tirto.id - Prabowo Subianto sudah main Twitter sejak Mei 2009. Joko Widodo belakangan, sejak September 2011. Bagi kedua calon presiden, Twitter adalah salah satu arena pertarungan untuk memenangkan hati warganet.
Awal tahun 2018, Prabowo tak begitu banyak mengunggah tweet. Bahkan pada Februari, ia tak pernah berkicau sama sekali. Usai penetapan calon presiden dan wakil presiden pada 20 September 2018, frekuensi mengunggah tweet Prabowo melonjak tajam.
Puncaknya, pada Desember 2018, ia nge-tweet 76 kali, tiga kali lipat dari jumlah rata-rata tweet-nya tiap bulan. Sejak Januari hingga Desember tahun lalu, Prabowo mengunggah 266 kicauan lewat akun Twitter-nya.
Prabowo memang punya pola demikian. Aktivitasnya di Twitter melonjak tajam ketika mencalonkan diri sebagai presiden saja. Pada Pilpres 2014, jumlah tweet Prabowo lebih dari 1.700, enam kali lipat lebih banyak dari jumlah tweetnya tahun lalu.
Setelah kalah suara dari Jokowi, tahun-tahun berikutnya frekuensi kicauan Prabowo di Twitter turun drastis. Tahun 2015, ia hanya berkicau 64 kali dalam setahun. Begitupun pada tahun-tahun berikutnya, jumlah tweet-nya dalam setahun tak pernah menyentuh angka 100.
Tahun lalu, frekuensinya meningkat lagi, meskipun tak sebanyak pada 2013 dan 2014, tetapi ada peningkatan drastis hingga tiga kali lipat dari jumlah tweet tahun 2017.
“Hari ini saya salah satu pribadi yang menjadi saksi betapa rukun, damai, dan tertibnya umat Islam serta para umat agama lain yang hadir dalam Reuni 212,” ujar Prabowo saat mengunggah foto dirinya di atas panggung saat Peringatan Aksi 212 di Jakarta, 2 Desember 2018.
Peringatan itu merujuk sebuah mobilisasi umat Islam dalam panggung Pilkada Jakarta 2017 yang memenangkan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, kandidat yang diusung Prabowo, mengalahkan Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat.
Tweet Prabowo itu paling populer sepanjang 2018, disukai 18.831 kali dan di-tweet ulang 6.978 kali. Kicauannya yang lain soal Aksi 212 juga tak kalah populer.
“Melalui Reuni Akbar 212 kita juga tunjukkan kepada dunia inilah Islam yang ada di Indonesia, Islam yang memberi kesejukan, Islam yang penuh toleransi dan Islam yang mengajarkan kebaikan kepada semua umat,” katanya. Unggahan ini di-tweet ulang 4.394 kali dan disukali 11.423 akun.
Menurut analisis media sosial Ismail Fahmi dari Drone Emprit, pasukan siber FPI dan akun-akun yang tergabung dalam Muslim Cyber Army (MCA) memang pro ke Prabowo. Itu mengapa ketika ia berkicau soal Aksi 212, respons dan tingkat interaksinya sangat tinggi dibandingkan tweet-tweet Prabowo yang lain.
Jokowi sebagai petahana memiliki frekuensi nge-tweet jauh lebih tinggi dari Prabowo. Tahun lalu, ia berkicau 551 kali. Ia memiliki lebih banyak bahan untuk mempromosikan diri lewat prestasi-prestasinya selama menjabat sebagai presiden.
Dibandingkan tiga tahun sebelumnya, frekuensi kicauan Jokowi di Twitter pada tahun lalu memang lebih banyak. Pada 2015 sampai 2017, Jokowi tak pernah nge-tweet lebih dari 400 kali dalam setahun.
Momen Asian Games 2018 juga membuat Jokowi panen pujian dan tingkat interaksi di Twitter. Foto Jokowi dan Prabowo berpelukan bersama atlet pencak silat Hanifan Yudani yang diunggah Jokowi menjadi tweet paling populernya tahun lalu.
