tirto.id -
Deputi VI KSP Juri Ardiantoro meminta seluruh pihak waspada terhadap COVID-19. Ia beralasan, sejumlah negara mengalami kenaikan kasus akibat pembukaan sekolah dan Presiden Jokowi tidak ingin kasus luar negeri terjadi di Indonesia setelah Indonesia membuka sekolah dan menerapkan PTM.
"Semua daerah diharapkan kewaspadaannya terhadap ini, karena beberapa negara kasus COVID-19 merangkak naik juga dimulai karena pembukaan sekolah, dan bapak Presiden tidak mau terjadi di negara kita," tutur Deputi VI Kepala Staf Kepresidenan RI Juri Ardiantoro, saat meninjau PTM di SMPN 2 Brebes dalam keterangan pers KSP, Senin (13/12/2021).
Juri menuturkan, KSP terus berupaya mengawal keinginan Jokowi agar PTM tidak menjadi klaster. Mereka terus melakukan verifikasi lapangan, dengan fokus pada infrastruktur 3M, tracing, dan satgas.
"Data yang kami dapat di lapangan akan menjadi dasar pengambilan keputusan Presiden," tutur Juri.
Sementara itu, SMPN 2 Brebes sebagai daerah yang dikunjungi KSP dan daerah piloting sekolah berbasis bakat dan minat, yakni dengan difokuskan pada Kelas Khusus Olahraga (KKO) untuk calon atlet ini mengklaim sudah menerapkan langkah pencegahan penyebaran COVID-19.
Kepala SMPN 2 Brebes Murtado mengaku, sudah menerapkan prokes ketat. Mereka pun melakukan langkah-langkah antisipasi penularan COVID-19.
"Jika ada siswa yang enggak enak badan, mereka kita larang masuk sampai dinyatakan sehat dan negatif," kata Murtado.
Ia menambahkan, dengan 0 kasus COVID-19 selama PTM, pihak sekolah akan mengajukan penambahan durasi kegiatan belajar mengajar.
"Supaya ada jam istirahat bagi siswa, nanti dari kantin akan mendatangi kelas-kelas," kata Murtado.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Nur Hidayah Perwitasari