Menuju konten utama

Menhub Minta Tangga Stasiun Duri Rampung dalam Dua Minggu

"Itu untuk mengurai dan mempercepat gerak penumpang," kata Kepala Stasiun Duri Widy Aries Subianto.

Menhub Minta Tangga Stasiun Duri Rampung dalam Dua Minggu
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan.

tirto.id - Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan meminta agar pembuatan tangga manual di Stasiun Duri, Jakarta Barat bisa rampung dalam dua minggu ke depan. Hal itu guna mempermudah perpindahan penumpang KRL lintas Duri-Tangerang saat transit.

"Saya minta itu pekerjaan cepat, insyaallah dua minggu selesai. Saya minta adanya rotasi yang bagus di Duri dengan membangun jembatan itu. Kalau jembatan selesai, itu bisa. Kalau dipaksakan nanti penumpang numpuk," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat mengunjungi Stasiun Duri, Sabtu (14/4/2018).

Kepala Stasiun Duri Widy Aries Subianto mengatakan saat ini ada empat rangkaian kereta KRL Duri-Tangerang yang terdiri atas dua rangkaian kereta 12 gerbong dan dua rangkaian kereta delapan gerbong.

Untuk mengurai kepadatan di Jalur 5 yang sedang dibangun tangga manual, maka rangkaian kereta 12 gerbong masuk Jalur 5 dan rangkaian 8 gerbong masuk Jalur 4.

"Itu untuk mengurai dan mempercepat gerak penumpang," katanya.

Widy menjelaskan, permintaan Menhub untuk mengubah rangkaian kereta 8 gerbong menjadi 12 gerbong akan terus diupayakan.

"Mengenai perubahan rangkaian jadi 12 gerbong semua, sekarang masih ada delapan gerbong, kami sudah sampaikan karena jalurnya ada pembangunan. Untuk menghindari kepadatan penumpukan penumpang, kita masih pakai delapan gerbong. Nanti tangga selesai akan ada penambahan rangkaian," jelasnya.

Sebelumnya Menhub menyampaikan tiga rekomendasi solusi untuk mengurai kepadatan penumpang di Stasiun Duri yakni dengan penambahan slot perjalanan kereta, meningkatkan kapasitas angkut menggunakan kereta rangkaian 12 gerbong dan penggunaan kereta bandara bagi pengguna lintas Duri-Tangerang khususnya untuk pemberangkatan dan pemberhentian di Duri dan Batu Ceper di mana kereta bandara berhenti.

Baca juga artikel terkait KRL

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora