Menuju konten utama

Listrik di Palu dan Donggala Diperkirakan Pulih pada 5 Oktober 2018

“Diperkirakan kondisinya sudah pulih pada 5 Oktober 2018," kata Sutopo.

Listrik di Palu dan Donggala Diperkirakan Pulih pada 5 Oktober 2018
Petugas Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) area Makasar Selatan memperbaiki jaringan listrik di daerah Lolu Selatan, Palu Timur, Selasa (2/10/2018). tirto.id/Arimacs Wilander

tirto.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menjamin upaya pemulihan jaringan listrik di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah akan dipercepat. Salah satu langkah yang ditempuh ialah dengan memperbaiki sejumlah gardu listrik di sana.

“Dua dari tujuh gardu induk telah beroperasi, yakni Gardu Induk Poso dan Gardu Induk Pamona. Dua gardu tersebut dalam kondisi aman, standby menunggu kesiapan transmisi Gardu Induk Silae dan Gardu Induk Pasangkayu,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta pada Selasa (2/10/2018).

Lebih lanjut, Sutopo menginformasikan bahwa ada tiga gardu listrik lain yang tengah dalam tahap pemulihan. Ketiga gardu itu ialah Gardu Induk Sidera, Gardu Induk Talise, dan Gardu Induk Parigi.

Sutopo pun mengklaim PLN telah mengerahkan 371 personel untuk memperbaiki gardu induk dan jaringan listrik di Sulawesi Tengah. Dengan demikian, Sutopo memperkirakan listrik di daerah terdampak gempa dan tsunami bisa mulai dialiri listrik kembali dalam dua hingga tiga hari ke depan.

“Diperkirakan kondisinya sudah pulih pada 5 Oktober 2018. Ini karena didorong juga oleh 30 genset dari 162 unit. Ketiga puluh genset itu sudah dioperasikan di Palu dan Donggala,” ujar Sutopo.

Masih dalam kesempatan yang sama, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyebutkan bahwa jaringan telekomunikasi juga terganggu akibat listrik yang masih padam. Kendati demikian, Rudiantara mengklaim jaringan telekomunikasi yang dipancarkan BTS mulai kembali seiring dengan aliran listrik yang masuk.

“Pada hari pertama gempa, hanya 13 persen jaringan BTS yang nyala di Sulawesi Tengah. Kemudian besoknya 12 persen, namun kemudian meningkat jadi 45 persen. Saat ini sudah 49 persen,” ucap Rudiantara.

Adapun Rudiantara menyadari bahwa masyarakat harus secepatnya memperoleh akses telekomunikasi. Oleh karena itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika mengupayakan adanya genset hingga aliran listrik kembali seperti sedia kala.

“Kami pakai genset itu pun bergantung pada solar. Tapi Pak Jonan (Menteri ESDM Ignasius Jonan) akan mendukung terkait penyediaan solar, [mengupayakan] stok sebanyak-banyaknya]. Meski mahal, tapi ya enggak apa-apa,” jelas Rudiantara.

Baca juga artikel terkait GEMPA PALU DAN DONGGALA atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Alexander Haryanto