Menuju konten utama

Luhut Sebut Produsen Mobil Listrik Mau Investasi Rp19,5 T ke RI

Menko Marinves Luhut melaporkan kepada Presiden Jokowi terdapat proposal investasi industri mobil listrik ke Indonesia mencapai 1,3 miliar dolar AS.

Luhut Sebut Produsen Mobil Listrik Mau Investasi Rp19,5 T ke RI
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kanan) meninjau proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, (13/10/2022). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak/foc.

tirto.id - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut B Pandjaitan melaporkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) terdapat proposal investasi industri mobil listrik ke Indonesia senilai 1,3 miliar dolar AS (asumsi kurs 15.000 per dolar AS) berarti Rp19,5 triliun. Hal itu disampaikan Luhut saat peletakan batu pertama (groundbreaking) pabrik foil tembaga di Gresik, Jawa Timur, Selasa (20/6/2023).

“Pak Presiden dapat saya laporkan minggu lalu kami sudah menerima proposal investasi dari salah satu produsen mobil listrik terkemuka di dunia untuk membangun pabrik dan jaringan distribusi Indonesia dengan nilai investasi 1,3 miliar dolar AS,” kata Luhut dikutip dari Antara.

Luhut menjelaskan calon investor tersebut meminta bantuan untuk memperoleh suplai tembaga sebagai salah satu bahan baku mobil listrik. Dia pun tidak merinci entitas calon investor tersebut.

“Ini akan menjadi game changer Pak Presiden karena produk kendaraan listrik yang mereka produksi cocok dengan selera masyarakat Indonesia dengan harga yang terjangkau juga, dan mereka juga meminta bantuan untuk memperoleh suplai tembaga,” ungkapnya.

Dia menjelaskan konsep pengembangan ekosistem mobil listrik, hilirisasi tembaga di Indonesia perlu menjadi prioritas utama. Dia mencontohkan dalam satu mobil listrik, dibutuhkan tembaga sebanyak 56 kilogram, di luar kebutuhan tembaga pada baterai mobil listrik. Sebab itu, dia menjelaskan pembangunan pabrik pengolahan tembaga menjadi sangat penting. Pasalnya, Indonesia juga memiliki target untuk dapat memproduksi jutaan mobil dan motor listrik.

Luhut menuturkan Indonesia telah memiliki modal untuk menjadi pemain penting dalam industri mobil listrik dengan kepemilikan cadangan tembaga yang besar dan juga regulasi agar kewajiban pengusaha membuat smelter tembaga.

“Ini akan menjadi modal yang besar dalam menarik investasi untuk mobil listrik Indonesia,” ujar Luhut.

Lebih lanjut, dia juga menuturkan dengan potensi pengembangan industri mobil listrik itu, maka strategi hilirisasi timah, tembaga, nikel, kobalt dan bauksit harus terintegrasi.

"Untuk menciptakan ekosistem mobil listrik, baterai lithium yang terintegrasi dan juga kebutuhan-kebutuhan teknologi lainnya," katanya.

Baca juga artikel terkait INVESTASI KENDARAAN LISTRIK

tirto.id - Bisnis
Sumber: Antara
Editor: Intan Umbari Prihatin