tirto.id - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengklaim berhasil melakukan efisiensi sebesar Rp132,72 miliar dari implementasi aplikasi naskah dinas elektronik (Nadine). Kehadiran Nadine menekan pengeluaran belanja Alat Tulis Kantor (ATK) di lingkungan Kemenkeu.
Tidak hanya itu, kehadiran Nadine juga mempermudah pekerjaan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Dia mengungkapkan sebelum ada aplikasi tersebut merasa kewalahan lantaran ribuan surat atau naskah perjalanan dinas hingga peraturan yang menumpuk di meja kerjanya. Bahkan, dia mengakui harus menandatangani satu per satu seluruh dokumen tersebut, karena masih bersifat cetak atau fisik.
"Dulu semua di cetak, jaman saya jadi Menkeu dulu sering membawa dua tas dokumen yang harus saya tandatangani, sampai di sidang kabinet Pak JK (Jusuf Kalla) ngeledekin kemana-mana bawa koper dokumen," katanya Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komisi XI terkait Pembahasan RKA Kemenkeu dalam RAPBN 2023, Senin (5/9/2022).
Tetapi, sejak pandemi COVID-19 pola kerja baru perlu dilakukan. Hal itu juga mendorong terjadi spending better atau belanja yang berkualitas di lingkungan Kemenkeu. Dia menuturkan biasanya melakukan tandatangan secara fisik sekarang bisa dilakukan menggunakan elektronik.
"Sekarang elektronik tidak perlu belanja ATK, [bisa efisiensi] Rp132 miliar sendiri," jelasnya.
Selain ATK, Bendahara Negara itu juga berhasil menekan biaya ongkos konsumsi dari rapat-rapat dilakukannya. Hal itu tidak lepas dari implementasi kebijakan meeting secara daring atau hybrid dilakukan Kemenkeu.
"Kita juga lakukan meeting secara hybrid dan daring efisiensi mencapai Rp161 miliar, dulu setiap rapat pasti ada konsumsi, kalau tiga kali tiga nasi kotak berapa? belum wira-wirinya," pungkasnya.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin