Menuju konten utama

Kenapa Palestina-Israel Perang & Kondisi Masjid Al Aqsa Sekarang

Mengapa Palestina diserang Israel dan kondisi Masjid Al Aqsa saat ini.

Kenapa Palestina-Israel Perang & Kondisi Masjid Al Aqsa Sekarang
Warga Palestina bereaksi ketika polisi Israel menembakkan granat setrum selama bentrokan di kompleks penampungan Masjid Al-Aqsa, yang dikenal oleh muslim sebagai Suaka Mulia dan bagi orang Yahudi sebagai Temple Mount, di tengah ketegangan atas kemungkinan penggusuran beberapa keluarga Palestina dari rumah-rumah di wilayah yang diklaim oleh pemukim Yahudi di lingkungan Sheikh Jarrah, di Kota Tua Yerusalem, Jumat (7/5/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Ammar Awad/AWW/sa.

tirto.id - Kelompok Hamas melancarkan serangan roket ke Israel pada Senin (10/5/2021) waktu setempat. Serangan ini terjadi setelah ratusan warga Palestina terluka dalam bentrokan dengan polisi Israel di Masjid Al Aqsa.

Menjelang Senin tengah malam, tentara Israel mengatakan setidaknya 150 roket telah ditembakkan ke Israel, termasuk rentetan enam roket yang menargetkan Yerusalem, sekitar 100 kilometer (60 mil) jauhnya.

Ini memicu sirene serangan udara di seluruh Yerusalem, dan ledakan terdengar di tempat yang diyakini sebagai pertama kalinya kota itu menjadi sasaran sejak perang 2014.

Lusinan roket dicegat oleh sistem pertahanan Iron Dome Israel. Namun, satu roket mendarat di dekat sebuah rumah di pinggiran kota Yerusalem, menyebabkan kerusakan ringan pada bangunan dan memicu kebakaran.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Selasa pagi, pemimpin Hamas Ismail Haniyeh mengatakan serangan roket akan berlanjut sampai Israel menghentikan "semua adegan terorisme dan agresi di Yerusalem dan masjid Al Aqsa."

Masjid ini berada di puncak bukit yang merupakan situs tersuci ketiga dalam Islam dan paling suci dalam Yudaisme. Ketegangan di situs itu, yang dikenal umat Islam sebagai Noble Sanctuary dan bagi orang Yahudi sebagai Temple Mount, telah memicu serangan kekerasan berulang kali di masa lalu.

Dilansir Ap News, dalam kerusuhan Senin, polisi Israel menembakkan gas air mata, granat kejut, dan peluru karet dalam bentrokan dengan warga Palestina yang melempar batu ke kompleks tersebut.

Lebih dari selusin tabung gas air mata dan granat kejut mendarat di masjid saat polisi dan pengunjuk rasa berhadapan di dalam kompleks bertembok yang mengelilinginya, kata seorang fotografer Associated Press di tempat kejadian.

Asap mengepul di depan masjid dan kuil berkubah emas di situs tersebut, dan bebatuan berserakan di alun-alun di dekatnya. Di dalam satu area kompleks, sepatu dan puing-puing berserakan di atas karpet berornamen.

Lebih dari 600 warga Palestina terluka di Yerusalem, termasuk lebih dari 400 yang membutuhkan perawatan di rumah sakit dan klinik, menurut PMI Palestina.

Penyebab Perang Israel dan Palestina

Israel dan Palestina kembali memanas setelah hampir sepekan terjadi bentrok antara warga Palestina dan polisi Israel di Kota Tua Yerusalem, hampir setiap malam.

Baru-baru ini, ketegangan dipicu oleh rencana penggusuran puluhan warga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem timur, tempat pemukim Israel telah melakukan pertempuran hukum yang panjang untuk mengambil alih lahan dan properti.

Mahkamah Agung Israel menunda keputusan penting pada hari Senin dalam kasus tersebut, dengan alasan "keadaan."

Selain itu, perang juga terjadi karena warga Israel akan memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa untuk memperingati pencaplokan wilayah Yerusalem pada Perang Timur Tengah pada 1967 silam.

Pencaplokan itu tidak diakui oleh komunitas internasional. Ratusan warga Palestina lantas menyambangi Masjid Al-Aqsa dan dilaporkan melempari batu ke arah petugas keamanan.

Otoritas Israel kemudian mengubah rute pawai yang direncanakan oleh ribuan orang di Yerusalem untuk memperingati Hari Yerusalem.

Festival tahunan ini dimaksudkan untuk merayakan pencaplokan Israel atas Yerusalem timur dalam perang Timur Tengah 1967. Secara luas, pawai ini dilihat sebagai provokasi karena rutenya melewati jantung wilayah Palestina.

Israel juga merebut Tepi Barat dan Gaza pada tahun 1967. Israel kemudian mencaplok Yerusalem timur dan menganggap seluruh kota sebagai ibukotanya.

Palestina juga menginginkan ketiga wilayah tersebut untuk jadi negara masa depan, dengan Yerusalem timur sebagai ibu kota mereka.

Baca juga artikel terkait KONFLIK ISRAEL PALESTINA atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Politik
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Agung DH