Menuju konten utama

Mentan Targetkan Produksi Beras Capai 55,42 Juta Ton di 2024

Produksi beras nasional ditargetan mencapai 55,42 juta ton pada 2024. 

Mentan Targetkan Produksi Beras Capai 55,42 Juta Ton di 2024
Pekerja membersihkan beras yang akan dijual di Pasar Induk Cipinang, Jakarta, Rabu (14/9/2022). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.

tirto.id - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menargetkan produksi beras dalam negeri mencapai 55,42 juta ton pada 2024. Target ini naik dibandingkan 2023 yaitu 54,5 juta ton.

"Dengan berpatokan pada empat program (kerja Kementan) target produksi beberapa komoditi utama 2024 sebagai berikut, padi sebanyak 55,42 juta ton, dan jagung 23,34 juta ton,” kata Syahrul saat Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi IV DPR di Gedung DPR, Jakarta dikutip dari Antara, Rabu (13/9/2023).

Syahrul menargetkan produksi cabai ditargetkan mencapai 3 juta ton, bawang merah 1,74 juta ton, kedelai 340 ribu ton dan bawang merah 45,91 ribu ton.

Lalu, komoditas kopi dengan 818 ribu ton, kelapa 2,9 juta ton, kakao 694 ribu ton, tebu 39,45 juta ton, daging sapi/kerbau sebanyak 405,44 ribu ton dan daging ayam 4 juta ton.

Untuk mencapai target produksi tersebut, Syahrul menuturkan sesuai dengan Surat Bersama Menteri Keuangan dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Nomor S-626/MK.02/2023 dan Nomor B.644/M.PPN/D.8/PP.04.02/07/2023 Kementerian Pertanian mendapatkan tambahan pagu Rp76,8 miliar karena ada kenaikan gaji ASN sebesar 8 persen sehingga pagu anggaran Kementerian Pertanian Tahun 2024 menjadi 14,73 triliun.

“Dari jumlah anggaran tersebut lebih lanjut dialokasikan untuk pelaksanaan empat program,” ujarnya.

Secara rinci, program ketersediaan, akses dan konsumsi pangan berkualitas mendapat usulan pagu sebanyak Rp8,19 triliun. Kemudian untuk program nilai tambah dan daya saing industri sebesar Rp1,42 triliun.

Sementara itu, program pendidikan dan pelatihan vokasi Rp641 miliar serta dukungan manajemen sebanyak Rp4,47 triliun. Syahrul menyampaikan pelaksanaan instruksi Presiden Joko Widodo Nomor 1 Tahun 2021 tentang percepatan pembangunan ekonomi pada tiga kawasan perbatasan negara, Kementan mengalokasikan anggaran kegiatan sebesar Rp32,9 miliar.

Kegiatan di Aruk, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat dengan total anggaran Rp12,12 miliar. Duit tersebut akan digunakan untuk pengembangan integrasi tanaman-ternak, pengembangan kawasan sentra produksi lada dan kelapa hingga pengembangan kawasan hortikultura.

Kemudian di Motaain, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, sebanyak Rp10,48 miliar akan digunakan untuk pengembangan integrasi tanaman-ternak, kawasan hortikultura dan kawasan kelapa. Sedangkan untuk di kawasan Skouw, Kota Jayapura, Papua, dengan anggaran Rp10,3 miliar akan digunakan untuk pengembangan integrasi tanaman-ternak, hilirisasi padi dan sagu dan pengembangan kawasan hortikultura.

Baca juga artikel terkait PRODUKSI BERAS

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Editor: Intan Umbari Prihatin