tirto.id - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu akan mengajak warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi mantan pendukung ISIS untuk bergabung dalam pelatihan Bela Negara.
"Kita maunya WNI mantan ISIS yang kembali dari Suriah ikut Bela Negara. Itu termasuk deradikalisasi. Kita cuci otak-nya," ujar Ryamizard di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (19/7/2017).
Dia melanjutkan, pelatihan Bela Negara bagi WNI mantan ISIS akan menekankan pada pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
"Kita ganti pemikiran mereka dengan Pancasila. Kita kasih tahu kalau Indonesia bukan negara Islam, tetapi negara orang beragama. Mereka juga harus tahu aturan-aturan yang ada di Indonesia," ungkap Menhan.
Selain itu, Menhan mengatakan bahwa program Bela Negara akan segera dimasukkan dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah serta perguruan tinggi, sebagai langkah antisipasi menyebarnya ideologi radikal di kalangan pelajar hingga mahasiswa.
"Bela Negara merupakan program prioritas Kemenhan ke depan. Kami juga dalam waktu dekat akan mengumpulkan 130 rektor untuk membahas kegiatan ini di kampus-kampus," tutur dia.
Dikutip dari Antara, Kementerian Dalam Negeri Turki menyatakan bahwa Indonesia menempati peringkat kedua di dunia dalam daftar jumlah militan asing ISIS yang ditangkap di Turki, setelah Rusia.
Dari total 4.957 militan asing ISIS yang ditangkap di Turki, sebanyak 804 orang merupakan warga Rusia dan 435 orang merupakan warga Indonesia.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto