tirto.id - Walaupun rasanya enak, cokelat berbahaya untuk anjing. Oleh karena itu, pemilik anjing sebaiknya jangan asal memberikan makanan manusia kepada anjing kesayangan. Ternyata beberapa makanan, termasuk cokelat, bisa berubah jadi racun untuk anjing.
Kandungan dalam cokelat yang bereaksi buruk dalam tubuh anjing, bila si anjing makan cokelat, bisa membuat anjing kesayangan keracunan, hingga mati. Ini tentu hal yang ingin dihindari oleh pemilik anjing.
Dengan mengetahui anjing tidak boleh makan apa saja, maka pemilik anjing bisa menghindari akibat yang sangat menyedihkan, yaitu kehilangan salah satu sahabat terbaik, anjing kesayangan.
Lantas, apa alasannya kenapa anjing tidak boleh makan cokelat?
Mengapa Anjing Tidak Boleh Makan Cokelat?
Dilansir dari Hillspet, cokelat adalah makanan yang beracun bagi anjing. Mengapa demikian? Ini dikarenakan cokelat mengandung theobromine, serta sedikit kafein.
Cokelat berasal dari biji tanaman kakao atau bernama latin Theobroma cacao. Substansi bersifat racun yang utama dalam biji tanaman kakao itu adalah adalah alkaloid methylxanthine seperti theobromine dan sedikit kafein.
Meskipun kedua substansi tersebut dapat menimbulkan gejala klinis keracunan coklat, namun theobromine lebih berdampak karena konsentrasi theobromine dalam coklat berjumlah 3-10 kali lebih tinggi dari kafein.
Bagi manusia, theobromine akan dimetabolisme dengan lebih mudah. Namun, sayangnya anjing tidak demikian. Tubuh anjing akan memproses theobromine dan kafein secara perlahan. Akibatnya, dua senyawa beracun ini akan menumpuk di dalam sistem tubuh anjing.
Tumpukan theobromine dan kafein inilah yang akan menyebabkan munculnya tanda-tanda klinis yang terkait dengan toksisitas cokelat.
Namun, dalam hal toksisitas, tidak semua cokelat sama. Cokelat Baker, yang merupakan jenis cokelat yang lebih pekat daripada jenis cokelat lainnya, mengandung theobromine dan kafein dalam jumlah yang sangat tinggi.
Anjing dengan ukuran berapa pun, berpotensi keracunan jika memakan cokelat Baker atau bubuk Kakao. Kemudian yang kedua adalah jenis cokelat hitam atau dark chocolate, kemudian cokelat susu di urutan selanjutnya.
Bagaimana dengan cokelat putih? Sebenarnya, cokelat putih tidak terlalu beracun dibandingkan jenis cokelat lainnya, namun jenis cokelat ini tetap rentan bila diberikan kepada anjing. Oleh karena itu pembelian cokelat ini tetap tidak direkomendasikan.
Lantas bagaimana bila jumlahnya dikurangi, atau apakah anjing boleh makan coklat sedikit? Tentu saja tetap tidak direkomendasikan, karena walaupun jumlahnya sedikit, di dalam cokelat itu tetap mengandung senyawa theobromine dan kafein yang sulit diolah atau dimetabolismekan oleh tubuh anjing.
Jadi, walaupun sedikit, pemberian cokelat yang sedikit kepada anjing tetap memiliki risiko kesehatan kepada anjing. Jurnal Sains Veteriner juga memastikan hal ini, karena keracunan pada anjing akibat cokelat tidak tergantung dari volume atau jumlah yang tertelan. Namun, lebih pada jenis coklat yang termakan.
VCA Hospitals menulis, semakin gelap dan pahit cokelat tersebut, maka semakin berbahaya bagi anjing. Biji kakao mengandung theobromine paling banyak, diikuti oleh bubuk kakao tanpa pemanis, kemudian cokelat hitam/panggang tanpa pemanis, cokelat semi manis, cokelat susu, dan cokelat putih yang mengandung theobromine paling sedikit.
Meskipun dosis theobromine dalam jenis cokelat yang dimakan anjing tidak terlalu beracun, namun anjing masih dapat mengalami muntah, diare, atau pankreatitis akibat banyaknya kandungan lemak dan gula dalam cokelat.
Apa yang Terjadi Jika Anjing Makan Cokelat?
Lalu, apa yang terjadi jika anjing makan cokelat? Anjing yang sudah mengonsumsi cokelat, pada umumnya akan mengeluarkan tanda-tanda klinis keracunan cokelat.
Ciri-ciri anjing keracunan cokelat tersebut sangat tergantung pada dosis theobromine yang tertelan. Umumnya, tanda klinis yang akan muncul akibat anjing mengonsumsi cokelat adalah, diare, rasa haus yang meningkat, terengah-engah atau gelisah, buang air kecil yang berlebihan, serta denyut jantung yang berpacu dengan sangat cepat.
Bila sudah sangat parah, akibat yang akan nampak bila anjing tidak sengaja makan cokelat adalah akan muncul gejala berupa aritmia jantung, tremor otot, dan kejang.
Komplikasi seperti pneumonia pada sistem pernapasan akibat muntah atau tanda-tanda klinis yang berkepanjangan juga dapat memperburuk gejala akibat keracunan cokelat.
Tanda-tanda klinis keracunan cokelat membutuhkan waktu beberapa jam untuk berkembang. Selain itu, gejalanya juga dapat berlangsung selama beberapa hari.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Anjing Makan Cokelat?
Lantas bagaimana jika anjing tidak sengaja makan cokelat? Bila anjing kesayangan sudah terlanjur menelan cokelat, maka Anda harus segera menghubungi dokter hewan. Semakin cepat anjing diobati, semakin tinggi kemungkinan mereka akan pulih tanpa insiden apa pun.
Sebelum ke dokter hewan, akan sangat membantu jika Anda menyimpan atau memotret kemasan cokelat yang sudah dimakan oleh anjing. Dari kemasan itu, dokter hewan bisa tahu kandungan apa saja yang ada di dalam cokelat sehingga bisa mempercepat proses diagnosis dan proses pengobatan.
Proses perawatan anjing yang keracunan sangat tergantung pada berapa lama cokelat tersebut sudah berada dan bereaksi di dalam tubuh anjing.
Untuk proses perawatannya, pertama dokter hewan akan mengeluarkan cokelat tersebut dari sistem tubuh anjing. Jika cokelat telah dikonsumsi dalam satu jam terakhir, dokter hewan mungkin dapat menginduksi muntah untuk mengeluarkan cokelat dari sistem tubuh anjing, sehingga anjing tidak perlu dirawat inap.
Jika sudah lebih dari satu jam, maka dokter hewan mungkin akan memberikan arang aktif atau memberikan cairan intravena melalui kateter. Jika anjing tidak menunjukkan tanda-tanda keracunan cokelat, mungkin hanya perawatan pertama yang dibutuhkan anjing.
Rawat inap akibat keracunan cokelat dapat berlangsung satu hari atau selama beberapa hari, dan biaya perawatannya juga amat tergantung pada tingkat keparahan keracunan.
Jadi, sebagai pemilik anjing yang bertanggung jawab, Anda harus ingat bahwa cokelat dalam jumlah kecil sekalipun, tidak akan pernah menjadi camilan yang baik untuk anjing.
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Dhita Koesno