tirto.id - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo menyebut, komitmen pemerintah khususnya Presiden dalam pemberantasan korupsi di Indonesia merupakan hal penting.
Hal itu diungkapkan Agus saat memberikan sambutan dalam acara Peluncuran Corruption Perception Index (CPI) 2018 di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta, Selasa (29/1/2019).
"Kemarin tuh saya ditanya di RDP (Rapat Dengar Pendapat) DPR disuruh declare kapan korupsi itu hilang dari Indonesia. Saya bingung, ini mestinya KPK hanya sebagai faktor yang bisa mengakselarasi. Yang harus berkomitmen itu adalah Presiden yang mempunyai agenda sangat kuat mengenai korupsi ini," ujar Agus.
Agus mengatakan, beban pemberantasan korupsi tidak bisa diarahkan kepada KPK semata. Pemberantasan korupsi, menurutnya, perlu komitmen Presiden dalam sejumlah langkah. Presiden perlu menyampaikan strategi dan roadmap upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.
"Kami sangat berharap sebetulnya pemerintah yang harusnya mempunyai komitmen kuat terhadap ini. Akselerasinya kemudian mempergunakan salah satu yang bisa mendorong KPK untuk tercapainya program tadi atau aksi tadi," kata Agus.
Agus pun menyinggung debat Pemilu yang memperlihatkan kedua paslon, baik petahana maupun oposisi. Ia tidak memungkiri ada niatan kedua belah pihak dalam memperkuat KPK, meski keduanya tidak menunjukkan strategi dalam pemberantasan korupsi.
"Mestinya beliau mempunyai komitmen. Karena kalau kita lihat, mohon maaf kalau saya sebut sedikit dalam debat kemarin kan kita menyaksikan sebetulnya masing-masing ingin memperkuat KPK, tapi kalau kita lihat detilnya tuh dalam tanda kutip sebenarnya belum jelas memperkuat dalam hal apa," tukas Agus.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno