Menuju konten utama

Laba Persih Pertamina Meroket Rp29,3 Triliun di 2021

PT Pertamina mencetak laba bersih konsolidasian (audited) sebesar Rp29,3 triliun pada 2021, naik hampir dua kali lipat dibanding laba bersih 2020.

Laba Persih Pertamina Meroket Rp29,3 Triliun di 2021
Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati (tengah) mendapatkan penjelasan saat meninjau area di Pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Binary Organic Rankine Cycle (ORC) berkapasitas 500 KW yang dikelola PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) di Lahendong, Tomohon, Sulawesi Utara, Senin (25/4/2022). ANTARA FOTO/Reno Esnir/YU

tirto.id - PT Pertamina (Persero) mencetak laba bersih konsolidasian (audited) sebesar Rp29,3 triliun pada 2021. Angka ini naik hampir dua kali lipat dibanding laba bersih 2020 yang tercatat hanya sebesar Rp15,3 triliun.

"Capaian ini juga tercatat 154 persen melampaui target RKAP 2021," ujar Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati dalam laporan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Kementerian BUMN, Jakarta, ditulis Jumat (10/6/2022).

Nicke menuturkan kinerja keuangan positif Pertamina ditunjukkan dengan EBITDA (earning before interest tax) sebesar 9,2 miliar dolar AS. Ini menunjukkan keuangan Pertamina dalam kondisi sehat (AA), aman dan mampu bertahan di tengah tantangan disrupsi dan geopolitik yang mempengaruhi industri migas dan energi secara global.

Pada 2021, produksi hulu migas meningkat dari tahun sebelumnya yakni dari 863 ribu barel setara minyak per hari (MBOEPD) di tahun 2022 menjadi 897 MBOEPD pada 2021. Sehingga Pertamina memberikan kontribusi lebih dari 60 persen pada produksi migas nasional.

Selain itu, dengan pengeboran yang masif di tangan Pertamina, produksi Blok Rokan juga meningkat. Berbagai program efisiensi pun juga berhasil membuahkan penghematan biaya sebesar 1,4 miliar dolar AS.

Di sisi lain, produksi BBM juga tercapai sesuai target, sehingga tidak ada tambahan impor. Khusus untuk Solar dan Avtur, sejak April 2019 Pertamina sudah tidak lagi melakukan impor. Pertamina juga menyelesaikan pembangunan dua tanker migas raksasa yaitu VLCC Pertamina Pride dan Pertamina Prime, yang digunakan untuk pasar global.

Sementara itu, untuk meningkatkan keandalan suplai BBM khusus di Indonesia Timur, Pertamina telah membangun dan mengoperasikan 13 terminal BBM baru.

Pertamina juga terus menjalankan Proyek Strategis Nasional (PSN), di antaranya Kilang RDMP Balikpapan (realisasi progres 47 persen), Kilang RDMP Balongan (realisasi progres 68,5 persen). Kemudian Green Refinery Cilacap, Kilang GRR Tuban, serta proyek prioritas lainnya untuk memperkuat bisnis Petrokimia Pertamina seperti polyprohylene Balongan, revamping aromatic TPPI, dan olefin TPPI.

Nicke mengatakan, seluruh capaian tersebut tidak menjadikan Pertamina cepat puas. Melainkan menjadi motivasi untuk dapat memberikan yang lebih baik lagi dalam menghadirkan energi dan melayani masyarakat dan bangsa Indonesia.

"Capaian gemilang Pertamina tahun 2021 tentu tidak terlepas dari dukungan Pemerintah, masyarakat, dan stakeholder lainnya, serta tentu saja kerja keras seluruh Perwira Pertamina," tutup Nicke.

Baca juga artikel terkait PT PERTAMINA atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Bisnis
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin