Menuju konten utama

Menhub Uji Coba Langsung Naik LRT Palembang dari Stasiun Jakabaring

Budi Karya naik LRT dari Stasiun Jakabaring hingga Stasiun OPI Mall Palembang sepanjang 900 meter dengan kecepatan kereta 35 kilometer per jam.

Menhub Uji Coba Langsung Naik LRT Palembang dari Stasiun Jakabaring
Pekerja memeriksa gerbong Light Rail Transit (LRT) di Depo LRT Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (17/5/2018). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

tirto.id - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan pemantauan langsung uji coba statis rel dan kereta api ringan (Light Rail Transit/LRT) di Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (27/5/2018).

Didampingi Dirjen Perkeretaapian Zulfikri, Budi Karya naik LRT dari Stasiun Jakabaring hingga Stasiun OPI Mall Palembang sepanjang 900 meter dengan kecepatan kereta 35 kilometer per jam.

Mengutip Antara, Budi Karya mengatakan uji coba statis sebenarnya telah dilakukan secara tertutup pada beberapa hari lalu. Namun, pihaknya ingin memastikan proses uji statis dan dinamis LRT Palembang kali ini.

Hasil uji coba ini, menurutnya, memuaskan dan berlangsung dengan baik. Sementara itu, kecepatan akan dilaksanakan secara bertahap hingga 85 kilometer per jam.

Berhasilnya uji coba tersebut menunjukkan keberhasilan atas kinerja dan usaha dari tiga BUMN yang terlibat, demikian tuturnya.

Dia mengatakan untuk tahap pertama baru dua trainset atau rangkaian kereta di Palembang dan sisanya enam lagi akan dikirim kembali dalam waktu dekat ini.

Setelah trainset itu datang, Budi Karya menegaskan, akan segera dilakukan penyelesaian pemasangan dan penyempurnaan sistem rangkaian kereta.

Ia menargetkan pihaknya akan menyelesaikan proyek hingga pertengahan Juni nanti. Namun, lanjut dia, untuk operasional secara keseluruhan diperkirakan pertengahan Juli 2018.

“Memang LRT bukan hanya untuk angkutan Asian Games tetapi nantinya akan menjadi transportasi massal bagi masyarakat daerah ini,” katanya menambahkan.

Kkereta yang tergolong teknologi baru di Indonesia ini menggunakan material badan kereta (carbody) berupa aluminium double skin atau ekstrusi. Nantinya, kecepatan rata-rata kereta LRT adalah 100 km per jam dengan operational speed 80 km per jam.

“Nilai tambah dari sisi material yang dipakai antara lain kereta menjadi semakin ringan sehingga memenuhi syarat dioperasikan pada jalur rel atas (elevated track) dan carbody anti karat," jelas Direktur Produksi PT Inka (Persero), Bayu Waskito pada 7 Mei lalu.

Dari sisi kenyamanan, selain AC, LRT yang nilai proyeknya mencapai Rp388 miliar ini juga menggunakan jendela dari jenis safety glass dan dilaminasi anti UV 60% sehingga mampu mengurangi radiasi sinar matahari langsung.

Bila dibandingkan dengan kereta terdahulu seperti Kereta Rel Listrik (KRL), LRT ini akan menjadi kereta pertama di Indonesia dengan pengambilan sumber daya berada di bawah menggunakan third rail, tidak seperti KRL yang berada di atas melalui pantograf.

Baca juga artikel terkait ASIAN GAMES 2018

tirto.id - Ekonomi
Sumber: antara
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari