Menuju konten utama

Mengenal Sindrom Stevens Johnson yang Diidap Artis Kartika Putri

Kartika Putri dilaporkan menderita sindrom Stevens Johnson. Simak penjelasan lengkap.

Mengenal Sindrom Stevens Johnson yang Diidap Artis Kartika Putri
Kartika Putri. Instagram/kartikaputriworld

tirto.id - Artis Kartika Putri mengaku telah mengidap sindrom Stevens Johnson. Sekujur wajahnya, seperti area bibir, lidah, dan jidat tampak mengalami luka.

Lewat akun Instagram pribadi, Kartika Putri menyampaikan dirinya mengalami sindrom Stevens Johnson karena masalah autoimun.

Ia menyebutkan, maksud dan tujuan memberitakan kabar tersebut agar penanganan para penderita bisa lebih cepat dan baik.

"MasyaALLAH tabarakALLAH..Semoga sharingnya aku tentang apa yang aku alami bermanfaat yaaa khusus nya untuk semua PEJUANG AUTOIMUNE dan steven johnson syndrome.." tulis Kartika.

"Sehingga penanganannya cepat, tepat dan terbaik..jadi ga sampe terlalu parah atau menjalar keseluruh tubuh… soalnya bisa bahaya banget klo dibiarin.. next aku mau share tentang cara menanganannya dan obat obatnya.. BISMILLAH semoga bermanfaat.. LOVE YOU ALL💚💚," lanjutnya.

Pada unggahan berikutnya, Kartika Putri menyatakan permintaan maaf atas segala perbuatan yang dilakukan selama ini. Ia juga turut meminta dukungan doa agar bisa lebih baik lagi sekaligus menjaga diri sendiri.

"DOAKAN KEDEPAN AKU BISA LEBIH BAIK LAGI.. SEMOGA KITA SELALU MENGINGATKAN DALAM KEBAIKAN DAN MENJAGA DIRI DARI PERBUATAN YANG TIDAK ALLAH RIDHOI.. AAMIIN," tulis Kartika.

Apa Itu Sindrom Stevens Johnson?

Sindrom Stevens Johnson merupakan reaksi kulit yang jarang terjadi namun sangat serius. Penyebab utama biasanya karena penggunaan obat-obat tertentu.

Mengutip laman National Health Service (NHS), sindrom Stevens Johnson yang parah disebut dengan nekrolisis epidermal toksik. Beberapa jenis obat yang dikait-kaitkan dengan sindrom ini adalah obat-obatan epilepsi, antibiotik, serta obat penghilang rasa sakit anti-inflamasi.

Stevens Johnson juga bisa menyerang anak-anak. Hal ini disebabkan infeksi seperti pilek atau flu, luka dingin, dan demam kelenjar. Masih menurut sumber yang sama, sejumlah pihak yang beresiko tinggi terkena sindrom Stevens Johnson adalah sebagai berikut:

  • Orang yang pernah mengalami setelah mengkonsumsi obat tertentu.
  • Orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah. Hal ini bisa disebabkan karena HIV atau AIDS serta efek perawatan.
  • Terdapat keluarga dekat yang pernah menderita Stevens Johnson. Orang yang memiliki gen sama berisiko lebih tinggi terkena sindrom.
Sementara melalui situs web Fox26houston.com, National Institutes of Health melaporkan 80% kasus Stevens-Johnson Syndrome (SJS) disebabkan karena reaksi yang parah terhadap obat.

Biasanya mulai dari obat epilepsi hingga antibiotik, bahkan obat antiinflamasi yang dijual bebas atau obat penghilang rasa sakit.

Seham Alsulami, Malak Aldahasi, Hazem M. Aljabri, dan Mazin Aljabri dalam "Drug-Induced Stevens-Johnson Syndrome Without Skin Manifestations: A Case Report and Review of Literature" menuliskan, area yang umum terdampak adalah mulut, mata, dan alat kelamin.

Pada orang dewasa disebabkan karena obat antiinflamasi nonsteroid, allopurinol, sulfonamid, dan antiepilepsi aromatik. Sedangkan pada anak-anak dikarenakan infeksi.

Cara Mengatasi Sindrom Stevens Johnson

Salah satu cara untuk mengatasi penderita sindrom Stevens Johnson adalah dengan menjalani perawatan di rumah sakit. Para penderita biasanya dirawat di unit perawatan intensif atau Intensive Care Unit (ICU).

Apabila penyebab utama sindrom tersebut adalah karena obat yang dikonsumsi, maka sebaiknya segera dihentikan.

Selama menjalani perawatan, beberapa hal yang dimungkinkan untuk dilakukan ialah:

  • Memasukkkan cairan ke dalam pembuluh darah. Tujuannya mencegah dehidrasi.
  • Krim dan perban untuk melembabkan serta melindungi kulit.
  • Konsumsi obat penghilang rasa sakit yang kuat untuk membantu meringankan rasa sakit.
  • Konsumsi obat-obatan untuk mengendalikan peradangan dan mencegah infeksi.
Jika tidak ditangani sesegera mungkin, sindrom Stevens Johnson bisa menyebabkan beberapa hal, di antaranya:

  • Masalah kulit. Misalnya infeksi kulit, perubahan warna kulit, dan jaringan parut.
  • Masalah organ tubuh. Contohnya paru-paru, hati, dan ginjal.
  • Masalah mata. Seperti peradangan jangka panjang atau masalah penglihatan.
  • Masalah vagina atau penis yang disebabkan jaringan parut.

Baca juga artikel terkait KARTIKA PUTRI atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Dipna Videlia Putsanra