Menuju konten utama

Studi Rekomendasikan Ibu Hamil Agar Berhenti Konsumsi Kafein

Bukti ilmiah kumulatif mendukung perempuan hamil dan perempuan yang merencanakan kehamilan disarankan untuk menghindari kafein.

Studi Rekomendasikan Ibu Hamil Agar Berhenti Konsumsi Kafein
Ilustrasi ibu hamil mengonsumsi kafein. foto.istockphoto

tirto.id - Sebuah studi merekomendasikan agar perempuan hamil sebaiknya berhenti mengonsumsi kafein.

Studi tersebut diterbitkan dalam jurnal BMJ Evidence-Based Medicine dan dilakukan oleh Prof Jack James, dari Universitas Reykjavik.

Menurut studi tersebut, perempuan hamil sebaiknya menghentikan konsumsi kopi ataupun makanan dan minuman lain yang mengandung kafein untuk membantu menghindari risiko keguguran, berat lahir rendah, hingga lahir mati.

Hasil penelitian dalam studi ini bertentangan dengan pedoman resmi di Inggris, AS, dan Eropa, yang menyebutkan asupan kafein harian yang setara dengan dua cangkir cangkir kopi berkekuatan sedang (200mg) aman untuk perempuan hamil.

Sebagian besar perempuan hamil mengonsumsi kafein, yang juga ditemukan dalam minuman energi pada tingkat yang lebih rendah dalam soda, cokelat, dan teh.

Warga Inggris meminum sekitar 104 juta cangkir kopi per hari, naik dari 70 juta pada 2008.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah mengakui penelitian yang menunjukkan kelebihan asupan kafein dapat dikaitkan dengan pertumbuhan terbatas, penurunan berat badan lahir, kelahiran prematur atau lahir meninggal.

Sehingga dianjurkan agar perempuan hamil yang mengonsumsi lebih dari 300mg per hari harus menguranginya, demikian diwartakan The Guardian.

Penelitian yang dilakukan oleh Prof Jack James, dari Universitas Reykjavik tersebut menemukan bahwa sebaiknya perempuan menghentikan konsumsi kafein.

"Bukti ilmiah kumulatif mendukung perempuan hamil dan perempuan yang merencanakan kehamilan disarankan untuk menghindari kafein," kata laporan itu.

James mengatakan delapan dari sembilan studi tentang kafein dan keguguran melaporkan "hubungan yang signifikan".

Empat dari lima studi observasional tentang bayi yang lahir meninggal, kehilangan bayi yang belum lahir setelah 20 minggu melaporkan peningkatan risiko terkait kafein, dengan risiko meningkat sebanyak lima kali pada perempuan yang mengonsumsinya dengan dosis tinggi.

Tujuh dari 10 penelitian tentang berat badan lahir rendah juga melaporkan adanya hubungan dengan kafein.

Kesimpulan dengan adanya penelitian terbaru dan penelitian lain yang mendukung bahwa mengonsumsi kafein merupakan bahaya yang nyata jika dikonsumsi oleh perempuan hamil.

Maka perempuan hamil harus mengurangi konsumsi kafein atau tidak lebih dari 200mg per hari.

Baca juga artikel terkait IBU HAMIL atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Nur Hidayah Perwitasari