga Perancis akan tiba di Indonesia pada pekan kedua Juni 2022.

Mentan: Vaksin PMK dari Brasil hingga Perancis Datang Pekan Depan
Tiga ekor sapi yang mengalami penurunan berat badan akibat terkena Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di karantina oleh peternak di Desa Jeulekat, Lhokseumawe, Aceh, Rabu (25/5/2022). ANTARA FOTO/Rahmad.

tirto.id -

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, vaksin wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) tahap I akan tiba di Indonesia pada minggu kedua Juni 2022 alias pekan depan. Syahrul menjelaskan vaksin tahap pertama dari tiga juta dosis vaksin yang dipesan Indonesia khusus didatangkan dari beberapa negara seperti Perancis, Australia, Brasil dan Selandia Baru.
“Kita punya populasi hewan sapi sebanyak 18 juta, yang terkena sekitar 116 ribu. Tetapi tidak boleh sedikit pun kita lengah. Sebelum Idul Adha vaksin darurat dari beberapa negara juga sudah kita siapkan, “ ujar dia dalam keterangan resmi, Jumat (10/6/2022).
Pengadaan vaksin dilakukan Kementan jelang sebulan Hari Raya Idul Adha. Sementara itu, pada hari ini ada sebanyak 550 ekor sapi asal Nusa Tenggara Timur (NTT) diangkut melalui tol laut untuk kebutuhan kurban di Pulau Jawa khususnya Jabodetabek.
Berdasarkan laporan data pelepasan pemasukan domestik sapi potong 28 April – 10 Juni 2022, Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok mencatat total pemasukan sapi potong domestik telah mencapai 8.041 dengan rincian Provinsi asal NTT & NTB untuk Pelabuhan Laut Tanjung Priok, dan Provinsi NTB serta Bali untuk Pelabuhan Rakyat Sunda Kelapa.
“Melalui pelabuhan Tanjung Priok kita akan berturut-turut menerima kiriman hewan sapi dari daerah hijau, daerah tanpa PMK. Hari ini KM Camara Nusantara 1 yang baru saja tiba membawa 550 ekor sapi potong," ujar dia.
Pengiriman hewan ternak ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memenuhi kebutuhan hewan kurban jelang Idul Adha. Dengan kapal ternak via tol laut ini Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mempercepat lalu lintas ternak.
Hewan ternak yang dikirim sudah mendapat tindakan karantina untuk memastikan sapi, yang merupakan salah satu Hewan Rentan PMK (HRP) sehat, aman dan bebas PMK. Selain itu, hewan ternak telah memiliki Sertifikat Kesehatan Hewan (SKH) yang dikeluarkan oleh Badan Karantina Daerah agar dipastikan benar-benar sehat dan bebas dari PMK.
"Jadi ini sangat serius kita tangani, kita tidak boleh menganggap ringan. Setelah melalui 14 hari masa karantina di daerah asal untuk menjamin keamanan dan kesehatan HRP, bebas PMK, kita juga menyiapkan dokter hewan yang diperbantukan naik ke kapal untuk mengecek kesehatan hewan di kapal," ungkap dia.
Dalam peningkatan kewaspadaan, Kementerian Pertanian bersama dengan Kementerian dan Lembaga terkait lainnya saling bersinergi untuk memastikan kelancaran mobilitas ternak jelang Idul Adha di Bulan Juli mendatang.
Syahrul mengapresiasi kerja keras seluruh pihak seperti tenaga Kesehatan Hewan, para petugas karantina pertanian, jajaran di Kementerian Perhubungan dan seluruh pihak yang terlibat dan berperan di pintu – pintu Pelabuhan karena telah bekerja keras mendampingi para peternak melakukan mobilisasi hewan ternak sesuai dengan prosedur pengawasan lalu lintas hewan yang berlaku.
“ Ini membutuhkan tangan semua pihak. Terima kasih kepada TNI/Polri, Gubernur dan Bupati yang sangat membantu dan serius menangani terutama pada daerah suspek," jelas dia.

Baca juga artikel terkait PENYAKIT MULUT DAN KUKU atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Maya Saputri