tirto.id - Hasil riset terkini pada pasar Indonesia menunjukkan bahwa hampir 80 persen pengguna smartphone di Tanah Air mengganti perangkat yang mereka pakai dalam kurun waktu dua tahun.
"Hanya ada 20,6 persen responden saja yang mengganti smartphone lama mereka dengan yang baru dalam kurun waktu setelah lebih dari dua tahun," kata Direktur Pengembangan Niaga dan Bisnis Lembaga Riset MARS, Suryo A. Soekarno, di Jakarta, Senin (7/6/2016).
MARS menemukan data bahwa 29,7 persen responden mengganti perangkat smartphone mereka dalam waktu 1,5-2 tahun, sementara 27,8 persen melakukan penggantian dalam kurun waktu 1-1,5 tahun.
Sementara itu, sebanyak 22 persen responden menyatakan mengganti perangkat smartphone mereka dalam waktu satu tahun atau kurang, dengan rincian 18,2 persen 7-12 bulan, 2,4 persen 4-6 bulan dan 1,4 persen 1-3 bulan.
"Sebanyak 31,1 persen responden menyebutkan alasan mereka mengganti smartphone adalah karena ingin mengganti model yang baru, sementara hanya 19,14 persen responden mengganti smartphone mereka karena alasan kerusakan perangkat lama," kata Suryo.
Apabila dikelompokkan secara umum, alasan-alasan terkait kualitas perangkat lama dan baru mendominasi alasan penggantian perangkat smartphone responden, termasuk di antaranya keinginan mencari yang lebih canggih (12,92 persen) dan agar tidak ketinggalan jaman (8,13 persen).
Sedangkan alasan ketiga terbanyak (15,31 persen) yang diakui responden adalah rasa bosan atas perangkat smartphone lama mereka.
Menurut Suryo, hal itu mencerminkan kualitas produk sebagai prioritas utama dalam memilih smartphone di Indonesia.
Sebagai catatan, riset tersebut diiniasi produsen ponsel merek lokal, Advan, dan dijalankan oleh Lembaga Riset MARS.
Penulis: Ign. L. Adhi Bhaskara
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara