tirto.id - Di zaman sekarang, banyak anak yang mulai meninggalkan permainan tradisional. Kita dapat melihat langsung bahwa generasi muda lebih tertarik untuk memainkan permainan di layar ponsel sentuh mereka, daripada bermain di luar bersama teman-teman.
Akibat hal tersebut, anak-anak tidak mengenal permainan tradisional. Padahal, permainan tradisional di Indonesia sendiri cukup beragam dan umumnya telah dimainkan oleh beberapa generasi secara turun-temurun. Apa itu permainan tradisional?
Pengertian Permainan Tradisional
Dikutip dari Modul 4 Permainan Anak dan Aktivitas Ritmik milik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), permainan tradisional ialah bentuk kegiatan permainan dan atau olahraga yang berkembang lewat kebiasaan masyarakat tertentu.
Pada proses pengembangannya, permainan tradisional acap kali memiliki ciri kedaerahan asli yang menyesuaikan dengan tradisi dan budaya setempat, seperti unsur permainan rakyat atau bahkan seni tradisional.
Tak hanya untuk hiburan semata, permainan tradisional juga bisa menjadi olahraga yang menyehatkan jasmani. Adapun salah satu contoh permainan tradisional dalam pendidikan jasmani yakni lompat tali.
Permainan Lompat Tali
Lompat tali menjadi salah satu permainan tradisional yang dimainkan di banyak daerah. Dikutip dari laman Dinas Kebudayaan Jakarta, disebutkan bahwa lompat tali adalah permainan anak tradisional khas Betawi.
Sementara itu, Tria Paradisa (2017) dalam karya ilmiahnya bertajuk Permainan Tradisional Lompat Tali Merdeka Sebagai Media Pelaksanaan Proses Game Stage di SD Negeri 94 Pekanbaru, permainan lompat tali juga dimainkan di Provinsi Riau dengan sebutan lompat tali merdeka.
Dengan menggunakan tali dari karet, permainan tradisional satu ini dipercaya telah hadir sejak zaman penjajahan Belanda. Pada masa itu, permainan ini awalnya hanya dimainkan oleh anak-anak Belanda.
Aturan Permainan Lompat Tali
Aturan permainan lompat tali di berbagai daerah pada umumnya cenderung menerapkan hal yang sama, yakni sebagai berikut.
- Menggunakan tali yang dibuat dari sambungan karet gelang yang panjangnya kira-kira 3-5 meter.
- Dimainkan minimal oleh tiga orang atau lebih, dua orang sebagai pemegang tali dan yang lainnya bertugas melompati karet.
- Ketinggian karet bergradasi dan makin tinggi, dimulai dari mata kaki, lutut, pinggang, dada, telinga, kepala, satu jengkal dari kepala, dua jengkal dari kepala, dan terakhir seacungan tangan ke atas.
- Dari ketinggian mata kaki hingga bagian dada, pemain harus melompat tanpa mengenai karet. Jika kena karet, maka pemain gugur dan digantikan oleh si pemegang karet.
- Jika semua pemain sudah berhasil melewati tantangan lompatan, maka permainan akan diulang dari awal, begitu seterusnya sampai lelah.
Manfaat Permainan Lompat Tali
Selain menyenangkan, simak sejumlah manfaat permainan lompat tali berikut ini:
- Melatih otot kaki;
- Meningkatkan koordinasi tubuh;
- Meningkatkan fungsi kognitif;
- Meningkatkan kepadatan tulang;
- Melatih kejujuran;
- Mengajarkan sikap berlapang dada apabila kalah;
- Mengajarkan kesederhanaan di mana dengan karet saja kita dapat bahagia.
Penulis: Nisa Hayyu Rahmia
Editor: Dipna Videlia Putsanra