“Usai merebut medali emas, pesilat Hanifan Yudani Kusumah berlari keliling lalu naik ke tempat saya duduk bersama Ketua IPSI, Bapak Prabowo Subianto. Kami bertiga berpelukan dalam selubung merah putih. Selamat kepada para atlet, pelatih dan pengurus pencak silat Indonesia,” tulis Jokowi dalam unggahan foto tersebut. Ia di-retweet lebih dari 30 ribu kali dan disukai lebih dari 48 ribu akun.
Akun Jokowi aktif sekali nge-tweet saat Asian Games dan Asian Para Games berlangsung. Untuk tweet yang secara spesifik menyebut Asian Games atau Asian Para Games saja totalnya ada 53. Ini belum termasuk beberapa tweet yang berisi apresiasi kepada atlet. Tiga tweet Jokowi dengan tingkat interaksi paling tinggi adalah tweet-tweet tentang Asian Games.
Dengan jumlah tweet yang hampir dua kali lipat dari Prabowo, akun Jokowi mengantongi lebih dari 2 juta retweet selama 2018—sepuluh kali lebih banyak dari Prabowo.
Menurut Ismail Fahmi, Jokowi sebagai petahana memiliki lebih banyak materi untuk jadi bahan berkicau. Mulai dari prestasinya hingga kunjungannya sebagai presiden. Setahun terakhir, Jokowi juga rajin mengunggah video blog (vlog) lewat akun twitternya. Ia bahkan punya tagar khusus #JKWVLOG.
Berbeda dari Jokowi, Prabowo sebagai penantang belum bisa menunjukkan prestasi dalam pemerintahan. Agenda Prabowo juga tentu lebih sedikit dibandingkan Jokowi yang masih menjabat sebagai presiden.
“Kalau aku perhatikan, ya namanya penantang ya, dia [Prabowo] belum punya keberhasilan seperti Jokowi yang tiap hari bisa jadi bahan. Paling isinya acara, kunjungan ini, dapat kunjungan ini. Mereka belum masuk ke konten yang menarik. Selebihnya ya mereka menyerang petahana,” terang Fahmi.
Menurutnya, untuk memenangkan narasi di Twitter, Prabowo dan timnya harus lebih kreatif lagi membuat konten-konten yang berisi solusi dari kritik yang diutarakan kepada petahana.
Hampir semua tweet Jokowi tahun lalu berisi video, foto, meme, ataupun poster. Sementara itu, media yang dipakai Prabowo lebih sedikit. Ia sering mengunggah tweet-tweet panjang dalam sebuah utas. Atau, kicauan lepas biasa tanpa foto atau video.
Kata yang Paling Sering Muncul
"Semoga", "kasih", dan "terima" adalah tiga kata selain kata hubung dan kata ganti yang paling sering disebut oleh Prabowo dalam kicauannya. Sementara Jokowi paling banyak menyebut "Indonesia", "tahun", dan "Asian".
Hal yang mendominasi tweet-tweet Jokowi sepanjang 2018 adalah tentang Asian Games dan Asian Para Games. "Pemerintah", "Jakarta", "desa", dan "jalan" juga menjadi kata-kata yang muncul lebih dari 50 kali dalam tweet Jokowi. Ini menunjukkan ia sering berkicau tentang prestasi yang diraih pemerintah atau program yang sedang dikerjakan pemerintah.
Sedangkan mayoritas tweet Prabowo berisi ucapan “Selamat Hari X” atau bela sungkawa, yang kemudian diikuti dengan kata “semoga”. Selama setahun, Prabowo mengunggah 57 tweet berisi kata "semoga".
=======
Catatan:
Dalam melakukan analisis Twitter kedua calon presiden, kami menggunakan data dari Twitter Rest API dan mengolahnya dengan Python, R, dan Spreadsheet.
Dengan Twitter Rest API, kami bisa mengumpulkan 3.200 tweet terakhir dari Jokowi dan Prabowo. Data itu kemudian dianalisis, baik tren maupun kontennya.
Metode dan tahapan analisis serta data mentah yang sudah kami kumpulkan, bisa diakses di sini.
Penulis: Wan Ulfa Nur Zuhra
Editor: Fahri Salam