tirto.id - Manusia telah mengonsumsi kafein selama ribuan tahun. Zat kafein biasa ditemukan dalam kopi, teh, soda, minuman berenergi, dan tanaman kakao atau cokelat. Sebagai zat yang biasa dikonsumsi, kafein memiliki manfaat dan efek tertentu bagi tubuh.
Konsumsi kafein sering kali dikaitkan dengan beragam risiko yang mengganggu kesehatan. Faktanya, konsumsi kafein secara berlebihan hanya akan menimbulkan gejala-gejala merugikan seperti pusing, jantung berdebar, hingga kesulitan tidur.
Kendati demikian, bukan berarti kafein tidak memiliki manfaat sama sekali. Jika dikonsumsi dengan takaran yang wajar, maka zat kafein dapat memberikan dampak positif bagi tubuh, seperti peningkatan energi hingga metabolisme.
Apa itu kafein?
Better Health menyebutkan bahwa kafein adalah zat stimulan yang merangsang dan meningkatkan aktivitas otak maupun saraf tubuh. Kafein bekerja dengan cara meningkatkan sirkulasi zat-zat kimia seperti kortisol dan adrenalin di dalam tubuh.
Kafein terbukti aman dikonsumsi dengan takaran tertentu. Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat menetapkan bahwa jumlah kafein yang aman dikonsumsi oleh orang dewasa dalam sehari sebanyak 400 miligram (mg).
Jumlah tersebut setara dengan empat atau lima cangkir kopi seduh, 10 kaleng minuman bersoda, dan dua porsi minuman berenergi.
Meskipun aman dikonsumsi orang dewasa, kafein sebaiknya dihindari oleh anak-anak, remaja, dan orang dengan intoleransi kafein. Selain itu, ibu hamil sebaiknya membatasi konsumsi kafein sekitar 200 mg per hari.
Manfaat Mengonsumsi Kafein untuk Kesehatan
Konsumsi kafein dengan takaran yang wajar mampu mempromosikan beberapa manfaat kesehatan. Berikut beberapa manfaat dari mengonsumsi kafein untuk kesehatan tubuh:
1. Meningkatkan energi dan fokus
Banyak orang mengonsumsi minuman berkafein seperti kopi dengan alasan untuk meningkatkan energi dan fokus. Ini menjadi salah satu manfaat utama yang bisa diperoleh dari zat simultan tersebut.
Melansir Healthline, kafein bekerja dengan cara memblokir reseptor neurotransmitter yang disebut adenosin. Hal ini memicu kadar neurotransmitter lain di otak yang mengatur tingkat energi seperti dopamin meningkat.
Efeknya, orang yang mengonsumsi kafein memiliki kemampuan terbatas dalam mengatasi perasaan lelah, ngantuk, dan menjadi lebih fokus.
2. Meningkatkan metabolisme tubuh
Efek simultan pada kafein dapat membantu meningkatkan metabolisme. Dikutip dari WebMD mengonsumsi kafein dalam satu cangkir kopi dikaitkan dengan peningkatan metabolisme sebanyak 3 hingga 4 persen.
Artinya, konsumsi kafein dapat meningkatkan jumlah pembakaran kalori harian dan mendukung upaya penurunan berat badan. Namun, para peneliti masih mempelajari efek ini.
3. Meningkatkan kinerja saat berolahraga
Konsumsi kafein dalam jumlah sedang sebelum berolahraga dapat membantu meningkatkan kinerja atletik dan mengurangi kelelahan selama berolahraga. Selain itu, kafein juga membantu membuat olahraga terasa lebih mudah sehingga dapat dinikmati prosesnya.
Efek Samping Mengonsumsi Kafein
Konsumsi kafein secara berlebihan dapat menimbulkan berbagai efek samping, mulai dari yang ringan hingga berat. Efek samping jangka pendek biasanya mulai muncul dalam waktu 5 hingga 30 menit setelah konsumsi produk berkafein.
Efek samping yang muncul bisa bertahan hingga 12 jam tergantung kondisi tubuh.Namun, bagi orang-orang yang telah membangun toleransi terhadap kafein bisa saja tidak mengalami efek samping.
Berikut beberapa efek samping yang dapat dialami setelah mengonsumsi kafein secara berlebihan:
- kenaikan suhu tubuh;
- sering buang air kecil;
- dehidrasi;
- pusing dan sakit kepala;
- detak jantung cepat (palpitasi);
- kegelisahan dan eksitabilitas;
- kecemasan dan lekas marah;
- tangan gemetar;
- awalnya merasa penuh energi, namun setelahnya merasa sangat kelelahan.