Menuju konten utama

LRT Palembang Akan Diuji Coba Awal Mei Jelang Asian Games 2018

Kereta LRT mampu membawa sekitar 379 penumpang, baik penumpang yang duduk maupun penumpang yang berdiri.

LRT Palembang Akan Diuji Coba Awal Mei Jelang Asian Games 2018
Direktur Produksi PT Inka (Persero), Bayu Waskito meninjau persiapan uji coba kereta LRT Sumatera Selatan untuk mendukung transportasi Asian Games 2018, PT INKA, Senin (7/5/2018). FOTO/Dok. Humas Kementerian BUMN

tirto.id - Produsen Kereta Api Indonesia, PT INKA (Persero) akan menguji kereta Light Rail Transit (LRT) Palembang, Sumatera Selatan pada awal Mei 2018 menjelang pesta olahraga Asia, Asian Games 2018 yang digelar di Palembang pada Agustus mendatang.

“Uji coba ini merupakan tahapan yang harus dilakukan sebelum nanti LRT Palembang benar-benar siap beroperasi dan masyarakat dapat digunakan untuk mendukung mobilitas dan percepatan konektivitas masyarakat di Palembang," kata Direktur Produksi PT Inka (Persero), Bayu Waskito saat meninjau pabrik pembuatan Kereta LRT di Madiun pada Senin (7/5/2018).

Untuk mendukung proses uji coba, lanjut dia, PT INKA telah mengirimkan 2 trainset ke Palembang pada awal April 2018. Pengiriman 6 trainset berikutnya akan dilakukan pada Juni 2018, sebagai kelengkapan dari total keseluruhan 8 trainset LRT Palembang tersebut.

"Saat keadaan penuh, kereta mampu membawa sekitar 379 penumpang, baik penumpang yang duduk maupun penumpang yang berdiri," ujarnya.

Bayu mengungkapkan, kereta yang tergolong teknologi baru di Indonesia ini menggunakan material badan kereta (carbody) berupa aluminium double skin atau ekstrusi. Dengan kecepatan rata-rata kereta LRT adalah 100 km/jam dengan operational speed 80 km/jam.

“Nilai tambah dari sisi material yang dipakai antara lain kereta menjadi semakin ringan sehingga memenuhi syarat dioperasikan pada jalur rel atas (elevated track) dan carbody anti karat," jelas dia.

Dari sisi kenyamanan, selain AC, LRT yang nilai proyeknya mencapai Rp388 miliar ini juga menggunakan jendela dari jenis safety glass dan dilaminasi anti UV 60% sehingga mampu mengurangi radiasi sinar matahari langsung.

Bila dibandingkan dengan kereta terdahulu seperti Kereta Rel Listrik (KRL), LRT ini akan menjadi kereta pertama di Indonesia dengan pengambilan sumber daya berada di bawah menggunakan third rail, tidak seperti KRL yang berada di atas melalui pantograf.

“Sistem ini selalu dipasok listrik arus searah sehingga di atas kereta nanti tidak ada jalur kabel yang menambah kesan semrawut kota," pungkas Bayu.

Baca juga artikel terkait PROYEK LRT atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Dipna Videlia Putsanra
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra