tirto.id - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI La Nyalla Mattalitti yang juga bakal calon ketua umum PSSI 2023-2027, enggan menanggapi dihentikannya Liga 2 dan 3 musim 2022-2023 oleh PSSI.
"Saya sudah mempelajari hal itu dan kebijakan tersebut menyangkut kepengurusan lama. Saya tidak mau berkomentar karena saya tidak ingin seperti mengambil kesempatan dalam kesempitan. Saya mengembalikan semuanya ke pengurus lama," ujar La Nyalla di GBK Arena, Jakarta, Jumat (13/1/2023), seperti dilansir Antara.
Meski demikian, pria yang berusia 63 tahun itu menegaskan bahwa hal serupa tidak akan terjadi kalau dia terpilih menjadi Ketua Umum PSSI 2023-2027.
La Nyalla berjanji tidak akan ada lagi penghentian kompetisi kalau dia memimpin PSSI. Liga 1 yang kini tanpa degradasi pun akan dikembalikannya ke format semula.
"Saya akan mengembalikan semuanya ke aturan yang ada sesuai statuta," kata La Nyalla.
PSSI menyatakan bahwa Liga 2 Indonesia musim 2022-2023 dihentikan pelaksanaannya dan Liga 1 2022-2023 akan tetap berjalan tetapi tanpa degradasi.
Keputusan itu diambil dalam rapat Komite Eksekutif PSSI yang digelar di Kantor PSSI, GBK Arena, Jakarta, Kamis (12/1), dengan beberapa alasan, termasuk tidak adanya kesesuaian konsep kompetisi antara klub dan sarana serta prasarana yang memenuhi standar FIFA.
Ketiadaan Liga 2 2022-2023 berimbas pada tidak adanya degradasi di Liga 1 Indonesia musim 2022-2023.
Dengan demikian, wakil Indonesia di kompetisi AFC musim 2023-2024 akan ditentukan melalui laga "play off" yang diikuti oleh juara Liga 1 2021-2022 versus juara Liga 1 2022-2023.
Bukan cuma Liga 2 2022-2023, Liga 3 putaran nasional 2022-2023 juga resmi dihentikan. Bagi Asprov PSSI yang sudah menggulirkan kompetisi Liga 3, kuotanya tetap dapat digunakan pada kompetisi selanjutnya.
Soal program lain yang akan dilakukannya andai menjadi Ketua Umum PSSI 2023-2027, La Nyalla enggan menguraikannya secara rinci.
Akan tetapi, secara umum dia mau agar liga sepak bola Indonesia dikelola secara lebih profesional. Selain itu, La Nyalla juga mau memberantas mafia di lingkungan sepak bola.
Kemudian, dia juga berencana meminta kantor tetap untuk PSSI kepada Presiden Joko Widodo.
"Kalau soal kantor, nanti saya minta kepada Pak Jokowi, pasti dikasih. Namun, saya pasti akan membicarakannya terlebih dahulu dengan semua anggota Komite Eksekutif PSSI. Saya sebagai ketua umum hanya menjadi pembicara dari Exco. Artinya saya tidak menjalankan keinginan saya, tetapi juga keinginan masyarakat sepak bola Indonesia," tutur La Nyalla.
Editor: Restu Diantina Putri