tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung lagi sosok Firaun yang pernah dialamatkan budayawan Cak Nun kepadanya. Hal itu Jokowi sampaikan ketika memberikan Pidato Kenegaraan di Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPRD-DPD.
"Saya tahu ada yang mengatakan saya bodoh, plonga-plongo, tidak tahu apa-apa, tolol, Firaun. Ya endak apa-apa, sebagai pribadi saya menerima saja," kata Jokowi pada Rabu, 16 Agustus 2023.
Jokowi mengaku tidak masalah dengan berbagai ejekan itu. Namun, dia mengatakan, hinaan itu sebagai bentuk hilangnya budaya santun sehingga membuatnya sedih.
Menurut Jokowi, kesantunan dan budi pekerti sebenarnya merupakan budaya luhur bangsa Indonesia. Adanya kebebasan dan demokrasi, dia bilang, telah dimanfaatkan dalam melampiaskan kedengkian dan fitnah.
Siapa Sosok Firaun yang Pernah Dialamatkan ke Jokowi?
Dalam konteks sejarah, Firaun adalah gelar kehormatan yang dipakai sebagai sinonim raja untuk Kerajaan Mesir Kuno semenjak dinasti ke 18 (1539-1292 SM). Firaun menganggap dirinya bak Tuhan yang harus ditaati setiap titahnya. Dirinya kerap bertindak zalim pada rakyatnya.
Ketika Firaun memerintah, dirinya dibantu Haman. Haman merupakan pelayan atau pembesar yang ditempatkan pada beberapa jabatan penting, dan kerap menjadi "pembisik" kebijakan Firaun. Jabatan Haman misalnya ditempatkan sebagai menteri, penasihat, sampai pelaksana proyek pembangunan menara.
Pada Januari 2023 lalu, budawayan Cak Nun pernah menyamakan Jokowi seperti Firaun. Hal itu diucapkannya saat mengisi acara Mocopat Syafaat dan Tawashshulan di Tamantirto, Kasihan, Kabupaten Bantul.
Dalam potongan video ceramahnya, Cak Nun menyinggung tentang sosok Firaun dan Haman. Cak Nun menyamakan Jokowi seperti Firaun, sedangkan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan disamakan dengan Haman.
Dalam pandangan Cak Nun, seluruh sistem dan instrumen politik di negeri ini telah dikuasai Firaun, Haman, dan Qorun.
"Hasil Pemilu mencerminkan tingkat kedewasaan dan tidak rakyatnya. Betul tidak? Bahkan juga algoritma Pemilu 2024. Kan, enggak mungkin menang, wis sa ono sing menang saiki, karena Indonesia dikuasai oleh Firaun yang namanya Jokowi, oleh Qorun yang namanya Anthony Salim dan 10 naga. Terus Haman yang namanya Luhut," kata Cak Nun di video tersebut.
Setelah penyataannya menjadi heboh, Cak Nun langsung memberikan klarifikasi melalui Youtube dengan video berjudul "Mbah Nun Kesambet" lewat kanal CakNun.com pada 17 Januari 2023. Cak Nun mengaku dirinya sedang "kesambet" serta meminta maaf atas kesalahannya.
Cak Nun juga "disidang" keluarganya setelah peristiwa ungkapan Firaun itu. Dia disalahkan karena mengeluarkan pernyataan yang tidak seharusnya diucapkan. Cak Nun mengakui bahwa dirinya telah melanggar aturannya sendiri karena tidak memikirkan konsekuensi dari sebuah ucapan.
"Saya dianggap tidak bijaksana. Kan saya mengajarkan jangan ngomong 'siapa'. Tapi 'apa', kan gitu. Itu saya sendiri melanggar," tutur Cak Nun.
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Alexander Haryanto