tirto.id - Rapid test menjadi salah satu syarat jika Anda akan bepergian menggunakan transportasi umum. Rapid test saat ini juga menjadi salah satu syarat jika Anda akan berkunjung atau berlibut ke daerah tertentu selama libur panjang 28 hingga 30 Oktober 2020.
Rapid test merupakan salah satu pemeriksaan awal dan cepat untuk mendeteksi ada tidaknya infeksi virus Coroba di tubuh seseorang.
Rapid test saat ini juga memiliki dua jenis yaitu rapid test antigen dan antibodi. Lalu apa beda keduanya dan mana yang lebih efektif mendeteksi COVID-19?
Berikut perbedaan keduanya seperti dilansir laman Indonesia.go.id.
Rapid test antobodi
Rapid test antibodi memiliki nama lain yaitu tes serologi dengan mengambil darah untuk sampel pemeriksaan.
Tujuan pemeriksaan ini untuk mendeteksi kemunculan antibodi seseorang akibat infeksi virus corona dalam tubuhnya.
Sasaran pemeriksaan rapid test antibodi ini adalah antibodi yang terdapat dalam darah dan sebagai screening awal COVID-19.
Lama waktu yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya antibodi dalam tubuh adalah 5 hingga 10 menit.
Harga rapid test antibodi ini cukup terjangkau yaitu Rp150 ribu bahkan di beberapa rumah sakit harganya bisa di bawah Rp100 ribu jika sedang ada promo.
Namun sayangnya pemeriksaan rapit test antibodi ini masih kurang akurat karena antibodi seseorang biasanya baru akan terbentuk 14 hari setelah orang tersebut terinfeksi COVID-19.
Rapid test antigen
Nama lain dari rapid test antigen ini adalah tes diagnosa cepat atau rapid swab dengan mengambil sampel lendir dalam hidung dan tenggorokan untuk pemeriksaan.
Tujuan pemeriksaan untuk mengidentifikasi ada atau tidaknya infeksi aktif virus corona melalui deteksi protein dari virus corona tersebut.
Hal ini tentu berbeda dengan rapid tes antibodi yang mengidentifikasi antobodi dalam tubuh Anda.
Lama waktu yang dibutuhkan untuk mendeteksi virus corona aktif melalui rapid test antigen adalah 20 hingga 30 menit.
Sedangkan akurasi pemeriksaan ini cukup akurat karena pemeriksaan ini merupakan deteksi real time dan sensitivitasnya hingga 80 persen.
Harga untuk pemeriksaan rapid test antigen ini lebih mahal dibanding rapid test antibodi yaitu di atas Rp400 ribu.
Benarkah rapid test antigen lebih direkomendasikan deteksi COVID-19?
Dokter Spesialis Paru-paru, Megantara saat dihubungi melalui sambungan telepon mengatakan bahwa rapid test antigen lebih efektif untuk mendeteksi atau screening awal adanya virus Corona dalam tubuh.
Megantara juga menjelaskan, pemeriksaan rapid test antigen lebih efektif bila dibandingkan dengan rapid test antibodi.
"Rapid test antibodi sudah tidak efektif, kalau orang itu terinfeksi tapi belum ada antibodi ya tetap engga ngaruh. Rapid test antigen ini lebih efektif, yang lebih disarankan yang antigen bukan yang antibodi. Karena dia memeriksa material virus langsung," ujar Megantara.
Sementara itu, Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) juga telah merekomendasikan Indonesia untuk melakukan pemeriksaan rapid test antigen untuk deteksi cepat COVID-19.
Menurut Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito, saat ini pihaknya juga sedang mengkaji rapid test antigen ini untuk selanjutnya akan digunakan dengan akurasi yang lebih tinggi.
"Karena ini mendeteksi antigen, tentunya akan lebih baik dibandingkan mendeteksi antibodi dalam rangka proses screening sebelum dilakukan tes penegakan diagnosa dengan realtime PCR," jelasnya, dilansir dari laman resmi Satgas COVID-19.
Cara cegah COVID-19
Rapid test antigen memang dianggap lebih efektif untuk mendeteksi COVID-19, tetapi cara paling efektif untuk mencegah penularan virus Corona jenis baru ini adalah dengan menerapkan 3M dengan disiplin.
3M tersebut di antaranya,
1. Memakai masker
Anda harus lebih disiplin memakan masker untuk mencegah penularan COVID-19. Pemakaian masker juga tidak hanya digunakan saat Anda keluar rumah.
Jika ada anggota keluarga yang masih melakukan aktivitas di luar rumah atau ada yang sakit sebaiknya penggunaan masker juga dilakukan saat berada di dalam rumah.
Memakai masker menjadi salah satu cara sangat mudah untuk melindungi diri sendiri dan keluarga termasuk, ibu dan ayah kita.
Tak sedikit orang tua terutama ibu yang sangat mengkhawatirkan kondisi anaknya yang masih harus bekerja di luar rumah saat pandemi COVID-19 dan selalu berpesan untuk menggunakan masker.
Sehingga sebagai salah satu cara untuk melindungi keluarga termasuk ibu, ada baiknya kita selalu menggunakan masker yang terdiri setidaknya dua lapis.
2. Mencuci tangan
Rajin mecuci tangan juga menjadi salah satu jurus aman untuk mencegah penularan COVID-19. Mencuci tangan minimal dilakukan selama 20 detik dan wajib menggunakan sabun.
Mencuci tangan harus menjadi ritual wajib yang dilakukan setelah beraktivitas di luar rumah. Jika Anda berada di luar rumah dan tak ada air untuk mencuci tangan, Anda bisa menggunakan hand sanitizer.
3. Menjaga jarak
Menjaga jarak tak tanya dilakukan saat di luar rumah, tetapi bagi Anda yang masih melakukan aktivitas di luar rumah atau sedang tidak begitu sehat, menjaga jarak juga harus dilakukan saat di rumah.
Menjaga jarak bukan berarti merenggangkan relasi sosial tetapi justru ini adalah cara untuk melindungi diri sendiri dan orang tersayang dari infeksi virus Corona.
--------------------------------------------
Artikel ini diterbitkan atas kerja sama Tirto.id dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Editor: Agung DH