tirto.id - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah meluncurkan program Belajar dari Rumah yang ditayangkan di TVRI sebagai alternatif belajar di tengah pandemi virus corona COVID-19.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menyampaikan guru atau orang tua dapat menggunakan momen belajar di rumah untuk mencoba hal-hal baru dalam belajar.
"Ini adalah proses pembelajaran bersama. Kami menyadari kondisi pembelajaran ini jauh dari sempurna namun kami ingin memastikan kualitas pembelajaran tidak terkorbankan. Agar siswa di rumah punya suplai informasi dan pembelajaran," ujar Nadiem, seperti dikutip situs web Kemendikbud.
Jadwal program Belajar dari Rumah berbeda setiap hari, para penonton bisa mengunduhnya melalui situs Kemendikbud di link berikut ini: Unduh Jadwal Acara Tayangan Program Belajar dari Rumah di TVRI Minggu Kedua di sini
Penonton juga bisa melihat jadwal Belajar dari Rumah TVRI melalui media sosial Kemdikbud, seperti di Twitter @@Kemdikbud_RI.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Bogor, Fahrudin memberikan apresiasi terhadap tayangan belajar dari rumah melalui media televisi. Menurutnya, tayangan pembelajaran dari rumah sangat membantu semua peserta didik dan tenaga pengajar karena bisa dijangkau oleh semua kalangan.
"Kalau saya lihat, jadi walaupun siswa tidak punya pulsa, para siswa tetap bisa belajar di rumah dan anak-anak juga merasa enjoy. Jadi mereka belajar di rumah itu gak sendirian kalau nonton TV," ungkap Fahrudin dalam wawancara yang dilakukan Kamis (16/4) yang lalu melalui sambungan telepon.
Materi yang disajikan dalam program Belajar dari Rumah juga dinilai cukup merata, baik dari sisi jenjang maupun substansinya.
"Semua merata, jadi baik sekolah A sekolah B sekolah C semua merata. Jadi saya sangat mengapresiasi itu dan program ini sangat membantu," kata Fahrudin.
Ia juga menilai, program Belajar dari Rumah ini juga mendidik kedisiplinan. Meski tidak masuk sekolah, tetapi peserta didik memiliki jadwal rutin untuk belajar di rumah masing-masing dengan bimbingan orang tua dan guru.
"Jam 8.30 harus di depan TV udah harus di depan TV, enggak bisa telat. Jadi kayak sekolah aja, nggak ada yang lain yang kayak begini. Jadi jadwalnya kayak sekolah aja. Ini bagus lah,” ungkap Fahrudin.
Saat ini, Kemendikbud bekerja sama dengan UNICEF melakukan kegiatan evaluasi program Belajar dari Rumah melalui survei menggunakan sms dan formulir dalam jaringan (daring). Evaluasi ini akan dilakukan secara berkala selama tiga bulan.
"SMS kita sebar kepada sekitar 3.000 responden guru diprioritaskan di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal. Bapak dan ibu guru bisa mengisi survei melalui telepon seluler mereka. Tenang saja, tidak dikenakan biaya alias mengisi survei ini gratis," ujar Evy Mulyani, Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat.
Selain itu, Kemendikbud juga menyebarkan formulir daring untuk mendapatkan masukan atas pelaksanaan program Belajar dari Rumah. "Selain Guru, survei daring juga meminta masukan dari orang tua dan murid," jelas Evy.
Evy Mulyani juga menyampaikan bahwa masyarakat dapat menemukan jadwal acara serta panduan program Belajar dari Rumah di laman kemdikbud.go.id. "Setiap minggunya kita bagikan jadwal acara dan panduan Belajar dari Rumah yang bisa membantu para guru dan orang tua dalam membimbing putra putrinya," katanya.
Editor: Agung DH