tirto.id - Amien Rais kembali melontarkan pernyataan untuk mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo. Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut menuding program nawacita Presiden Jokowi malah berdampak buruk bagi negara Indonesia.
"Nawacita jadi nawasengsara, kemudian revolusi mental itu sampai kemana? mental yang kayak apa? jadi itu yang menyebabkan bahwa kita harus berani menerobos ke pemikiran yang lebih baru," kata Amien di Kantor Pusat PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Rabu (4/7/2018)
Salah satu kritik yang dilontarkan oleh Amien adalah terkait dengan praktik penegakan hukum di era pemerintahan Jokowi. Amien menilai penegakan hukum di Indonesia cenderung tidak adil dan tebang pilih.
"Lihat apa yang tidak tebang pilih di negeri kita ini, lihat hukum yang kecil dikejar, yang gede mana mungkin, saya katakan KPK saja itu merupakan lembaga obstruction of justice, yang puluhan triliun pasti lewat, tapi yang OTT [operasi tangkap tangan] yang ratusan juta dikejar-kejar," ucap Amien.
Dia juga menyoroti ketimpangan yang ada di Indonesia. Menurut Amien, diskriminasi ekonomi di Indonesia semakin kuat sehingga muncul ketimpangan lebar antara masyarakat yang berpenghasilan tinggi dengan yang kurang mampu.
"Jadi yang besar semakin enggak ketulungan sehingga ada yang mengatakan 4 orang oknum lebih tinggi kekayaannya daripada 100 juta rakyat miskin," kata Amien.
Pembangunan di era Jokowi pun disoroti oleh Amien. Dia menuduh pembangunan infrastruktur di Indonesia membuat utang Indonesia semakin banyak.
"Semua pembangunan di bandara, pelabuhan, PLTU itu dikuasai negeri tirai bambu […] Jadi makin lemah bangsa dan utang semakin menggunung," ujar Amien.
"Jadi menurut saya Jokowinomics itu memang belum berhasil, kalau saya katakan gagal kan masih ada 8 bulan sampai pilpres, siapa tahu ada keajaiban terus sukses," Amien menambahkan.
Penulis: Naufal Mamduh
Editor: Addi M Idhom