tirto.id - Hingga Rabu (25/4/2018) sore, jumlah korban meninggal dunia akibat kebakaran sumur minyak di Desa Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, bertambah menjadi 15 orang dan 40 orang lainnya mengalami luka serius.
Informasi yang diperoleh, di lokasi sekitar 40 Km dari jalan negara Banda Aceh-Medan (Sumut), Rabu (25/4/2018), para korban luka-luka dilarikan dan dirawat di RSUD Sultan Abdul Azis Syah Peureulak dan RSUD Dr Zubir Mahmud Aceh Timur di Idi.
Korban meninggal dunia yang teridentifikasi, yakni Nazarulah, Afrizal, Era Bin M Sidik, Siti Hafsah, Mak Wen, Nini Bin Abdul, Rizka Ardiansyah, Ery Dansyah, Sudaryono, Putra Zubir, M. Rafi, Siti Rahay dan Dedi Syahputra. Keseluruhan warga Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur.
Korban luka-luka serius di antaranya Efendi Hamid (50), Adnan Saputra (30), Irnawan (34), Agussalim (26), Ishak (48), Burhanuddin (38), Suheri (31), Safriadi (25), Haikal Fikri (15), Jumadi Amin (40), Junadi (31), dan Dedi Saputra (25), semuanya warga Kabupaten Aceh Timur.
Menurut saksi, kebakaran berawal ketika salah satu sumur minyak sedang dilakukan penyulingan secara tradisional dengan kedalaman 100 meter, tiba-tiba terdengar ledakan keras dan mengeluarkan semburan minyak yang membumbung tinggi di atas 70 meter.
Melihat minyak berhamburan dan mengalir ke selokan, puluhan warga di sekitar lokasi mengumpulkan minyak tersebut, bahkan sebagian kalangan ibu-ibu membersihkan percikan minyak yang menempel di dinding rumah dan halaman rumah.
Tak lama kemudian, tiba-tiba muncul api dan langsung menyambar seluruh percikan minyak yang telah membasahi tanah dan rumah.
Warga yang sedang mengumpulkan minyak terperangkap dalam kobaran api. Bahkan dua rumah penduduk di sekitar lokasi juga ikut terbakar.
Bupati Aceh Timur H Hasballah HM Thaib membenarkan insiden kebakaran yang menewaskan puluhan warga tersebut.
"Kita sudah kerahkan seluruh armada pemadam kebakaran, tapi api belum bisa dipadamkan, karena semburan minyak masih keluar dan kita duga minyak tersebut bercampur gas," kata Bupati.
Bupati berharap keluarga para korban bersabar, karena musibah ini tergolong bencana alam.
"Tapi kita berharap PT Pertamina dan aparat penegak hukum segera mengambil sikap untuk memadamkan api dan menutup penyulingan minyak seluruhnya di pedalaman Aceh Timur itu, karena kebakaran yang sama sudah berulang kali terjadi," tutup Bupati.
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Yandri Daniel Damaledo