Menuju konten utama

Mengapa Valentine Identik dengan Cokelat?

Perayaan hari kasih sayang atau Valentine's Day identik dengan memberikan cokelat bagi orang-orang terkasih. Lalu mengapa cokelat selalu ada dalam perayaan hari Valentine?

Mengapa Valentine Identik dengan Cokelat?
Seorang pramuniaga merapikan jajaran cokelat yang yang dijual di salah satu pusat penjualan cokelat di Surabaya, Jawa Timur, Senin (13/2). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat.

tirto.id - Perayaan hari kasih sayang atau Valentine's Day identik dengan memberikan cokelat bagi orang-orang terkasih. Memberikan cokelat untuk orang terkasih dianggap sebagai bentuk ungkapan kasih sayang dan simbol dari hari Valentine. Lalu mengapa cokelat selalu ada dalam perayaan hari Valentine?

Menurut Profesor Rebecca Earle yang mempelajari sejarah makanan memetakan bagaimana cokelat menjadi penting pada hari Valentine, seperti diberitakan Antara dilansir dari Independent.

Pada era Victoria, semua orang tahu potensi cokelat untuk merayu. Pria muda, kata Rebecca, sepertinya “tahu lewat insting” bahwa senjata untuk melamar adalah sekotak cokelat.

Buku etiket dan iklan cokelat juga mendorong sudut pandang bahwa pertukaran cokelat antara pria dan wanita adalah deklarasi cinta.

Memberikan sekotak cokelat untuk perempuan muda adalah cara pria memperlihatkan kasih sayangnya.

Karena cokelat diasosiasikan dengan pacaran dan seks, buku etiket pada era itu memperingatkan pada perempuan lajang untuk tidak menerima cokelat dari pria tak dikenal atau hubungannya tidak dekat.

Saat itu, tabu bagi perempuan untuk berinisiatif memberi cokelat pada pria. Hanya mereka yang berani yang melakukannya.

Apakah cokelat adalah makanan yang menstimulasi dorongan seksual? Tidak dari sisi ilmiah, tapi generasi Eropa saat itu berharap demikian.

Segelas cokelat panas yang sekarang kesannya lebih banyak diminum anak kecil sebelum tidur sebenarnya pernah dibalut nuansa seksual. Pria-pria pada zaman Victoria takut dipelet perempuan lewat segelas cokelat. Francisco de las Casas misalnya percaya bahwa gara-gara segelas cokelat dari Michaela de Orbea dia tidak bisa bercinta dengan perempuan lain.

Jadi jika Anda ditawari segelas Cokelat pada Hari Valentine, pikir baik-baik sebelum Anda meminumnya. Bila mengikuti standar era Victoria, Anda mungkin sudah disuruh mulai mencari cincin kawin.

Baca juga artikel terkait VALENTINE atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Gaya hidup
Reporter: Maya Saputri
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri