tirto.id - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menargetkan kegiatan belajar mengajar di sekolah terdampak gempa dapat berjalan pekan depan, Senin (19/12/2022). Bagi sekolah yang bangunannya masih laik dapat langsung digunakan, sedangkan sekolah yang rusak disiapkan tenda darurat untuk ruang kelas.
Bupati Cianjur Herman Suherman mencatat sebanyak 540 sekolah terdampak gempa bermagnitido (M) 5,6 di wilayahnya. Sebagian besar sekolah mengalami rusak berat nyaris rata dengan tanah.
Dia mengatakan bantuan tenda untuk ruang kelas masih dibutuhkan agar proses belajar mengajar dapat berjalan seperti biasa.
"Saat ini yang sudah terpenuhi baru sekitar seratusan tenda, masih butuh banyak tenda untuk ruang kelas di sekolah yang rusak. Sekolah yang rusak ringan sudah ada yang mulai menjalani proses belajar mengajar secara normal sejak pekan ini," kata Herman dikutip dari Antara, Jumat (16/12/2022).
Herman mengatakan kegiatan belajar mengajar mesti segera dilaksanakan karena dikhawatirkan jika terlalu lama belajar di tenda pengungsian akan menurunkan kualitas pendidikan. Sebelumnya anak didik menjalani proses belajar mengajar secara daring karena pandemi.
"Saya ingin warga Cianjur, segera bangkit dan kehidupan terutama pendidikan dapat kembali berjalan normal, untuk sekolah yang rusak berat akan segera dilakukan pembangunan, namun untuk sementara dibangunkan tenda untuk ruang kelas," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Cianjur, Akib Ibrahim mengatakan baru 80 sekolah yang sudah memiliki tenda untuk kegiatan belajar mengajar.
Akib mencatat sejumlah sekolah sudah memulai pembelajaran normal pekan ini karena bangunannya hanya mengalami rusak ringan.
"Kami sedang upayakan mencari tenda untuk sekolah yang membutuhkan, kebutuhannya lebih dari 100 tenda yang akan dijadikan ruang kelas. Kami berharap ada donatur yang bisa membantu kebutuhan tenda untuk ruang kelas," kata Akib.
Editor: Gilang Ramadhan